47. SUDAH TIDAK LAGI (END)

2.4K 90 2
                                    

I miss you, Iva.”

Ivana diam selama beberapa saat. Hatinya sedikit menghangat namun juga dongkol dalam satu waktu. Cowok ini, cowok yang sekarang ia punggungi, membuat Ivana hampir gila.

Namun, sudah tidak lagi.

Ivana tidak mau menjadi perempuan paling bodoh di dunia dengan masuk kedua kalinya ke dalam sebuah lubang yang membawanya menuju kesakitan dan penderitaan.

Tanpa menoleh ke belakang lagi, Ivana berjalan lurus ke depan. Menghampiri teman-temannya yang semula dia tinggalkan tanpa sengaja.

“Ivana! Lo kemana aja?!” ujar Sista.

Ivana tertawa kecil. “Nyamperin Wendy dulu tadi. Lo sama Kira mau foto? Sini gue fotoin.”

Satu hari yang menyenangkan.

****

Selamat datang di kelas dua belas.

SMA Qwerty tidak pernah mengadakan sistem rolling setiap kenaikan kelasnya, jadi bagi beberapa orang yang sudah nyaman akan merasa sangat diuntungkan.

Dan ini adalah jam pertama dimana Ivana dan yang lainnya menjadi senior tingkat akhir sekarang.

“Damai banget angkatan kemarin lulus, udah gak sakit lagi mata gue jadinya.” Sista memulai pergibahan.

“Iya, bener. Baju ketat, rok span. Rambut di cat warna-warni, udah kayak cabe-cabean aja.” Ivana menganggapi.

“Padahal enak aja gue ngeliatnya,” kata Vernon membuat Wendy langsung mendelik. “Iya, kan, Jo?”

Joshua mengangguk-angguk saja.

“Emang, ya, godaan terbesar laki-laki itu perempuan,” sindir Wendy. “Liat cewek montok dikit mata langsung melotot.”

“Tapi tetep, yang paling cantik cuma Wendy seorang.” Vernon buru-buru mengganti kalimatnya yang tadi.

“Godaan terbesar laki-laki itu emang perempuan,” kata Ivana membenarkan.

“Kalo cewek godaan terbesarnya apa?” tanya Kira.

“Kalo cewek godaan terbesarnya itu harta, tahta, lazada, tokopedia, sephora, zara sociolla, prada, balenciaga, boba, dan lain sebagainya,” jawab Ivana menciptakan tawa.

“Kenapa, ya, cewek suka banget sama seblak sama boba?” heran Joshua.

“Udah takdirnya,” balas Vernon. “Cewek kalo lu tanya pilih aku atau boba jawabannya pasti opsi kedua.”

“Gak bisa hidup tanpa seblak dan boba,” kata Joshua.

“Bener,” sahut Vernon.

“Padahal boba gak sehat, bisa bikin diabetes.”

“Iya, gulanya banyak banget soalnya.”

“Kebanyakan makan seblak juga gak baik.”

“Betul sekali.”

“Maaf, maksudnya apa, ya?” sela Sista. “Lo berdua ngomongin kaum hawa depan kaum hawanya langsung?”

“Daripada ngomongin di belakang, kan? Dosa,” ujar Vernon.

“Mulut diciptain di depan, bukan di belakang,” imbuh Joshua.

Kemudian mereka berdua bertosan ria.

“Kalian berdua cocok,” komentar Kira. “Kenapa nggak pacaran?”

“Dan akhirnya hidup bahagia di Jerman,” kekeh Ivana.

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang