Senin pukul 07.00 Pagi, tiba saatnya aku akan berangkat ke luar kota, bersama suami dan anakku.
Semua yang akan di bawa sudah aku siapkan, termasuk perlengkapan kebutuhan untuk Icha.
Ayah mertuaku akan mengantarkan kami bertiga sampai ke kota tujuan kami.
Kami sudah siap berangkat, tinggal menunggu kedua orang tuaku dan juga adikku Nisa.
Pukul 08.00 Pagi, orang tuaku datang, dengan memakai dua sepeda motor.
Ayah mertuaku pun menghampiri bapak ku.
"Silahkan masuk, Pak" kata ayah mertuaku.
"Iya Pak," jawab bapakku.
"Sepeda motornya masukkan ke dalam garasi Pak," kata ayah mertuaku kepada bapakku.
"Oh iya Pak," jawab bapakku sembari memasukkan sepeda motornya ke dalam garasi.
Mereka pun saling berjabat tangan.
"Sebelum berangkat sarapan dulu," kata ibu mertuaku mengajak kami untuk sarapan.
Disini aku sedikit curiga dengan tingkah laku adikku Nisa dan suamiku, mereka sepertinya saling kenal.
Saat keduanya saling bertatapan mereka saling lempar senyuman, mungkin perasaanku saja.
Saat sarapan kamipun masih mengobrol.
"Bagaimana Pak Yanto bisnis sepeda motornya, lancar?" tanya ayah mertuaku kepada kepada bapakku.
"Sekarang sepi Pak," jawab bapakku.
"Masih kerja di bengkel ya Pak?" tanya ayah mertuaku lagi.
"Masih pak, ya ini masih butuh biaya kuliah," kata bapakku menunjuk ke arah Nisa.
"Sudah semester berapa Nak?" tanya ibu mertuaku kepada Nisa.
"Semester 5 Bu," jawab Nisa malu-malu.
Kurang lebih 30 menit kamipun selesai sarapan, kemudian ibu mertuaku membereskan sisa-sisa sarapan di bantu oleh ibuku.
Sekitar pukul 09.00 Pagi, di awali dengan Doa, kami berangkat menuju kota tujuan kami.
Setelah 25 menit perjalanan kami sempat mengisi bensin di rest area yang menurutku bagus sekali, karena di rest area ini, mereka menyediakan tidak hanya cafe, toilet atau mushola saja, tapi, ada beberapa hotel, villa dan pemandangan wisata pantai yang bisa jadi tempat beristirahat selama bepergian.
Setelah beranjak dari SPBU, kami berangkat lagi, meski selama perjalanan ini harus berdesakan rasanya jadi seru.
Kurang lebih 3 jam perjalanan dari kota kami ke kota tujuanku, akhirnya kami sampai.
Kamipun langsung menuju ke indekos di dekat tempat suamiku bekerja, karena memang aku dan suamiku belum mencari kontrakan, jadi untuk sementara aku dan suami akan tinggal di indekos karyawan.
Setelah sampai di indekos....
"Sugeng ke kantor dulu ya, mau laporan," kata suamiku.
Setelah suamiku pergi ke kantor, aku keluar dari dalam indekos tersebut, karena Icha tidak berhenti menangis, mungkin karena kepanasan.
Kemudian ayah mertuaku menyusulku.
"Sayang," kata ayah sembari duduk di sampingku.
"Iya, Yah,?" jawabku melihat ke arah ayah mertuaku.
"Kamu belum jawab, kenapa kamu mau ikut?" tanya ayah penasaran.
"Mungkin ini akhir kisah cinta kita, Yah" jawabku lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUA
RomanceKisah perselingkuhan antara ayah mertua dan menantu. Perkenalkan namaku Tuti usia 25 Tahun. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng Usia 26 Tahun dia anak tunggal dan bekerja d...