Part 37

1.9K 77 17
                                    

Sebelumnya...


Pada saat ussop tengah melawan geng motor yang jumlahnya kian lama kian bertambah banyak.

Tidak jauh dari tempat ussop berada, terdapat robin yang nampak terpikat oleh sesuatu dan membuatnya pergi meninggalkan yang lain menuju jalan sepi.


======

Kembali pada waktu sekarang.
Dalam kurun waktu 15 menit. Yamato telah hampir berhasil mengalahkan semua puluhan anggota kelompok geng motor.

Sedangkan luffy dia juga ikut bertarung. Namun sedikit jauh dari tempat yamato.


Terlihat saat ini Perempuan bertubuh tinggi besar bertanduk itu sedang memegang salah satu anggota geng motor dengan tangan kiri nya. Orang yang yamato genggam kemungkinan adalah ketua dari geng motor tersebut.

“Hoy! Bicaralah.. Katakan siapa yang menyuruh kelompok mu untuk menyerang kami,” ujar yamato. Sambil mengangkat tinggi keatas tubuh lawan bicaranya.

“Tidak ada yang perlu ku katakan padamu. bahkan jika kau membunuh ku,” ucap orang tersebut dari balik helm yang ia kenakan.

“Arghhhh!! “ Pria itu berteriak karena yamato menambah daya tekanan tangan nya.

“Kau masih tidak mau bicara ya?” tanya yamato dan langsung dijawab oleh ketua geng motor dengan menggelengkan kepalanya.

Melihat jawaban lawan bicara, membuat yamato mengambil tindakan selanjutnya. Yaitu dengan cara ia menempatkan kaki kanannya kedepan, lalu yang kiri sedikit ia mundurkan.
Pada saat berikutnya...

“Nikmatilah hadiah dariku!“

Dengan gerakan sangat cepat Yamato menghempaskan orang yang ia genggam.

*Swooosh... Jdarrr!!!*

Tercipta efek kehancuran pada dinding gedung yang berada disekitarnya.

“Houh jauh juga,”...

“Tapi jika serius mungkin bisa tembus beberapa gedung,” ujar yamato sembari memperhatikan lemparan nya.


“Yamato!... ” Suara teriakan luffy dari jauh.

Perempuan tersebut lantas menoleh kebelakang. Ia melihat luffy bersama ussop berlari mendekat.

Namun ada yang lebih menarik perhatian Yamato. Itu adalah ekspresi wajah luffy yang nampak begitu cemas dan takut.

Yamato lantas penasaran karena ia baru kali ini melihat sahabatnya sampai seperti itu.

“Kau kenapa luffy?” tanya yamato seraya menekuk satu lutut nya agar luffy bisa bicara lebih baik lagi tanpa perlu terlalu menoleh ke atas.


********

Pindah ke tempat robin.

Wanita cantik itu masih melangkah menyusuri jalan sepi. Dirinya kini melihat bayang-bayang dari sosok perempuan tinggi berambut putih halus panjang yang terumbai sampai badan nya.

“Ibu.. “ ucap robin pelan, serta mata yang terbuka lebar akibat tak percaya oleh dirinya lihat.

“Aku merindukan mu, robin... setiap waktu aku selalu memperhatikan mu, dari saat kita berpisah hingga saat ini kita bertemu.”

“Aku juga sama, aku sangat rindu denganmu. disaat melihat foto ibu, diriku selalu merasa sedih dan ingin menangis, apalagi jika senja tiba. itu benar-benar menjadi fobia terburuk dalam kehidupan yang ku jalani,” tutur robin. Dengan nada suara pelan dan indra penglihatan yang mencerminkan kesedihan.

Afufu... jangan bersedih sayang,” balas sosok wanita itu sambil menunjukkan tawa manis.

“Ingatlah.. kamu sekarang sudah punya seseorang yang menyayangi dan mencintai mu sepenuh hati. jagalah dia sebagai-mana kamu menjaga rasa sayang mu padaku. aku akan terus memperhatikan mu di-alam yang berbeda.. “

“Baik ibu, aku akan menuruti perkataan mu.”

“Kamu memang anak yang baik, fufufu... dari waktu kanak-kanak hingga sekarang menjadi wanita karir milik seorang bangsawan klan D.“

Secercah kilauan merah merona muncul dikedua pipi robin. Ia nampak sangat senang jika dipuji oleh sosok ibunya.

“Ini pertemuan yang sangat tak terduga, baik olehku dan dirimu.” Sosok yang robin anggap sebagai ibunya perlahan mulai menghilang dan memudar.

“Sekarang kumohon sadarlah robin.. kamu harus penuhi janji mu pada nak luffy untuk terus hidup dan menemaninya.. “ ucap sosok itu sambil menatap robin.


Setelah beberapa saat. Kesadaran robin mulai kembali secara bertahap. Ia kemudian mencoba menatap sekitarnya.

Jalan sepi yang diapait oleh gedung gedung dikedua sisi kanan kirinya. Adalah hal yang robin lihat..

Di mana ini? Aku berjalan tanpa sadar dan terpisah dari luffy, Batin robin.
Berikutnya tanpa berlama lama, robin segera bergegas pergi.

Satu langkah kaki baru saja digerakkan, robin tiba tiba menghentikan niatnya akibat merasakan ada sosok yang hadir dibelakang. Dan robin berpikir itu bukanlah luffy karena ia sudah sangat mengenal jelas aroma tubuh suaminya tersebut.

Ketika robin menolehkan kepalanya ke belakang. Terdapat sosok pria dari kelompok anggota geng motor yang sebelumnya muncul.

“Nona, Diamlah sebentar... “ Sosok pria itu meraih kasar kedua tangan robin dan langsung dia pelintir kebelakang. Sehingga membuat tubuh robin berbalik posisi.

“Akhh!... Lepaskan!”

Wanita yang dimaksud lantas tidak diam saja, ia mencoba melawan dan meronta.

“Tenanglah!” Bahu dan tangan robin dicengkram erat agar tidak kabur.

“Mmhh!” Robin menahan rasa sakit sambil kembali memberontak. Berharap bisa lepas dari pria itu.

Namun sayang tenaga robin tidak cukup kuat untuk melawan. Dan hanya bisa pasrah mengikuti perlakuan dari pria tadi agar tangan nya tidak terluka lebih jauh.

Ketika anggota geng motor itu sedang mencoba mengambil sesuatu dari dalam jaket nya. Robin yang sudah menyiapkan ancang ancang.. tanpa ragu langsung menendang ke arah belakang.

*Duagghh!! *

Tepat pada bagian vital. Robin menendang nya dengan keras, bahkan high heels yang dikenakannya sampai patah.

Akibat dari hal itu. Pria tersebut seketika jatuh tersungkur di jalan sambil menahan rasa yang begitu sakit.
Robin yang melihat nya, tak tinggal diam. Dia segera melepas kedua alas kaki dan langsung pergi berlari dari sana.

“Lakukan!” Anggota geng motor yang sedang terbaring dijalan menghubungi seorang rekan dari alat komunikasi dihelm nya.


Jarak 30 meter dari tempat robin, ternyata sudah ada seseorang yang menunggu sambil menodongkan pistol berjenis Revlover.

Sementara untuk robin.. Dia sama sekali belum menyadarinya dan terus berlari menjauh.


“Aku tidak peduli dengan nyawa wanita ini. yang terpenting, jika aku berhasil menjalankan misi dengan benar. bayaran yang Pria itu tawarkan pasti akan lebih banyak.” Rekan dari anggota geng motor yang sedang berada di ujung jalan mulai membidik sasaran nya.

*Dorr!! *

Tidak sampai satu detik peluru melesat mengarah pada wanita bersurai hitam.


“Akhh!.. “

Sekilas terdengar suara teriakan wanita yang kesakitan. Namun alangkah terkejutnya ternyata itu bukanlah robin.

