EPISODE 15 LAHIRNYA BUAH CINTAKU

37.7K 381 20
                                    

Sampai menjelang hari kelahiran anakku yang seharusnya lahir tanggal 02 Desember 2020. Tapi anakku maju jadi 30 November 2020.

Tidak ada persiapan apapun, aku masih santai, tepat hari minggu tanggal 29 November 2020 aku masih menulis Novel tentang perjalanan hidupku.

Setelah itu seperti biasa, pagi itu aku menyiapkan sarapan untuk keluargaku, perutku masih biasa saja, tidak ada gejala akan melahirkan.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, aku rebahan tapi tumben tidak bisa tidur siang, biasanya aku rutin tidur siang.

Aku beraktifitas seperti biasa, sampai menjelang malam, sekitar pukul 18.00 WIB. Tiba-tiba aku merasa lapar, aku ingat terakhir makan tadi pagi.

Kemudian aku mengatakan kepada suamiku.

"Mas, aku lapar pengin Bakso yang pentolnya besar," ujarku kepada suamiku.

"Dimana ya, Dik" tanya suamiku.

"Di perempatan ada, Mas," kataku.

"Iya, tunggu, Dik," ujar suamiku.

Kemudian suamiku keluar untuk membelikan aku bakso.

Kurang lebih 15 menit suamiku datang membawakan aku sebungkus bakso dengan pentol yang sangat besar.

"Ini, Dik, Baksonya," ucap suamiku sambil menyodorkan Bakso.

"Kamu nggak beli, Mas?" tanyaku karena suamiku membawa sebungkus Bakso saja.

"Aku kenyang, Dik," kata suamiku.

"Beli dimana, Mas?" tanyaku.

"Di dekat terminal, Dik," jawab suamiku.

"Pantesan lama," ujarku sambil membuka bungkus Bakso.

"Di perempatan tutup," kata suamiku.

"Terima kasih ya, Mas," ujarku sambil melahap pentol Bakso.

"Iya, Dik" kata suamiku.

Aku makan Bakso yang di belikan suamiku dengan lahapnya, karena memang aku sangat lapar, mungkin juga karena ini bawaan bayi di dalam perutku.

Bakso merupakan salah satu makanan favoritku, apalagi ditambah kuah yang pedas, kenikmatan tiada tara membuatku menjadi penggemar setia Bakso.

Saat jam menunjukkan pukul 21.00 malam, aku bersiap untuk tidur, tapi perut tidak enak, aku bolak-balik ke toilet, aku buang air kecil dan besar, terus begitu sampai tengah malam.

Jam 23.00, aku coba tidur tapi tidak bisa, hanya 15 menit lalu bangun lagi untuk ke toilet.

Aku tidak tahu kalau ini adalah kontraksi, sampai jam 03.00 Pagi, aku tidak bisa tidur, aku sampai merangkak setelah dari toilet, karena saking lemasnya.

Saat itu semuanya sudah tidur termasuk suamiku.

Lalu aku membangunkan suamiku.

"Mas...mas...," panggilku sambil menggoyang-goyangkan badannya.

"Iya, Dik," jawab suamiku dalam keadaan setengah sadar.

"Mas, aku sakit perut," ujarku.

Mendengar aku sakit perut, seketika suamiku beranjak dari tempat tidur.

"Sakit perut kenapa, terlalu pedas kamu Baksonya?" kata suamiku.

"Bukan, Mas, sepertinya aku mau lahiran," ucapku lirih.

"Iya, Kah?" Suamiku kaget mendengar kalau aku akan lahiran.

"Tunggu, Dik, aku mau bangunkan Ayah sama Ibu," ujar suamiku sembari keluar dari kamar menuju kamar mertuaku.

SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang