Hari ini adalah hari jaemin pertama bersekolah. Kemarin rosé dan jaemin pun sudah berbelanja segala kebutuhannya untuk sekolah.
"Wah anak eomma sangat ganteng" ucap rosé melihat jaemin memakai seragam sekolahnya
"Ah eomma jangan berkata seperti itu Nana malu"ucap Jaemin dengan menundukan wajahnya.
"Hahah yasudah, Nana bekalmu sudah eomma taro di tas ya, dan ini tolong kasih bekal ini ke yang namanya Jeno" ucap rosé dengan memberikan 1 paper bag berisi kotak makanan.
"Baik eomma, kalau begitu Nana pergi dulu ya dadah" ucap Jaemin lalu pergi meninggalkan rumah menuju ke sekolah.
*
Sedangkan kini Jeno beserta keluarga jaehyun sedang makan bersama di meja makan tanpa suara.
"Jeno, appa akan membelikan mu sebuah mobil, kau ingin mobil apa, katakanlah" tanya jaehyun
Semua pun menoleh mendengar pertanyaan jaehyun terhadap Jeno, Mark merasa appa nya ini terlalu berlebihan, bahkan dirinya saja minta mobil baru tapi tidak di belikan.
"Tidak, dia tidak boleh mendapatkan fasilitas apapun, aku saja yang minta mobil baru pada appa aja tidak di belikan" ucap mark
"Jangan gitu Mark, kau kan masih ada mobil lama mu masih bagus" ucap jaehyun
BRAKK
"TENTU AKU TIDAK MAU, JIKA APPA BENAR BENAR MEMBELIKAN DIA FASILITAS, AKU AKAN KELUAR DARI RUMAH INI PAHAM!" bentak Mark lalu keluar dari rumahnya dengan menggandeng tas sekolahnya.
"Bisakah kau adil terhadap Mark jae, aku tak habis pikir padamu" setelah mengatakan itu chaeyong pergi juga menuju kamarnya
Kini hanya menyisahkan Jeno dan jaehyun, Jeno sedari tadi hanya menunduk saja, jaehyun yang melihat Jeno menunduk pun segera menepuk pundaknya.
"Tak apa Jen, lain kali kita bicarakan dengan mereka ya, kau tak perlu memikirkan nya" ucap jaehyun.
"Aku rasa ucapan Mark benar appa, appa jangan bersikap seperti ini, ini tidak adil bagi Mark" ucap Jeno
"Loh tidak adil bagaimana, Mark kan sudah mempunyai mobil, tinggal kau yang belum"
"Aku tak pakai mobil pun tak apa, yang penting aku masih bisa bersekolah" ucap Jeno.
"Yasudah kalau gitu ayo appa antar ke sekolah" ucap jaehyun dan merangkul pundak Jeno.
Chaeyeon memperhatikan semuanya sedari tadi, benar dugaan nya bisa bisa nanti posisi Mark akan di ganti oleh anak si miskin itu, ini tidak boleh terjadi. Setelah itu chaeyon pergi ke kamarnya.
*
Kini Jaemin sudah sampai di ruang guru, dia sedang mencari kelas dan wali kelasnya.
"Hallo Jaemin, aku pak mingyu, aku wali kelasmu, ayo kuantar kau ke kelas" ucap Mingyu
"Ah, halo namaku jaemin" ucap Jaemin memperkenalkan dirinya.
Setelah itu mereka berdua berjalan menuju ke kelas 11. Setelah sampai di depan kelasnya, Jaemin berjalan masuk menundukan kepalanya.
"Perhatian" ucap Mingyu
"Anak anak perkenalkan ini teman baru kalian, ayo Jaemin perkenalkan dirimu" ucap mingyu.
"H-halo, perkenalkan namaku jaemin, aku murid baru di sini, semoga kita bisa berteman dengan baik" ucap Jaemin dengan tersenyum.
"Appa mu bekerja di perusahaan mana" tanya haechan langsung, Jaemin tak menjawab dia hanya diam saja.
"Eoh apakah kau orang miskin" tanya haechan, Jaemin pun mengangguk kan kepalanya.
"Ah, kalau begitu kurasa tidak ada yang mau berteman dengan si bau sampah seperti dirimu hahaha" ucap haechan dengan tertawa di susul oleh teman sekelasnya
"Sudah sudah, haechan kau tak boleh seperti itu, Jaemin kau bisa duduk di belakang Jeno" ucap Mingyu, Jaemin yang mendengar nama Jeno pun mulai mencari nya.
Setelah itu Jaemin mulai berjalan ke bangkunya, teman sekelasnya menatapnya dengan rendahan ketika ia berjalan.
"Yasudah kalau begitu kita lanjutkan materi selanjutnya ya, untuk jaemin kau bisa meminjam catatan Jeno" ucap Mingyu yang membuat jaemin menganggukan kepalanya.
Setelah hampir 2 jam mereka belajar kini jam istirahat telah tiba, Jaemin ingat tentang perkataan eomma nya untuk memberi bekal ini pada anaknya.
Keadaan kelas sudah sepi hanya ada Jeno yang sedang membaca dan jaemin.
"J-jeno"panggil jaemin, Jeno pun melirik nya dengan alis yang naik satu.
"I-ini ada titipan dari eomma Rosé" ucap jaemin dengan memberikan sebuah paper bag nya.
Jeno yang mendengar orang di depan nya ini menyebut eomma nya dengan sebutan eomma dia menjadi terheran.
"Kau siapa, kenapa kau bisa kenal dengan si jalang itu" ucap Jeno.
Jaemin melotot, hey bisa bisanya orang sebaik eomma nya di bilang jalang.
"Kenapa kau berkata seperti itu, dia itu eomma mu" ucap Jaemin
"Kau ini sebenarnya siapa sih" ucap kesal Jeno
"Aku adalah orang yang di tolong oleh eomma mu, eomma mu itu orang baik Jen, kau tidak boleh mengatai nya dengan kata katamu yang tadi" ucap Jaemin memperingati Jeno.
" Haha, mari akan ku ceritakan yang sebenarnya" ucap Jeno lalu menceritakan apa yang appa nya ceritakan padanya kala itu.
"Kau sungguh sungguh keterlaluan Jen, kenapa kau lebih percaya dengan orang baru ketimbang eomma mu yang sudah mengurusmu sedari kecil" ucap Jaemin
"Hahaha, tapi sayang nya aku lebih percaya dengan appa ku" ucap Jeno
"Seterah mu lah, ini di makan, eomma sudah capek masak ini buat mu" ucap jaemin dengan meletakan paper bag nya di atas meja Jeno.
"Bawa pulang lagi saja, aku tak mau makan dari uang haram" sarkas Jeno
"Kau benar benar keterlaluan, eomma mu membuatkan makanan ini dari hasil kerja pagi hingga malam nya, apakah kau tau" ucap Jaemin
"Aku tak percaya, jadi kau bawa pulang saja, atau kau bisa membuangnya ke tempat sampah" ucap Jeno lalu pergi keluar kelas.
Jaemin gak habis pikir dengan Jeno, seharusnya Jeno lebih memilih percaya eommanya yang jelas jelas bersamanya sedari dulu, tapi kini ia malah percaya pada appa nya yang baru pertama kali bertemu, sungguh gila orang itu pikir Jaemin.
************************************
Bersambung.....
Gimana untuk part ini
Jangan lupa vote and komen ✊🏻