Part 15

1.8K 100 3
                                    


"Dimana dia?!" Luffy berkata sambil melihat sekelilingnya.

Luffy mencoba menapakkan kedua kakinya keberbagai ruangan demi menyusuri lorong-lorong panjang, sampai usahanya membuahkan hasil menemukan salah satu ruangan yang pintunya bertuliskan nama Spandam.

Mudah sekali ditemukan, Batin luffy.

Selepas itu luffy berniat membuka pintu tersebut.

Di karenakan pintu nya terbuat dari bahan logam yang sangat tebal, luffy jadi tak bisa mendobraknya dengan mudah.

"Pintu baja kah? benda ini tak akan bisa menghentikanku begitu saja.. " gumam luffy.

Mengambil ancang-ancang berdiri tepat di hadapan pintu, luffy pun mulai mengepalkan sepasang tinjunya sambil menghirup nafas dalam-dalam. Tatapan mata dibalik helm yang dikenakannya berubah serius, dan aliran darah menjadi lebih cepat dari batas normal manusia pada umumnya.

*Damm! *

Pintu berat tersebut langsung terhempas dan jatuh ke belakang dengan keras akibat pukulan luffy.

Setelah itu dirinya melangkah masuk kedalam. Dia lalu mengamati sekeliling untuk mencari spandam.

Pada waktu sedang mengamati sekitar, mendadak satu bilah pedang panjang terhunuskan pada tubuh luffy.

Sebelum terjadi hal buruk, luffy sigap menangkis lewat pergelangan tangan kanannya.

Kemudian suara terdengar dari sosok yang tadi menyerangnya,

"Tujuanmu melakukan semua ini untuk apa?" ujar spandam. "Kau siap menerima resiko melawan bagian dari pemerintah dunia?"

Luffy medengus kesal dengan nada suara tersamarkan,

"Cih! Lagat bicara dan wajah penuh kesombonganmu membuatku muak!" cetus luffy.

"Bila kau bertanya apa alasanku kemari, maka renungilah perbuatan yang pernah kau lakukan," tukas luffy berjalan mendekati spandam.

Pria dimaksud menaikkan satu alisnya, dia sepertinya bingung oleh ucapan barusan.

"Maksudmu apa? aku sudah mengatakan kalau tidak mempunyai masalah denganmu," sahut spandam.

"Apa kau mengingat tragedi 22 tahun yang lalu, sepasang suami istri yang telah kau bunuh dinegeri Ohara?" tanya luffy, "itulah alasan yang membuatku kemari," lanjutnya.

Spandam sedikit melebarkan matanya. Dia nampak sedang mengingat sesuatu.

"Ternyata mereka. aku sengaja membunuhnya karena tidak ada yang mendengarkan perintahku," jawab spandam bernada angkuh.

Luffy yang mendengarnya jelas tersulut emosi dan berniat untuk menghajarnya. Namun itu terhenti karena spandam kembali bicara,

"Dahulu, aku juga ingin membunuh anak mereka, gadis kecil berambut hitam bermata biru. tapi dia berhasil melarikan diri," sambung spandam, "jika sekarang anak mereka yang bernama nico robin bisa kudapatkan, maka akan kujadikan budak sex milikku, sebab ibu nya saja sangat cantik dan begitu menggoda," lanjut spandam.

Di sudut lain..

Luffy menggertakan giginya. Dia nampak kesal mendengar kalimat yang barusan spandam ucapkan.

Setelah itu luffy tanpa ragu memukul pria dihadapanya dengan sekuat tenaga.

*Buaghh!! *

*Baghhhh!! *

Rentetan pukulan telak menghunjami badan spandam.

"Jangan macam-macam pada wanitaku!" sergah luffy.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang