Mengutuk hal yang telah terjadi? Untuk apa? Hanya membuang-buang waktu. Dunia itu tidak melulu diratapi. Sedih itu wajar, yang tidak wajar adalah membiarkan diri sendiri ditenggelamkan oleh sebuah penderitaan yang jelas-jelas bisa disingkirkan dengan mudah.
Sayangnya penderitaan yang ia alami bukan hal mudah untuk disingkirkan begitu saja. Pertengkaran antara apa yang harus ia lakukan setelah ini, seolah sesuatu yang paling sering terjadi di kepalanya. Ia tidak tahu, siapa sebenarnya orang yang sangat menginginkannya untuk terluka.
Terdiam sedari tadi, menghitung detik tak berujung. Ditemani sisa penghujung hari sembari mengenggam ponsel milik Jinyoung. Sesekali ia meringis merasakan sayatan-sayatan kecil yang ia dapatkan dari gerakan Jinyoung yang kasar ketika pria itu sedang mengenggam benda tumpul yang cukup tajam. Setelah ia menghubungi rumah sakit untuk menyelamatkan Jinyoung, ia memutuskan untuk sejenak terduduk di sebuah taman sederhana yang tidak terlihat keberadaan siapapun selain dirinya. Ia juga sempat menghubungi teman Jinyoung untuk menemani pria itu di rumah sakit.
Kali ini ia harus benar-benar memutuskan dan menetapkan spekulasinya sendiri. Ia tidak bisa terus berada di ambang ketidakpastian tentang siapa pelaku yang sebenarnya. Ia harus memastikannya sendiri. Barangkali kesempatan yang diberikan Jinyoung mampu membantu Youra untuk menghasilkan keyakinannya.
Salivanya benar-benar mengeras. Napasnya sejenak tertahan, sebelum akhirnya ia berhasil menetapkan sebuah panggilan dari ponsel milik Jinyoung. Kedua tangannya benar-benar terasa bergetar manakala ia bergerak mendekatkan benda tersebut pada telinganya. Hingga seseorang menyapanya di seberang sana.
"Mengapa kau menghubungiku lagi?"
Astaga. Suara itu benar-benar terdengar seperti seseorang yang begitu ia kenali selama ini. Tanpa mampu berkutik, Youra hanya sanggup terdiam sembari menutupi mulutnya sendiri. Demi Tuhan, ia kehilangan kewarasannya. Tidak mungkin jika selama ini yang bermain-main atas dirinya adalah Yoongi. Praduga sebelumnya yang sempat ia sangkal tidak mungkin menjadi kenyataan di sini.
Youra memutuskan untuk menurunkan benda tersebut dan mematikan sambungannya. Jika dikaitkan dengan hal-hal yang sudah terjadi, Yoongi seolah tahu siapa orang-orang yang berteman dengannya. Yoongi seolah tahu bagaimana dan seperti apa dia hidup selama ini. Namun, mengapa pria itu harus mencetuskan nama seseorang yang bahkan sudah meninggal? Dia gila? Dia ingin mempermainkannya sampai kapan? Keterlaluan. Seharusnya ia percaya saja pada diri sendiri.
Sial. Lalu, apa yang harus ia lakukan sekarang?
Hyacinth
Langkahnya mengayun kecil, menyusuri beberapa ruas jalan yang tidak terlalu besar. Salah satu tangannya mengenggam satu buket bunga lily putih. Sepanjang sudut, pandangannya hanya sekadar menemukan pemakaman-pemakaman yang berderet rapi nan hijau, dihiasi bunga-bunga yang cantik. Hari hampir berakhir, ia tidak ingin terlambat untuk sampai ke rumah, barangkali Youra akan mencari keberadaannya.
Setelah beberapa jejak yang ia kuasai, tubuh tegapnya tiba-tiba tertegun. Padahal sebuah tujuan di sana hampir saja mampu ia sentuh, tapi sesuatu yang lain seolah memintanya untuk berhenti bergerak. Tanpa sadar, ia tersenyum kecil. "Akhirnya kau muncul juga."
Masih pada posisinya, Yoongi semakin menyatu dengan gravitasi kala dua manik di ujung sana terlihat menyadari keberadaannya. Bahkan dia mendapatkan penguasaan takroma yang menajam. Kendati demikian, Yoongi tetap bersikap tenang. Yoongi tahu orang itu tidak akan berani menyentuhnya, apalagi di sebuah tempat di mana kekasihnya berada.
Hampir saja Yoongi memutuskan untuk kembali mengajukan langkah, sebelum kemudian orang di sana beralih meraih jarak untuk mendekat setelah meletakkan satu tangkai bunga mawar hitam di atas segumpalan tanah itu. Dia terlihat menaikan hoodie hitam pada kepalanya, lalu benar-benar berjalan dan berakhir tepat di hadapan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TIDAK DILANJUTKAN!) Yellow Daylily
Fiksi Penggemar(WARNING!! SETIAP PART PANJANG2. BAHASANYA BELIBET. BIKIN MIKIR KERAS!! YANG GAK KUAT, SILAHKAN UNTUK TIDAK DIPAKSAKAN. KESEHATAN ANDA JAUH LEBIH PENTING DARIPADA MEMIKIRKAN KEHIDUPAN DI DALAM DUNIA YELLOW DAYLILY. SEDANGKAN YANG INGIN MELANJUTKAN...