Part 43

1.6K 74 64
                                    

Sebelumnya...

Akibat perbuatan Robin. Akhirnya rahasia besar yang Hancock sembunyikan terbongkar.

Ia yang tadinya masih berpenampilan seperti wanita normal pada umumnya, kini telah berbeda. Penampilan tubuh Hancock sekarang mencerminkan seorang Wanita Ular seutuhnya.

Hampir Delapan Puluh Persen tubuh Hancock tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik berwarna Merah Muda yang memiliki bentuk pola diagonal dan pola simetris.

Sisik itu mulai muncul dari tengkuk leher hancock, lalu menyebar kebagian bahu dan turun sampai telapak tangannya. Setiap sisi samping badannya juga tertutupi sisik, tapi tidak dengan bagian depannya. Dari daerah inti payudara, dada bagian bawah, pusar hingga turun sampai area kewanitaannya masih polos dengan kulit putih mulus.

Kemudian pada punggung belakangnya juga terdapat sisik berbentuk pola simetris yang terpusat di kedua pundak, terhubung oleh sisik dari bagian depan tubuhnya.

Sementara Badan bagian bawahnya sudah tak terdapat lagi sisik. Menyisakan kulit putih ditemani Lambang besar berbentuk Cakar Naga.

Untuk kedua kaki jenjang hancock juga ikut tertutupi sisik-sisik ular, dari mulai selangkangan menyebar sampai turun ke bawah telapak kakinya.

Untuk kedua kaki jenjang hancock juga ikut tertutupi sisik-sisik ular, dari mulai selangkangan menyebar sampai turun ke bawah telapak kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi.)

Kelembapan tubuh hancock juga kini jauh berbeda dari sebelumnya. Suhu badannya terasa lebih dingin dan jika disentuh akan terasa sedikit licin. Tapi walau begitu aroma tubuhnya tetap terasa harum. Harum akan wangi yang sangat kental.

Kembali pada waktu sekarang yang terus berjalan.

Hancock kini berbaring menghadap ke arah kiri tepat di mana robin berada. Wajah yang mencerminkan kesedihan, serta ekspresi putus harapan terlukis dalam irasnya.

Ia menangis pilu dalam diam sambil sesekali menyeka air matanya. Bibir manisnya juga sedikit terbuka memperlihatkan empat buah Gigi Taring berukuran kecil.

Hancock mengepalkan jari-jari tangannya, bersamaan dengan lisan yang kembali menyebut nama laki-laki tercinta.

Hiks, Hiks, Luffy!.. aku takut!“ tangis hancock.
. .

*Braakk!! *

Pintu terbuka kencang sampai kembali tertutup dengan sendirinya.

Baru saja masuk ke dalam, luffy langsung memfokuskan kedua matanya pada ranjang besar di depan.

Seketika luffy terlonjak kaget akibat melihat hancock sudah dalam wujud seperti itu. Padahal luffy keluar hanya untuk menelepon, tapi kenapa semuanya cepat sekali berubah.

Lantaran masih dalam kondisi terkejut, luffy tanpa sadar meremukkan handphone mewah besutan Vertu miliknya dengan cengkraman sangat kuat.

Kini tak ada lagi yang dapat luffy pikirkan selain hancock dan robin.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang