Hari ini hujan deras,sore hari sudah akan berganti malam namun Rose masih berfikir bagaimana caranya berlari ke halte ditengah hujan yang awet ini.
Ia memperhatikan keadaan sekitar,ada banyak pasangan yang berlalu lalang. Entah itu satu payung berdua,atau jaket si cowok turut melindungi mereka.
"Hyunjin pasti masih sibuk dengan dokumen-dokumen penting nya."
Rose memangku erat buku-buku tebalnya,ia hendak menerobos hujan itu tapi tertahan oleh sebuah tangan kekar.
"Kau yakin akan menerobosnya?" Rose menoleh,ternyata itu Changbin.
Rose menghela nafas, "sudah mau gelap,atau busku tidak akan lewat lagi,"
"Aku bisa mengantarkanmu dengan mobilku,santai saja."
"Aku ingin menghargai niat baikmu,tapi terima kasih." Rose akan melangkahkan kakinya namun lagi-lagi tertahan.
"Tunggu sebentar," Changbin melepaskan jaketnya lalu memayungi dirinya dan juga Rose.
"Ayo,aku antarkan sampai halte." Rose hanya pasrah dan keduanya berjalan menuju halte yang berada didepan sana.
Sedangkan itu Hyunjin menghayati suara hujan deras itu. Ia teringat beberapa momen masa lalu ketika saat itu terjadi,hujan lebat mengiringi langkah Hyunjin.
Salah satunya,saat pemakaman ibunya.
"Ah,aku sensitif sekali jika sudah hujan," gumam Hyunjin. Ia meraih ponselnya dan menelepon Rose.
"Kamu sudah sampai rumah?"
"Sudah,kamu masih dikantor?"
"Ya,masih ada sedikit pekerjaan. Sudah makan? Sebentar lagi jam makan malam. Mau makan diluar?"
"Tidak usah,aku sedang banyak tugas. Kamu jangan lupa makan,jangan sampai tidak."
"Ya ya,baiklah. Aku tutup dulu,"
Hyunjin menutup teleponnya lalu ia kembali pada setumpuk dokumen nya.
Begitu selesai dengan pekerjaannya, Hyunjin mengajak Felix untuk makan malam bersama. Lagipula, sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu berdua.
"Kamu memberi tahu Nayeon kan jika restoran ini milikku?" Hyunjin mengangguk.
"Nayeon tidak suka ada banyak hal yang disembunyikan. Jujur saja, ia tidak seperti Winter,kok."
"Ya tetap saja,terlalu membeberkannya juga dianggap terlalu berlebih-lebihan."
"Ya aku tahu maksudmu,jangan dilanjutkan." Hyunjin memakan makanannya dengan santai.
"Hari ini kamu kekampus menjemput Kak Rose?" Hyunjin menggelengkan kepalanya.
"Ah,aku kira tadi melihatmu memayunginya sampai halte."
"Memayunginya?" Tanya Hyunjin bingung.
"Ah bukan apa-apa. Lagipula kalau itu kau,pasti sudah kamu antarkan sampai rumah."
"Kamu melihatnya dipayungi seseorang?" Hyunjin sudah terlanjur penasaran.
"Ya,aku rasa dia kakak kelas kita. Seingatku, marganya Seo.. aku lupa namanya."
"Seo Changbin?" Gumam Hyunjin.
"Nah iya! Kakak kelas jurusan Arsitektur."
"Sepertinya,mereka memang mulai dekat.."
"Hey,kamu tidak percaya pada kak Rose? Jika aku jadi dirinya,tidak akan kulakukan. Sebentar lagi ia akan mencapai beberapa goals dalam waktu singkat. Lulus sidang skripsi, mendapatkan pekerjaan dan mengejar karier. Ada waktu baginya untuk berselingkuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ROSTORY #4] Better Together || Rose X Hyunjin Fanfiction
FanfictionSekuel [ROSTORY #1] In Time || Rose and Hyunjin Fanfiction Harap baca dulu ROSTORY yang pertama🍁 Daripada auto puyeng,jedotin kepalanya gih:')