“B-baby five... “ ucap pelan robin yang kini terjatuh dijalan akibat baby five mendorongnya.

“Haha, ini bukan apa-apa nona.. “ Darah mulai menetes keluar dari bekas luka proyektil peluru yang tadi mengenai pundak sisi kanan baby five.

“Pundak mu baby five.. aku bahkan bisa melihat lubang dari luka itu.“ Robin langsung kembali bangkit berdiri untuk segera mengobati luka yang baby five alami.

Wanita tinggi berambut legam panjang tersebut menyaksikan sendiri bagaimana peluru berkaliber besar itu menembus pundak baby five hingga berlubang. Bahkan perempuan maid ini sampai memuntahkan darah dari mulut nya.

“Nona! Kumohon duduklah disana dan jangan pedulikan diriku,” pinta baby five seraya mengambil sesuatu.

“Tapi— “

Robin masih mencoba menolong, karena ia tahu kalau luka yang diterima baby five berada di titik saraf saraf penting.

“Aku ini mantan pembunuh bayaran.. satu sampai beberapa luka sudah menjadi makanan sehari-hari ku jika sedang dalam keadaan seperti ini.. “

Tanpa berniat membuat baby five menanggung beban lebih banyak lagi. Robin segera pergi ke tempat yang lebih aman.


*Tang!! * Baby five menangkis proyektil besar yang dimuntahkan pistol revlover dengan kedua senjatanya yang berjenis Pisau Dagger. Itu ia ambil dari kedua paha nya yang tertutupi rok pakaian.

Kini tatapan baby five menjadi serius. Rahangnya merapat dan tubuh nya mulai mempersiapkan ancang ancang untuk bertarung.


“Hoy! kenapa kita bisa berhadapan dengan Maid sialan itu?!” ucap si penembak kepada temannya yang masih terbaring kesakitan.

Pria tersebut berada di ujung jalan yang tertutupi oleh pagar kawat berduri. Sedangkan maju 25 meter dari lokasinya, terdapat temannya yang mulai bangkit kembali.

“Wanita jalang kurang ajar!” geram anggota geng motor itu sambil menatap robin.

“Ganti rencana, bunuh saja keduanya,” tambah pria itu seraya mengambil stun-gun yang dia simpan dari balik pinggang.


Kembali pada baby five yang tengah melihat luka dideritanya.

“Tak akan kumaafkan... “ ucap nya pelan dengan wajah yang menunduk.

Wanita maid itu lalu mulai melangkah maju seraya mempererat genggaman pisau.

“Tak ada kata maaf! Bagi orang yang berani melukai istri tuan muda!” Dengan gerakan lincah. Baby five berlari menuju pria yang sedang memegang pistol.


“Mendekat lah, lalu akan kukirim kau ke neraka!”

*Darr!.. * Pada saat berikutnya pistol berkaliber besar itu berkali kali menembakkan peluru kearah baby five yang sedang melompat.

Namun akibat kelenturan tubuh nya, baby five berhasil menghindar.

*Stab! Stab! Stab! Stab! *

Baby five berlari melewati sudut jalan yang terdapat barang barang tak terpakai disana. Dan dengan cekatan satu kakinya ia gunakan untuk menginjak dan terjun melewati pagar kawat.

*Slassh!!... *

Baby five melakukan gerakan back-flip dan berhasil memberikan tebasan dikedua bahu laki-laki tersebut.

Suara kesakitan terdengar samar samar dari balik helm yang dia kenakan. Dan setelah itu tubuhnya tumbang ke jalan dengan luka yang parah.


Disaat pisau Dagger miliknya masih berlumuran darah. Wanita maid itu menoleh kearah Robin yang kini sedang dihampiri oleh anggota geng motor satunya lagi.

*Srang!.. *

Baby five memotong pagar kawat baja menjadi beberapa sayatan agar ia dapat melewati nya.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang