Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading Hwapark🍁
__________
Hyunjin baru saja selesai kelas,ia akan menemui Rose diperpustakaan,tapi sesampainya disana ia sampai duluan.Rose masih belum tiba, mungkin masih dikelasnya. Hyunjin mencari-cari buku yang bisa ia baca sembari menunggu Rose. Ia mengelilingi banyak rak berisi berbagai macam buku. Tak sadar,disebelahnya ada Winter.
"Hyunjin,bisa ambilkan buku yang diatas sana?" Hyunjin menengadahkan kepalanya kearah yang dituju Winter.
"Cari bantuan orang lain saja," Hyunjin hendak pergi tapi Winter memasang wajah sok kasihannya.
Hyunjin masih berpura-pura baik,padahal ia tahu sifat Winter yang sebenarnya.
"Yang mana?" Winter sumringah lagi dan Hyunjin meraih buku yang Winter inginkan. Winter berada dibelakangnya,entah apa yang ia lakukan tapi tiba-tiba saja Winter memeluk Hyunjin dari belakang.
Hyunjin diam sebentar,
Rose bersembunyi dibalik jajaran rak buku,pastilah ia melihat semuanya.
Hyunjin melepaskan pelukan Winter dan memberi bukunya.
"Aku tidak tahu jika ada orang tidak sopan dikampus ini,lepaskan jalang" Hyunjin hendak pergi dan ia berbelok kearah dimana Rose berdiri.
"Hyunjin? Aku mencarimu kemana-mana." Winter menampakkan dirinya dan bertemu Rose pula.
"Ayo,kita akan makan siang,bukan?" Rose menarik tangan Hyunjin dan tak lupa tersenyum pada Winter.
Ia memang selalu direndahkan Winter secara finansial,tapi Rose bisa merendahkan Winter melalui hubungannya dengan Hyunjin.
"Hari ini mau makan apa?"
"Hmmm.. apa ya?"
Winter meremas bajunya geram, tatapan mata Rose sangat sengit seakan sangat bangga memiliki Hyunjin disampingnya. Padahal ia tahu maksud Rose sebenarnya,yaitu untuk membuatnya sadar akan hubungan Hyunjin dengan Rose sangat jelas sedangkan Winter dan Hyunjin bahkan tidak saling mengenal, tidak ada waktu lagi untuk berharap lebih.
"Cih,itu bukan apa-apa bagiku. Dasar jalang miskin!"
.
.
.
"Kamu tadi melihatnya kan?" Hyunjin bertanya demikian disaat Rose sibuk menyantap makan siangnya.
"Ya,tapi aku tidak peduli."
Hyunjin terkejut. tidak peduli?
"Kamu tidak cemburu,ah tidak asyik." Rose terkekeh,mengapa jadi Hyunjin yang kesal?
"Aku tidak membawa rasa cemburuku kemanapun aku pergi,menyusahkan saja," ucap Rose lembut.
"Begitu?"
"Hyunjin,jika aku cemburu itu artinya mengapa aku tidak mempercayaimu? padahal kunci hubungan yang erat adalah yang saling percaya satu sama lain,aku percaya padamu bahwa kamu tidak begitu,"
"Baiklah,aku juga percaya padamu."
"Bohong! Bahkan kamu sering cemburu dan marah saat aku bersama Hanbin!"
"Aku diam ya,jangan melebih-lebihkan!"
"Aish, tuan muda marah.." goda Rose dengan gemas.
Mina sedang berjalan menuju kantor dosen untuk memberikan tugasnya. Dijalan,ia bertemu Jungkook. Bukan dengan Jihyo,sudah ia duga bahwa Jungkook akan terus mencari wanita lain.
"Hay Mina,daripada mengurusi tugasmu, lebih baik kita jalan-jalan. Kamu baru saja membeli mobil mewah kan?" Minta tersinggung,lalu dia menghampiri Jungkook yang tengah merangkul adik tingkatnya itu.
"Waktuku lebih berharga daripada melayani sikap playboymu itu.. sia-sia."
"Bahkan dulu kamu lebih mempercayaiku daripada sahabatmu sendiri."
"Ah,bodoh juga ya? Bisa-bisanya orang bodoh dan idiot membodohi yang bodoh."
Emosi Jungkook tersulut,secara tidak langsung Mina mengatainya idiot dan bodoh.
"Jalang rendahan!"
.
.Rose tertidur dipundak Felix,sudah lama Hyunjin tak keluar dari kelasnya.
"Bocah itu! Apa yang dia lakukan? Salah-salah,maksudku.. dosen itu! Apa yang ia jabarkan pada mereka? Bahkan ia mengurung kekasihku lama sekali.."
Felix hendak tertawa,Rose mengigau panjang lebar sekali. Tangannya berlagak seperti sedang berpidato.
"Wah,aku baru tahu dia bisa seperti ini.." Felix tak tahan menahan tawanya,lalu ia berdiri dan membuat Rose terhuyung ketanah.
"YAK! FELIX!" Sembur Rose kesal lalu Felix melarikan diri.
"Kak! Berisik! Aku tinggal nih," Hyunjin berjalan duluan meninggalkan Rose.
"Yak!"
Hyunjin menggenggam tangan Rose,lalu sesekali tersenyum.
"Seperti orang gila,jangan tersenyum terus!"
Hyunjin malah melebarkan senyumannya,sampai deretan giginya kelihatan.
"Ahh,ada sesuatu digigimu.."
Hyunjin langsung gelagapan mencari cermin,bahkan ia menumpahkan isi tas Rose demi mencari cermin.
Tak sadar,sebuah surat beramplop hitam keluar dari tasnya.
"Apa ini?"
Hyunjin meraih kertas tersebut dan membacanya. Tak sempat Rose membaca,Hyunjin sudah merobeknya dengan kasar dan membuangnya ke tong sampah.
"Yahh,mengapa kamu robek? Aku yang punya,belum membacanya." Ucap Rose kesal.
"Surat orang iseng,surat pernyataan cinta. Dasar tidak tahu diri,ia tidak tahu jika kakak punya pacar setampan ini?" Rose memukul Hyunjin karena masih bisa bertingkah narsis.
Rose terdiam,surat pernyataan cinta mana yang memakai amplop berwarna hitam?
Fakta atau bukan..
Kusimpulkan saja keduanya.Fakta jika aku menyukaimu,dan bukan fakta bahwa aku tidak menyukaimu.
Jelas? Mengerti? Masih bingung? Loading lama? Baca 99x lagi
Malam malam bikin chapter
Alhasil acak-acakan 😌😂
Senang tida saya apdet?Back lagi minggu depan❤️
Cie nunggu lagi,kapal HwaPark ganti ban dulu,lahlah?! Kok ban?Au ah,author lelah😌😭
Luv U❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[ROSTORY #4] Better Together || Rose X Hyunjin Fanfiction
Fiksi PenggemarSekuel [ROSTORY #1] In Time || Rose and Hyunjin Fanfiction Harap baca dulu ROSTORY yang pertama🍁 Daripada auto puyeng,jedotin kepalanya gih:')