2. EXTRA PART KELV : IT'S NOT BEGINNING

2K 91 5
                                    

Kelvin Anggara : Temuin gue di tempat yang udah gue sharelok tadi

Ivana memastikan dirinya bahwa ini bukanlah sebuah awal untuk memperbaiki hubungan yang rusak. Ini bukan awal dimana Ivana akan menjalin hubungan lagi dengan Kelvin.

Hanya saja ... ini semacam pertemuan singkat dengan seorang teman setelah sudah lama tidak bertemu.

Iya, hanya sebatas itu.

Ponsel di nakas Ivana berbunyi, dilihatnya nama sang pacar terpampang jelas di layar. Mengambil napas panjang sebelum menggeser ikon gagang hijau.

Aku mau ke rumah kamu, nih. Kamu lagi apa?” Suara Ilyas mengalun di telinga Ivana, membuat cewek itu menjadi sangat berdosa.

“Jangan ke rumah,” tolak Ivana.

Kenapa?” Terdengar Ilyas khawatir dari sebrang sana namun lelaki itu berusaha tetap tenang.

“Aku mau ketemu Ayah,” bohong Ivana.

Mau jenguk makam Ayah? Aku temenin kalo gitu. Aku udah lama gak jenguk Ayah ka—”

Please, understand me. Aku pengen sendiri,” tegas Ivana.

Terdengar sunyi sejenak sebelum Ilyas kembali berujar. “It's okay, love. Take your time. Kalo ada apa-apa atau minta jemput, langsung call aku.”

Iya.” Ivana menjawab pelan lalu mematikan sambungan lebih dahulu.

Ivana rela berbohong kepada Ilyas demi bertemu dengan Kelvin.

Ivana menghela napas panjang, mengambil tas selempang kecil dan memakainya. Ivana berjalan keluar rumah dengan sengaja meninggalkan ponselnya di atas meja rias.

****

How are you, Iva? I really miss you.”

Itu kalimat pertama yang Kelvin ucapkan setelah mereka berdua diliputi keheningan selama beberapa saat. Mereka berdua sedang berada di sebuah taman, duduk di bangku yang menjorok ke arah pemandangan danau.

“Seperti yang lo lihat.” Ivana hanya menanggapi pertanyaan pertama Kelvin.

You changes too much,” kata Kelvin memerhatikan Ivana.

Gadis itu sekarang sudah berani membalas tatapan mata Kelvin. “People do the same. Everyone get changes every day. Year by year.”

Kelvin tersenyum tipis, menundukkan kepalanya. “Lo ... udah nikah?”

Pertanyaan dari Kelvin membuat Ivana terdiam sejenak. “Kenapa tanya gitu?”

Just ask. Kalo gak mau jawab, gak apa-apa. Gue gak maksa, kok.”

Ivana menolehkan kepalanya ke depan, memandang hamparan danau dengan air warna hijau. Suasana ini membuat sedikit merasa deja vu pada saat Kelvin menceburkannya kesana. Bukan kenangan yang indah, memang, namun lucu jika di ingat.

“Kenapa ketawa?” tanya Kelvin yang merasa aneh tiba-tiba mendapati Ivana terkekeh.

“Keinget masa lalu,” ujar Ivana membuat Kelvin ikut flashback kejadian itu.

“Namanya Ilyas, dia pacar sekaligus atasan gue,” kata Ivana membuat Kelvin menengok ke arahnya.

“Kenapa tiba-tiba ngasih tau gue?”

“Temen nanya, gak mungkin gue gak jawab?” balas Ivana membuat Kelvin terhenyak dan mengulas senyum.

Temen.

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang