Kini setiap harinya tak ada lagi Jeno yang manja padanya, tak ada lagi jeno yang menyayangi nya, sekarang di hidup rosé hanya ada jaemin.
"Nana, ayo bangun kau harus bersekolah" ucap rosé sambil menggoyangkan badan nya.
"Hoamm, iya eomma Nana sudah bangun"ucap Jaemin sambil menggilat.
"Yasudah, Nana mandi setelah itu makan ya, eomma mau ambil cucian dulu" ucap rosé
"Iya eomma, terimakasih" jaemin membalas perkataan rosé.
Setelah itu rosé bergegas pergi keluar, dan jaemin pergi memandi, setelah selesai memandi Jaemin segera memakai seragam sekolahnya dan berjalan menuju dapur untuk sarapan yang sudah di siapkan eomma nya.
"Si Jeno itu harusnya bersyukur memiliki eomma yang menyayangi nya" setelah mengatakan itu jaemin langsung memakannya
*
Pagi pagi sekali dirumah jaehyun kini semua sedang menyantap sarapan pagi mereka. Tak ada pembicaraan hanya ada suara decitan sendok.
"Jeno, hari ini kau berangkat sama Mark ya" ucap jaehyun
Mark yang mendengar ucapan jaehyun pun langsung membantahnya.
"Aku menolaknya, aku tidak Sudi satu mobil dengan dia, appa" ucap Mark tegas
"Ayolah Mark, kalian ini saudara tidak baik kalau kalian bermusuhan" ucap jaehyun
"Aku tidak menganggap dia sebagai saudara ku, paham" ucap Mark setelah itu pergi meninggalkan mereka semua.
"Bisakah kau tidak memaksakan Mark jae, dan kau Jeno, bisakah kau tidak menyusahkan Mark" ucap chaeyeon
"M-maafkan aku eomma" ucap Jeno
"Sudah Chae, kau ini apa apaan, Jeno kan anak ku juga" ucap jaehyun.
BRAKK
Chaeyeon menggebrak meja makan dengan sangat kuat, membuat Jeno dan jaehyun terkejut.
"LALU KAU ANGGAP MARK BUKAN ANAK MU GITU HAH" ucap lantang chaeyeon.
"DAN KAU JENO, KAU TAU SEMENJAK KAU ADA DI SINI, AKU DAN JAEHYUN JADI BERTENGKAR TERUS, APA KAU TAU HAH" chaeyeon membentak Jeno
"KAU APA APAAN HAH, JENO DAN MARK ITU ANAK KU, KENAPA KAU JADI BEGINI" ucap jaehyun tak kalah keras.
Setelah mendapat bentakan dari jaehyun, chaeyeon pun pergi meninggalkan meja makan dan menuju ke kamarnya.
"Apaa, maafkan Jeno" ucap Jeno merasa tidak enak
"Tak apa, yasudah ayo Jeno appa antar ke sekolah" ucap jaehyun.
*
Setelah sudah sampai di kelas, Jeno melihat jaemin yang sedang membaca buku nya.
Jaemin yang merasa di perhatikan pun menoleh dan melihat Jeno yang sedang berjalan menuju kearah bangku nya.
"Jeno" panggil jaemin
"Apa"
"Eomma akhir akhir ini selalu memikirkan mu, bisakah kau temui eomma mu, kali ini saja" pinta Jaemin
"Bukan kah kau sudah tau kalau eomma tidak bisa menemui ku, sekarang aku ini tinggal bersama appa ku, paham" ucap tegas Jeno
"Kau ini" geram Jaemin
"Lagi itu eomma membuat bekal untukmu tapi tak kau makan, padahal kau tidak perlu menemuinya biar aku yang akan memberikan nya padamu" ucap Jaemin
"Hey kau ini siapa, kau ini cuma anak pungut nya dia, jangan mengatur hidupku" ucap Jeno dengan nada yang tak enak di dengar oleh jaemin
"Walaupun aku anak pungut tetapi etika ku jauh lebih unggul dari pada dirimu" ucap Jaemin tak kalah.
"Dan juga, dia itu eomma mu, eomma yang melahirkan mu, jangan sampe kau menyesal nanti Jen" lanjut Jaemin, setelah itu Jaemin kembali duduk di bangkunya.
Karna dasarnya jeno ini keras kepala, maka ucapan Jaemin tadi ia anggap sebagai angin lalu saja, ia tak memperdulikan nya.
*
Setelah hampir 2 jam belajar, kini semua siswa di perbolehkan untuk beristirahat, Jeno buru buru bergegas menuju ke kantin tetapi ketika hendak pergi tangan Jeno di tarik oleh jaemin.
"Nih, makan lah ini, walaupun hanya satu suap, apa kau tak merindukan masakan eomma mu" ucap Jaemin
"Tidak" setelah mengatakan itu Jeno langsung melenggang pergi ke kantin meninggalkankan jaemin sendirian.
Jaemin pun hanya pasrah, mungkin nanti dia akan berusaha lagi.
"Huft, kau ini kenapa sangat keras kepala sekali sih" ucap Jaemin dalam hati.
Tak mau ambil pusing, Jaemin lah yang memakan bekal yang seharusnya buat Jeno itu, dari pada mubazir sayang pikirnya.
Sedangkan di kantin kini Jeno seperti biasa, dia hanya sendiri dan tidak ada yang mau berteman dengan nya, walaupun dia sudah berubah.
Tak lama kemudian datanglah segerombolan kelompok Mark yaitu haechan dan renjun, mereka bertiga dikenal sebagai tukang bully di sekolah ini.
"Eoh, lihatlah ini Mark, si miskin ini akhir akhir ini kulihat dia sering makan di kantin" ucap renjun sambil merangkul jeno.
"Hahaha, mungkin uang dari hasil eomma nya menjalang" ceplos Mark sedangkan haechan hanya tertawa.
Jeno yang di perlakukan seperti itu pun hanya diam sambil menunduk, perkataan Mark padanya sungguh sangat menusuk di hati jeno.
"B-bisakah, kau lepas rangkulan ini" ucap Jeno
Plakk
Renjun menggeplak kepala Jeno." Wah lihatlah si miskin ini sudah berani merintah"
"Hahaha, selain miskin dia juga gagap hahaha" tambah haechan
"Aku ada ide, bagaimana kalau kita makan di sini saja, kasian si miskin ini tak punya teman" usul renjun
"Boleh, ide bagus" ucap haechan. Lalu ketiga nya duduk di meja yang sama dengan Jeno.
"Sana, pesan kan kami makanan" suruh Mark
"T-tapi mana uangnya" ucap jeno
"Nih, ingat jangan membuat tuan mu marah, hahaha" ucap Mark dengan mengasih uang ke jeno.
Setelah itu jeno pergi membeli makanan yang ada di salah satu kantin itu, karna ngantri jadi jeno harus menunggu nya dulu.
Setelah sudah dapat apa makanan yang di pinta oleh Mark itu, kini jeno membawa nya ke meja yang Mark duduki.
"M-mark, ini pesananmu" ucap Jeno
"Bagus, begini dong kalau gua suruh lu harus cepet" ucap Mark sedangkan Jeno hanya bernafas lega.
************************************
Bersambung....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and komen ✊🏻