37. YOU ARE AN ASSHOLE!

1.3K 78 15
                                    

“Vana, are you okay?” tanya Kira pada Ivana yang terlihat lesu sejak datang ke sekolah tadi. Pertanyaan Kira menarik perhatian Sista dan Wendy yang sebelumnya sedang main gitar dan bernyanyi pelan di kursinya.

Sista langsung menghampiri. “Lo keliatan pucet, Van.”

Ivana menggeleng. “Gak, gue gak apa-apa. Gue sedikit gak enak badan tapi masih okay.

“Kalo gitu mending gak usah sekolah,” papar Wendy setelah menyimpan gitarnya.

“Ke UKS aja, yuk, Van? Aku anter,” bujuk Kira dengan lembut dan perhatian. “Aku izinin juga ke Pak Syarif kalo kamu gak ikut olahraga dulu.”

“Gue mau di kelas aja,” balas Ivana. “Bentar lagi bel bunyi, kalian ke bawah aja.”

“Aku temenin disini deh, ya?” kata Kira lagi.

“Nggak usah, Ra. Udah sana turun,” papar Ivana. “Sumpah, gue gak kenapa-napa. Gue cuma pengen tidur, istirahat bentar juga nanti sembuh.”

“Oke, kita ke bawah dulu, ya,” ujar Sista. “Kalo butuh apa-apa kabar aja.”

Ivana mengangguk. Kemudian teman-temannya keluar kelas untuk ke lapangan karena pelajaran olahraga sebentar lagi dimulai.

Wendy menarik Kira untuk berjalan disebelahnya sementara Sista sudah duluan di depan. Cewek itu tidak sadar bahwa kedua temannya berhenti dan tidak lanjut jalan.

“Eh? Kenapa, Wen?” tanya Kira.

Wendy memerhatikan perempuan di depannya ini. Kira yang cantik dan manis. Bukankah ia terlalu lembut untuk disakiti? Dalam konteks ini, Wendy tidak membela Kira dan justru menyalahkan Ivana. Dia seorang yang adil. Ketika kedua sahabatnya terjebak dalam situasi ini, tentu saja Wendy ingin mereka tidak ada yang tersakiti.

Kira menyukai Joshua, Joshua suka Ivana, sementara Ivana dengan Kelvin. Tentu terlalu banyak pihak yang tersakiti. Bukan hanya persahabatan Ivana dan Kira yang hancur tapi bisa juga Joshua dan Kelvin. Kenapa harus Wendy dan Vernon yang ada ditengah-tengahnya?

“Wendy,” tegur Kira karena Wendy malah melamun.

“Ra, gue mohon ya sama lo. Apapun yang terjadi nanti, jangan pernah ngebenci Ivana,” ucap Wendy membuat Kira bingung.

“Maksud kamu? Kenapa aku harus ngebenci Ivana? Kita kan sahabat,” balas Kira.

“Lo mungkin sekarang belum ngerti, tapi seiring berjalan waktu lo pasti bakalan paham,” jelas Wendy penuh teka-teki. “Gue cuma pengen ngingetin. Lo harus tau, persahabatan kita lebih dari itu. Kita gak bisa dirusak cuma karena laki-laki.”

“WENDY, KIRA!” panggil Sista. “NGAPAIN DISITU? BANGKE YA LO BERDUA GUE JADI JALAN SENDIRIAN KAYAK ANAK ILANG!”

“Udah, buat sekarang jangan dipikirin,” ujar Wendy untuk yang terakhir kali pada Kira. “Gue cuma mau lo inget itu.”

****

“Oppa Ragil cantik sekali,” ujar Vernon sedang melihat-lihat isi ponselnya. “Gue jodohin sama lo gimana, Jo? Lumayan, daripada rebutan sama temen.” Nadanya memelan di akhir.

Joshua menggeleng. “Lo aja.”

“Gue mah udah sama Wenwen yang tercantik sedunia,” bucin Vernon.

“Pacaran aja enggak,” cetus Kelvin.

“Udah.” Vernon mesem-mesem ditempatnya. “Emang gue belum cerita, ya?”

“Bohong dosa,” kata Joshua yang sangat tidak yakin.

“Lo keseringan halu jadi begini, Ver.” Kelvin satu pendapat dengan Joshua. “Sedih gue liatnya.”

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang