Part 21

1.8K 98 54
                                    

Keesokan malam hari nya..

Jam 21.30 malam, luffy berangkat menuju kediaman sahabatnya franky.

Saat ini dia dalam perjalanan menuju sebuah bengkel dipusat kota tokyo.

Selang beberapa waktu, luffy akhirnya sampai ditempat franky tinggal, yakni sebuah bengkel besar yang melayani perbaikan segala jenis kendaraan darat produksi massal.

Ketika luffy baru saja sampai. Dirinya mendapat sambutan dari seorang pria berambut kuning panjang yang memakai bandana merah.

“Selamat malam, sekarang franky sedang menunggu kedatanganmu didalam aula," ucap pria bernama pauli. Sambil menunjukkan arah ruangan dimaksud.

"Sokka, arigatou pauli-san." Sport-bike zx-06r yang luffy kendarai ia masukkan melewati pintu lebar ruangan garasi.

Selepas itu ia turun melepas helmnya dan berjalan memasuki sekat ruangan yang terdapat disana.

"Sudah malam.. tapi kau masih saja sibuk memegang kunci ratchet dan impact wrench cordless," sapa luffy. Dikala melihat pria besar di dekatnya tengah sibuk memasang crankcase mesin ke atas rangka motor.

Franky lekas meletakkan perkakas nya di alas meja, demi merespon kedatangan sahabatnya..

"Seperti yang kau lihat, pekerjaan bengkelku menumpuk," ujar nya.

"Mekanik lainnya kemana? sepi sekali."

"Kami kekurangan pegawai, jadi untuk pekan ini aku menghentikan layanan perbaikan kendaraan teruntuk bagi kendaraan yang kondisinya tak terlalu parah." Franky menjawab sambil membersihkan tangannya. Dan setelah itu dia menghampiri luffy yang duduk pada set sofa disudut ruangan.

"Lalu mengapa kau baru datang? aku sudah menunggumu dari tadi.” 

“Shishishi... " Pemuda dimaksud menanggapi kalimat tadi lewat tawa khasnya.

"aku perlu menunggu robin tertidur lebih dulu," lanjut nya.

"Oi, kau yakin tak akan di omeli dirinya kalau seandainya ketahuan pergi diam-diam?" ucap franky.

"Selama dia benar tertidur, maka hatiku akan tenang."

Baru saja menuturkan kalimat... Luffy tiba-tiba teringat oleh hal penting yang belum ia lakukan.

Segera luffy meraih handphonenya untuk menghubungi sosok maid andalan.

"Halo baby five, maaf membangunkanmu saat sedang beristirahat.. tapi tolong nyalakan pendingin kamarku, disana terdapat nico robin yang tertidur," pinta luffy.

"Hai. akan aku laksanakan," jawab baby five.

"Terima kasih, tolong ya.. aku kini sudah terlalu jauh untuk pulang kembali," tukas luffy menutup telepon.

"Kenapa?" Franky jelas penasaran melihat ekspresi sahabatnya dilanda kekhawatiran.

Luffy menyimpan terlebih dahulu ponsel kedalam saku celana, lalu fokus terhadap lawan bicara,

"robin tidak terlalu nyaman dengan suhu panas kota tokyo, tubuhnya pasti akan dilumuri keringat bila suhu kamar tidak terlalu dingin jika sedang tidur.. " jelas luffy, "intinya aku lupa mengatur suhu ruangan di angka 25 derajat kebawah."

"Mempunyai seorang wanita langka, memang sulit ya. bukan hanya dalam merawatnya saja, tetapi juga lebih sulit mengimbangi fisiknya yang jauh lebih besar dari pria berukuran rata-rata sepertimu," sahut franky seraya mengingat nico robin.

"Tak apa, sebab aku sangat menyayanginya." Luffy kemudian mengganti topik pembahasan, "lupakan sejenak dirinya, sekarang dia' dimana?"

Mengerti maksud tersebut, franky segera menunjuk kearah sisi dinding pembatas ruangan, disana terdapat satu unit motor yang tertutup tirai kain.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang