EPISODE 16 ANGGOTA BARU KELUARGA

31.5K 377 13
                                    

Setelah aku di rawat selama tiga hari di Rumah sakit, akhirnya aku di perbolehkan pulang.

Betapa berbeda suasana rumah setelah anakku lahir, dulu hanya ada aku, suamiku, ayah dan ibu mertuaku, kini bertambah anggota baru di dalam keluarga kami yaitu, Icha.

Setelah anakku lahir, berbeda dari sebelumnya, kini di rumah suasana berubah menjadi ramai.

Setelah aku melahirkan, aku masih tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, karena tubuhku masih lemah.

Jadi untuk sementara, ibu mertuaku yang menggantikan aku, sedangkan ayah mertuaku menjaga toko dan suamiku tetap bekerja.

Aku perlu banyak menyesuaikan diri, harus pintar membagi waktu untuk buah hati.

Di rumah, kami masih bingung mengurus Icha, maklumlah, Orangtua pemula, masih amatiran.

Untung saja ibu mertuaku senantiasa membantu merawat icha, karena aku masih masa penyembuhan.

Sepertinya ibu mertuaku tidak rela melihatku terlalu banyak melakukan aktivitas, termasuk memandikan buah hatiku, aku takut dan khawatir untuk memandikan icha.

Kami berdiskusi dengan suami dan mertua, akhirnya kami memutuskan membayar orang untuk memandikan buah hati kami.

"Bu, Tuti takut yang mau madikan Icha, ibu saja ya yang mandikan," pintaku kepada ibu mertuaku.

"Ibu juga tidak begitu paham kalau mandikan bayi yang baru lahir, Nak, kalau ibu dulu bayar orang untuk mandikan Sugeng," jawab ibu mertuaku.

"Bayar saja, Bun, jangan di paksa kalau tidak bisa," kata Ayah.

"Iya, Yah, bunda juga takut," jawab ibu mertuaku.

"Tulang bayi itu masih lembek jadi butuh kehati-hatian tingkat tinggi dalam memandikannya," jelas ayah mertuaku.

"Iya, Suruh Mbok Marni saja, Yah" ujar ibu mertuaku.

Keahlian dan pengalaman menjadi prioritas kami dalam memilih orang, dan mbok marni adalah orang yang tepat.

Mbok MARNI (70) adalah orang yang memandikan dan merawat Mas Sugeng waktu masih bayi.

Mbok Marni punya pengalaman mengurus bayi dari mulai memandikan sampai mengurut bayi.

Tidak heran, bila rumahnya sering didatangi orang yang ingin mengurut bayi mereka.

Karena rumah kami tidak begitu jauh dengan rumah mbok Marni, jadi kami mengundangnya agar datang ke rumah.

Setiap pagi dan sore buah hati kamipun dimandikan oleh mbok marni.

Sebelum tali pusar lepas secara alami, maka selama itu mbok marni memandikan Icha, setiap mbok marni memandikan Icha, aku selalu memperhatikannya.

Dengan telaten dan begitu hati-hati mbok Marni membasuh setiap bagian tubuh Icha.

Memandikan bayi yang masih muda harus ekstra hati-hati, sampai-sampai mertua saja tidak berani.

Menunggu tali pusar lepas ternyata lama juga, sambil menunggu tali pusarnya lepas, ASI ku juga sedikit sekali keluarnya, mungkin karena anak pertama.

Di pagi hari yang cerah, saat itu jam menunjukkan pukul 08.00 Pagi.

Pada waktu itu suamiku sudah berangkat kerja sedangkan aku sibuk menyusui Icha di dalam kamar.

Kemudian ayah mertuaku masuk ke dalam kamarku.

"Bagaimana, keluar ASI nya?" tanya ayah mertuaku kepadaku.

"Keluar sedikit, Yah," jawabku melihat ke arah ayah.

SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang