EPISODE 34 CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI

36.8K 325 28
                                    

Keesokan harinya....

Saat suamiku sudah berangkat kerja, setelah aku menyelesaikan tugas rumah tanggaku, aku tiduran di depan Televisi bersama anakku Icha.

Tiba-tiba aku rindu dengan sosok mas Dika, karena sudah hampir satu minggu ini mas Dika tidak datang ke rumahku.

Sekitar pukul 10.00 Pagi, aku chat mas Dika....

Aku : Mas.

Mas Dika : Iya.

Aku : Lagi ngapain?

Mas Dika : Lagi santai di teras.

Aku : Tumben cuek.

Mas Dika : Biasanya bagaimana?

Aku : Bisanya nggak seperti ini.

Mas Dika : Iya biasanya bagaimana?

Aku : Ngga tau lah Mas.

Mas Dika : Loh, kamu siapa? maaf nomor nya terhapus.

Aku : Nggak ingat sama nomor ku?

Mas Dika : Iya maaf, siapa kamu?

Belum sempat aku jawab, tiba-tiba ada tamu datang ke rumahku.

Tok...Tok....Tok.

Aku pun segera membuka pintu....

"Mas Dika," ujar ku kaget melihat mas Dika berdiri di depan pintu.

"Iya," ucap mas Dika.

"Masuk Mas," pintaku menyuruh mas Dika masuk.

"Nggak usah Dik, aku mau bilang kalau ada chatbWA dari nomorku nggak usah di balas ya, itu istriku," ujar mas Dika menatap ku dengan wajah panik.

"Astaga, jadi yang chat aku adalah istri mas Dika," gumam ku dalam hati.

"Dik....," Kata mas Dika melihatku yang bengong.

"Eh.... iya Mas, nggak masuk dulu Mas?" ucapku.

"Nggak usah, aku masih ada urusan," ujar mas Dika kemudian pergi dari rumahku.

Betapa kagetnya aku mendengar perkataan mas Dika, ternyata mulai tadi yang chat denganku adalah istri mas Dika, pantas saja chat nya aneh, beruntung aku tidak menyebut namaku, sehingga Bu Rani tidak tahu bahwa suaminya telah berselingkuh denganku.

Setelah itu aku kembali ke ruang televisi, aku duduk termenung, berarti istri mas Dika sudah mengetahui kalau suaminya berselingkuh.

Tapi syukurlah Bu Rani tidak mengetahui jika suaminya telah berselingkuh denganku.

Saat aku duduk termenung memikirkan ini, terdengar kembali ketukan pintu rumahku.

Tok...Tok...Tok.

"Pasti mas Dika." Gumamku dalam hati.

Tok...Tok...Tok.

"Iya tunggu sebentar," ucapku.

Setelah pintu aku buka ternyata itu adalah ayah mertuaku.

"Ayah." Kataku menatap wajah ayah yang tersenyum kepadaku.

"Boleh ayah masuk?" Tanya ayah kepadaku.

Aku hanya diam tidak menjawab pertanyaan ayah sembari menunjukkan wajahku.

"Kalau nggak boleh masuk, ayah pulang," ujar ayah.

"Boleh Yah," ucapku.

Kamipun masuk ke dalam rumah.

"Silahkan duduk Yah, Tuti mau buat kopi dulu," kataku kepada ayah mertuaku.

SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang