Part 4

2.1K 109 5
                                    


Dirasa sudah cukup menghabiskan waktu setengah hari di taman kota. Luffy lanjut mengajak robin pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa setel pakaian.

Setibanya luffy menginjakkan kaki di lobby mall, semua anggota keamanan, super parking, kepala teknisi dan setiap manager gedung segera datang menyambut sosok pemuda D dengan keramahan formal.

"Robin, jangan hiraukan keriuhan ini. tetap tenang dan peganglah bahuku agar tidak terpisah," tutur luffy seraya menatap samping kanan atasnya.

"Jadi seperti ini kehidupanmu luffy, selalu menjadi pusat perhatian khalayak ramai.. "

"Shishishi, kuharap kau mengerti beban hidupku," lanjut pemuda tersebut.

"Selamat sore tuan Monkey D Luffy," sapa sopan seorang pria paruh baya yang menjabat sebagai pemilik mall.

"Terima kasih telah datang mengunjungi tempat ini, jika berkenan saya bersama lainnya dengan senang hati dapat menemani anda mengelilingi setiap sudut mall."

Luffy balas melirik lawan bicara, "kalau begitu antarkan kami berdua menuju butik queen nevertari vivi, dan jangan menanyakan apapun selain perihal tujuanku kemari."

"Hai. kami akan sebaik mungkin membuat anda dan nyonya merasa nyaman."

****

Kini luffy bersama robin sudah berada di lantai tujuh. Tepat di depan mereka adalah sebuah toko butik yang berukuran tidak terlalu besar namun nampak sangat menjanjikan produk-produknya.

"Tuan Monkey D Luffy, saya bersama rekan lainnya akan menunggu anda di luar."

Selepas itu luffy bersama robin segera memasuki butik tersebut.

"Rupanya luffy-san... "

Hadir seorang perempuan muda bersurai biru kepirangan. Ia memiliki tinggi tubuh setara luffy dan mengenakan pakaian gaun kerajaan.

"Vivi, apa kau ditugaskan ayahmu untuk mengelola toko ini?" kata luffy pada wanita anggun yang tadi menyapanya.

"Iya, aku di pinta beliau untuk mengecek bisnis toko ini sampai esok hari," jawab vivi.

"Seperti biasa kau rajin sekali.. lalu dimana pria itu?" ucap luffy sambil mengingat nama seseorang.

"Pell' maksudmu?" tebak vivi.

Luffy lalu menjawab, "akh, betul dia."

"Itu sedang berdiri dipojokan sana," ujar vivi sambil menunjuk ke arah pell.

Merasa namanya disebut, laki-laki dewasa berpakaian menyerupai pasukan timur-tengah itu datang menjumpai luffy.

"Ya luffy-sama," kata pell bernada ramah. Sambil menggenggam buku dan pena tuk menulis rangkaian dokumen.

"Bagaimana kabarmu?" tanya luffy dengan tersenyum.

"Kabarku baik," jawab pell.

Vivi lalu memotong pembicaraan, "luffy-san, kau punya keperluan apa ditoko busana perempuan semacam ini?"

"Oh ya, hampir saja lupa. aku minta tolong padamu untuk mencarikan pakaian yang cocok padanya," kata luffy sambil memperkenalkan robin.

"Siapa nona ini, luffy-san?" Vivi yang sedari penasaran akhirnya dapat kesempatan tuk bertanya.

Ia penasaran karena baru kali ini sahabatnya mengajak seorang perempuan bersamanya. Terlebih perempuan dimaksud memiliki bentuk tubuh yang wah menggoda.

"Sepertinya luffy-sama telah mendapatkan pasangan," sambung pell.

Tiba-tiba vivi langsung melebarkan kedua matanya, "b-benarkah dia kekasihmu?" ujar vivi yang kaget.

Luffy X Robin (Kamu adalah cahaya hidupku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang