EPISODE 23 TETAP SEMANGAT

23.3K 378 41
                                    

Derita hidupku sungguh berat, ingin rasanya mengakhiri hidup, tapi aku masih teringat dengan anakku Icha.

Aku tidak mau Icha tumbuh besar tanpaku dan aku ingat pesan ibuku, tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya.

Memang aku akui, aku telah banyak melakukan dosa dan maksiat, aku akan berusaha kembali ke jalan yang benar.

Aku berjanji kepada diriku sendiri, tidak akan berhubungan lagi dengan ayah mertuaku.

Aku akan terus maju dan tetap semangat menjalani hidup ini walaupun berat aku akan tetap berusaha dan pantang menyerah.

Hidup hanya sekali, karena hanya sekali, maka hidup harus dinikmati, memang tidak mudah menikmati hidup, apalagi dalam kehidupan ini tidak terlepas dari yang namanya cobaan.

Kemanapun kita pergi cobaan akan datang menghampiri, bahkan ke ujung dunia pun tetap akan mencicipi yang namanya cobaan hidup.

Walaupun aku di sakiti oleh dua orang laki-laki sekaligus, aku tidak boleh putus asa, laki-laki di dunia ini tidak hanya satu atau dua, masih banyak di luar sana yang akan menerima aku apa adanya.

Tetapi sebelum aku memutuskan hal itu, aku ingin kejelasan atas semuanya, aku akan menanyakan langsung kepada suami atau adikku, apa yang mereka mau.

Jika mereka ingin ke jenjang yang lebih serius aku akan ikhlaskan, tapi jika hanya ingin bersenang-senang saja, lebih baik mereka akhiri hubungan mereka, aku tidak mau adikku terjerumus ke jalan yang salah sepertiku.

Aku sebenarnya masih mengharapkan suamiku, walaupun hatiku sakit, semua ini aku lakukan demi anakku Icha.

Aku akan tunggu saat yang tepat, saat suamiku bertemu dengan adikku, aku akan temui mereka berdua.

Sampai pada akhirnya, momen yang aku tunggu-tunggu datang juga, tepatnya pada hari Sabtu pagi, pada saat sarapan sebelum suamiku berangkat kerja.

Aku mengobrol dengan suamiku di meja makan.

"Dik, nanti aku nggak pulang," kata suamiku sambil menyantap sarapan pagi.

"Mau kemana Mas?" tanyaku.

"Aku mau langsung ke rumah teman," kata suamiku.

"Sampai malam Mas?" tanyaku.

"Aku mau nginap Dik, ada acara ulang tahun temanku," ujar suamiku.

"Nginap Mas?" tanyaku kaget.

"Iya Dik," jawabnya singkat.

"Kamu mau ninggalin aku sama Icha di sini Mas?" tanyaku seraya menatap ke arah suamiku.

"Semalam saja Dik," jawab suamiku.

"Aku ikut ya Mas," pintaku mengiba.

"Undangannya hanya untuk laki-laki semua Dik," ujar suamiku.

"Tapi aku takut di sini Mas," ucapku kepada suamiku.

"Takut sama apa? disini saja ya," kata suamiku seraya menatap ke arahku.

"Iya sudah Mas," jawabku dengan lirih.

Setelah sarapan....

"Aku berangkat Dik," ucap suamiku berpamitan kepadaku.

"Iya Mas," jawabku seraya mencium tangan suamiku.

Aku tahu tidak ada acara ulang tahun bersama teman-temannya, aku yakin suamiku akan bertemu dengan adikku.

Tepat pukul 08.00 Pagi, aku dan Icha pergi untuk pulang ke rumah orang tuaku.

Aku naik becak ke terminal dan kemudian naik bus menuju ke kotaku.

SELINGKUH DENGAN AYAH MERTUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang