Better Together - 26

172 31 14
                                    

Maaf baru up,aku kena writerblock,mengsedih bngt anjir.

__________________

"Akan aku jamin,kehidupan kalian akan layak disana. Semua fasilitas dan pekerjaan akan aku berikan.."

Taeyoung yg baru berusia 12 tahun,memiliki kecerdasan diluar rata-rata. Ia sangat cerdas,seperti halnya sekarang. Ia paham betul obrolan para orang tua dipintu didepannya ini.

"Hyun Seo kakakku! Aku akan tetap disisinya, apalagi dia dan Shin Jun saling mencintai!"

"Mencintai? Shin Jun dan Hyun Seo? Tercoreng sudah reputasi keluarga besarku karena Shin Jun akan menikahi janda dari keluarga pas-pasan," Taeyoung yakin,suara bass itu pastilah dia.

"Ayolah sayang,kita ambil tawaran ini dan pergi meninggalkan Hyun Seo. Toh dia akan menjadi nyonya besar disana." Tae Ri,ayah Taeyoung bersikeras untuk mengambil tawaran emas itu.

"Kamu tidak tahu apapun! Dia akan tersiksa jika tidak ada aku!" Jiha tidak ingin pergi,ia sangat paham situasi Hyun Seo jika tidak ada disisinya.

"Ayolah,jangan mempersulit situasi,ambil tawaran ini dan pergi jauh!" Dia tak ingin kalah.

"Ambil kartu namaku,temui aku disana." Dia pergi dari sana, Taeyoung paham betul bagaimana penggambaran situasi drama itu.

Karena ayahnya sangat bersikeras untuk pergi,mau tidak mau mereka pun menurutinya. Tepat sebelum satu hari menuju hari H,mereka mendarat dinegeri ginseng.

"Bu,aku ingin bertemu kak Hyunjin.." rengek Taeyoung.

"Suatu saat kita akan bertemu dengan dia,dan juga bibimu pasti bisa menghadapi semua ini."

Mina menatap jijik orang didepannya,dengan gaya tidak tahu usia. Meski sudah tua tapi tetap ingin terlihat fashionista.

"Meski tidak secara langsung menyatakan itu perbuatan dirimu,tapi aku tahu bahwa semua ini ulahmu,nenek sihir."

"Seorang janda yang menikahi keluargaku adalah wanita hina penuh dosa. Bekas orang lain,rasanya seperti aku menerima setumpuk sampah yang amat busuk."

Mina mengepalkan tangannya,lalu menjambak rambut beruban wanita tua itu.

"Awhh,lepaskan jalang!"

"Ah,kamu yang menghalalkan segala cara untuk memisahkan mereka? Mendekatkan para wanita murahan untuk mendekati ayah,lalu membuat ibuku sakit keras?!"

"Betul,aku sengaja memilih dokter pribadi yang bisa aku handalkan. Dokter dan psikiater itu sangat membantuku membuat ibumu menderita,ah wanita sewaan itu juga."

"Tapi aku heran,mengapa ayahku masih sadar dan memberikan kekayaannya pada aku dan Hyunjin?"

"Itu karena perbuatan ibumu bodoh! Disisa waktu sekaratnya ia masih bisa berkata dusta dan manis demi menghasut anakku!"

"Hubungan tak sedarah bisa diputuskan,asalkan aku dan Hyunjin mendapatkan harta hak kami. Jangan anggap aku cucumu lagi dan ya memang aku tidak pernah menganggapmu begitu tapi tolong,menyerahlah pada ambisimu untuk merebut kembali Hwang Group. Mustahil, akan aku keluarkan semua sahammu. Ibu dan anak sama saja,busuk,lebih hina dari pendusta."

Mina pergi dari rumah Nyonya Shin Yeol,dengan kesal setelah mendengar penjelasan Taeyoung tadi. Penuh paksaan Mina mendesak Taeyoung agar segera memberitahu hal itu tanpa menunggu Hyunjin sadar.

Ia bisa mencari tahu siapa yang membuat Hyunjin koma itu nanti,asalkan kini ia tahu fakta yang seringkali menghantui dirinya,mengapa itu terjadi. Tidak mungkin tiba-tiba dan begitu saja.

"Ibuku sering disiksa ayahku ketika ayahku ketahuan berselingkuh.. mereka bertengkar hebat. Dan mengapa harus saat aku ada dirumah? Aku yang seharusnya fokus sekolah,malah ikut tertekan."

Rose mengelus punggung Mina untuk memberi kekuatan. Ia tahu,kehidupan Mina sebelum menjadi glamor seperti ini banyak melewati kepahitan. Saat mereka SMA,Mina sering bercerita bagaimana kisah keluarga tirinya.

Hampir tidak kenal lagi karena perselisihan diantara mereka,membuat Rose tak tahu lagi apa yang terjadi.

"Kak Rose! Kak Mina! Hyunjin sadar!" Teriakan Felix membuat keduanya berlari keruangan Hyunjin. Setelah diperiksa,dokter mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

"Hyunjin.. kamu sudah merasa mendingan?" Hyunjin mengangguki perkataan Mina.

"Syukurlah jika kamu baik-baik saja.." Rose tak melepaskan tangan Hyunjin sedetikpun.

"Hey! Belikan aku makan,aku lapar." Nayeon merasa risih karena Felix malah asyik bermain game Ludo King bersama Taeyoung.

"Berisik,ada orang sakit." Ketiganya menoleh kearah Hyunjin.

"Felix,belikan makanan. Jadi pria gentle dan peka sedikit dong!" Teriak Hyunjin penuh emosi.

"Wah,kamu semakin tidak kalem ya. Tidak usah teriak juga!"

Mereka malah bertengkar.

"Ayo kak,lempar dadu nya."

"Begini?" Nayeon melempar dadu nya dengan arahan dari Taeyoung. Ia baru pertama kali  bermain game tersebut.

Felix malah mengobrol dengan Hyunjin.

"Aku akan cari tahu,siapa yang melakukan ini semua padamu."

"Terima kasih,bisa ambilkan ponselku?" Felix meraih ponsel Hyunjin yang terletak dinakas. Hyunjin tidak bisa menjangkaunya karena tubuhnya terasa kaku.

_______

"Aku senang kamu sudah sadar,setelah sembuh,mari kita jalan-jalan."

Hyunjin tersenyum,ia tahu fakta mengejutkan dari Mina. Ia sangat marah tapi karena semua sudah berlalu,jadi ia tidak terlalu memikirkannya.

"Kamu mau kemana? Prancis,Rusia,Kanada?"

"Kita tidak perlu pergi jauh,asalkan berdua saja sudah membuatku senang.."

"Sepertinya kepalamu menghantam sesuatu keras sekali, mengapa jadi dramatis begini."

"Hey,saat aku koma,aku merangkai kata-kata ini dengan susah payah!"

"Bersusah payah,tetap saja payah. Aku ingin muntah mendengar nya!"

"Yak Roseanne Park!"

"Wae Hwang Hyunjin Waee?!"



















Cara mengikhlaskan sesuatu.

Karena terjadi dimasa lalu dan tak mungkin memutar kembali waktu,maka terima saja. Penyesalan tidak akan merubah takdir dan keikhlasan adalah kunci untuk menjalani hidup lebih baik.













Dahlah aku,yang puyeng,hiksrot
Mengsedih amat njir.

[ROSTORY #4] Better Together || Rose X Hyunjin FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang