9. COWOK YANG SULIT DI TEBAK

2.3K 142 0
                                    

Setelah selesai kejar-kejaran, mata Kelvin terarah pada sebuah perahu kayu beserta satu dayungnya di tepi danau.

Tanpa meminta persetujuan Ivana Kelvin menarik tangan gadis itu. Tentu saja Ivana memberontak.

"Lepasin! Lo mau bawa gue kemana?!"

Kelvin baru melepaskan Ivana saat sampai di perahu kayu tersebut. "Naik ini."

"Gak! Gue gak mau! Pasti lo ada niat buruk ke gue, kan?" tanya Ivana dengan selidik pada Kelvin.

Kelvin menatap Ivana serius. "Gue janji."

"Janji apaan?"

"Gak ngapa-ngapain lo."

Ivana diam beberapa saat sampai akhirnya setuju. "Tapi awas aja kalo macem-macem, gue bunuh lo detik itu juga!"

Kelvin naik ke perahu lebih dulu kemudian mengulurkan tangannya membantu Ivana.

Ivana duduk di depan sementara Kelvin mulai mendayung. Perahu perlahan berjalan meninggalkan tempatnya.

"Lo udah janji gak ngapa-ngapain gue!" Ivana mengingatkan Kelvin. Ia takut jika Kelvin melakukan hal buruk padanya dari belakang sana. Semacam tiba-tiba meng-anggur-kannya. Sebagai perempuan kita harus berhati-hati.

"Iya, bawel."

Ivana melotot. "Gue gak bawel!"

"Tapi cerewet," tambah Kelvin.

"Lo minta di hajar, ya?" Ivana hendak berbalik tapi Kelvin menahannya lebih dulu.

"Jangan banyak gerak! Lo mau perahunya kebalik?"

Ivana kemudian kembali duduk tenang, mencibir Kelvin.

Saat perahu sudah sampai di tengah danau, Kelvin berhenti mendayung dan membiarkan perahu terapung dengan sendirinya.

Cowok itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan membuka kamera. Kelvin mencondongkan badannya ke depan, mendekat pada Ivana.

"Mau ngapain?!" Ivana berjaga-jaga kalau saja Kelvin melancarkan aksinya.

Kelvin mengarahkan kamera ponsel itu ke wajahnya dan Ivana, dalam satu kali klik bunyi cekrek terdengar. Potret Kelvin dan Ivana langsung tersimpan di galeri handphone Kelvin.

Kelvin melihat foto sekali jepret itu pada Ivana sambil tertawa. "Liat muka lo." Kelvin mengezoom wajah Ivana di foto.

Ivana ikut melihat hasil foto yang di ambil Kelvin kemudian melotot melihat wajahnya di dalam sana. Terlihat sangat tidak terkondisikan.

Alisnya mengerut. Kelopak matanya antara terbuka dan tertutup, terlihat seperti orang yang habis kobam keras. Bibirnya monyong-monyong.

Ivana terlihat sangat jelek di foto itu. "Sialan! Hapus! Lo foto gak bilang-bilang gue!"

Kelvin tertawa, menjauhkan benda pipih persegi panjang itu dari jangkauan Ivana. "Kalo dasarnya jelek mah jelek aja."

"Ngeselin banget sih lo! Seenggaknya kan kalo lo bilang-bilang muka gue gak bakal jadi kayak gitu! Lo kalo mau foto sama gue bilang dong! Selain suka sama gue ternyata lo juga ngefans berat banget ya sama gue?"

Kelvin menatap malas pada Ivana yang terlalu percaya diri.

Melihat respon Kelvin, mata Ivana membola. Ivana menutup mulutnya yang menganga dengan satu telapak tangan. "Apa jangan-jangan lo ada niat buruk sama foto gue?! Lo mau nyantet gue?!"

Lagi-lagi Kelvin di buat tidak menyangka dengan pemikiran Ivana yang terlampau jauh.

"Buat kenang-kenangan," jelasnya lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana abu-abu.

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang