28. GIRLS TIME

1.3K 77 1
                                    

Sista, Wendy, dan Kira memutuskan sabtu ini akan menghabiskan waktu bersama di rumah Ivana sebab kemarin-kemarin gadis itu sibuk dengan Kelvin.

Sebelum ke rumah Ivana, mereka bertiga memutuskan untuk mampir ke supermarket dahulu untuk membeli beberapa jajanan yang nantinya akan mereka makan bersama.

“Udah ngabarin Vana kita mau kesana?” tanya Sista mendorong troli belanjaan.

Wendy menggeleng, mengambil beberapa buah snack dari rak etalase panjang nan tinggi. “Kabarin gih, Ra.”

“Oke.” Kira mengangguk, mengirim pesan kepada Ivana yang mengatakan bahwa mereka akan pergi ke rumah gadis itu.

“Kita udah bilang, nih, ya. Awas aja kalo tiba-tiba dirumahnya ada Kelvin,” ucap Sista.

“Hayo, berduaan dirumah, ngapain, tuh?” Wendy bercanda.

“Kamu juga sering sama Vernon, Wen,” ceplos Kira dengan jujur membuat Wendy memukul lengannya.

“Nggak usah dijelasin juga! Gue sama Vernon itu beda. Kita cuma temen,” bela Wendy.

“Terus aja terus berlindung dibalik status temen,” sindir Sista. “Lo sendiri gimana Ra sama Joshua?”

Kira kelihatan malu-malu begitu Sista bertanya demikian. “Nggak gimana-gimana.”

Wendy menyipitkan matanya, menatap Kira dengan penuh selidik. “Udah jadian diem-diem, ya?”

“Belum!” Kira langsung menjawab dengan sedikit ngegas, menciptakan ledekan tawa dari dua temannya.

“Santai aja kali,” ujar Sista.

“Andai udah juga gak apa-apa,” tambah Wendy.

Kira menggeleng, sedikit cemberut. “Kalo udah juga nanti aku pasti kasih tau kalian.”

“Iya, iya, percaya,” balas Wendy, berjalan lebih dulu menuju antrean.

“Ayok, Ra,” ajak Sista kemudian mereka berdua menyusul Wendy.

****

“IVANA! KAMU DIMANA, SAYANG?” Sista berteriak-teriak heboh mengetuk pintu rumah Ivana yang tampak sepi.

“Nggak ada adab sama sekali lo bertamu,” cerca Wendy.

“Jangan-jangan Ivana pergi kali, ya?” tanya Kira.

“Coba telepon,” suruh Wendy.

Kira lagi-lagi mengeluarkan ponselnya, kali ini untuk menanyakan keberadaan Ivana. Butuh waktu beberapa detik sampai sambungan terhubung.

Halo? Dengan istri Harry Styles disini. Ada yang bisa saya bantu?

Kira terkekeh mendengar Ivana. “Vana, kamu dimana?”

Di jalan abis dari minimarket. Stok mie instan gue abis, gue nggak ada duit belum gajian, huhu, sedih.” Di sebrang sana Ivana merengek berpura-pura nangis.

Kira tidak tahu harus menjawab apa, merasa kurang enak sekaligus ikut prihatin kepada keadaan sahabatnya itu.

Merasa jadi canggung karena perkataannya tadi, Ivana tertawa guna menetralkan suasana. “Gue bercanda, serius banget. Gue beli mie karena gue nggak bisa masak. Oh, ya, kenapa, Ra?” Ivana mengalihkan topik.

“Gue dirumah lo, nih.” Wendy yang bicara.

“Cepetan pulang, Van. Pegel tau nunggu daritadi.” Sista melebih-lebihkan. “Satu jam gue disini.”

Halah, gak percaya gue.

“Udah cepetan balik gue bawa makanan banyak, nih!” omel Wendy. “Keburu pizza-nya dingin.”

KELV (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang