Bab 19 | I Will Go One Step Further

163 31 1
                                    

05 Mei 2019

Kalau saja hidup itu semudah Cinderella yang diberikan sihir menawan oleh Peri untuk menemui Pangeran di sebuah pesta dansa. Mungkin tidak ya, jika Youra akan mendapatkan rasa bahagia yang sama seperti Cinderella. Menemukan cinta sejati, menikah dengan perasaan saling menyukai, di cintai begitu tulus oleh pria. Iming-iming yang berharga untuk bekerja sama dengan Tuhan. Namun, mungkin karena Youra telah di lumuri dosa, Tuhan memutuskan kerja sama dengannya dan membiarkan Youra merintis kisah pahitnya seorang diri.

"Kuperingatkan sekali lagi. Tidak ada pertemanan dengan pria manapun."

Hanya yang terdengar kebisingan terkait tegas yang menurutnya sangat keterlaluan. Bahkan Youra enggan menatap manik yang memandanginya dengan amarah meluap entah karena apa. Youra pikir itu permintaan yang aneh. Ia tidak pernah menciptakan larangan terkait dengan siapa pria itu harus berteman, dengan siapa pria itu harus bertegur sapa, sama sekali tidak. Tapi, apa ini? Yoongi membatasinya dengan peraturan tidak wajar.

Youra menyerah untuk tetap bertahan kala tenang. Ia mengamit pandangan itu dengan sama tajamnya. "Kau egois. Aku seorang mahasiswa, Yoon. Aku juga ingin memiliki teman. Aku sudah terpuruk ketika aku SMA. Dan kini aku sudah mahasiswa, aku perlu bebas. Kau tidak bisa melarangku terus."

Barangkali Youra menemukan hati yang menghangat, nyatanya pria itu beralih menghindari diskusi dan hubungan atensi. "Berhenti kuliah," katanya, terdengar sangat ringan. Beranjak dari kursi dan menutupi balok-balok piano tersebut begitu kasar.

Hantamannya seperti ia baru saja bertemu meteor yang mengikis galaksi dengan kecepatan membabi buta, lalu menabrak daratan dan menghasilkan lubang besar. Sangat sakit, Youra tidak mampu menahannya. Ia bergerak meraih lengan pria di sana yang hampir saja di telan tikungan ruangan.

"Mengapa kau selalu melarangku melakukan yang kuinginkan? Aku ingin kuliah, aku ingin sukses, aku ingin bekerja. Berhenti memikirkan dirimu sendiri, Yoon."

Seolah semenjak ia menikah dengan pria itu, ia selalu menemukan jarum yang menumpuk. Di tusuk berkali-kali lipat oleh pemiliknya. Entah dalam sikap atau bahkan pernyataan yang mengalun tegas dan dingin. Youra sendiri tidak mengerti, pikirnya Yoongi memang mencintainya, akan menjadikannya Cinderella dalam kisah nyata. Tetapi, genap satu tahun, genap pula luka-lukanya bertambah banyak. Jika seperti ini, bukannya Youra akan menjadi gadis yang jatuh cinta sendirian?

Youra tersadar bagaimana pria itu yang menampik genggaman pada lengannya. "Aku tidak memikirkan diriku sendiri." Tidak menatapnya, sama sekali.

Youra kesal, kehilangan kesabaran yang jelas ia pertahankan sejak dulu. Ketika Yoongi akan menyatukan kembali langkahnya, Youra berteriak, cukup tinggi. "Kau memikirkan dirimu sendiri!"

Barangkali kapasitas jantung milik Youra yang berdegup akan segera lenyap, mana kala Yoongi menarik kerah pakaian gadis itu dan mendorong tubuhnya. Punggung Youra bahkan terbentur menyakitkan. Kedengarannya begitu keras, Youra bahkan meringis. Yoongi benar-benar marah, emosinya yang menaik tajam melewati permukaan kedua netra itu. Napasnya tertahan, rasanya sangat sesak. Youra tidak tahu jika Yoongi mampu melemparkan amarah mengerikan seperti ini. Pria itu mengenggam kasar kerah pakaian tersebut, membuat Youra selayaknya tercekik.

"Aku tidak suka kau berteriak, Youra."

Matanya berkilat, dipenuhi deretan hutan belantara yang menghitam gelap. Demi Tuhan, Youra sangat takut. Hatinya benar-benar terluka barangkali ia sadari bahwa Yoongi bahkan mampu membiarkan emosinya bergerak sukarela seperti itu. Youra berusaha melepaskan genggaman Yoongi yang semakin mengeras.

(TIDAK DILANJUTKAN!) Yellow DaylilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang