-Lima

2.8K 197 84
                                    

-Happy Reading-
{Jangan lupa VoMen}

Hari pernikahan pun tiba. Sheril dan Devano menikah di gedung yang sangat mewah nan megah, banyak juga tamu-tamu dari kalangan sultan berdatangan.

"Mamah,aku gak mau nikah."Sheril berkata sambil berderai air mata.

"Kamu harus nurut nak,"sahut Nindy sambil mengusap air mata Sheril.

"Aku masih ingin sekolah sama kuliah Mah,"

"Iah nanti abis nikah kan kamu bisa kuliah,"

"Tapi semuanya udah telat Mah,Sheril juga belum dapet ijazah SMA,"

"Masa depan kamu bakalan cerah Nak,"

"Kata Mamah, Sheril akan menikah dengan orang yang Sheril cintai, kenapa Mamah lupa dengan omongan Mamah sendiri?"

"Kan Mamah sama Papah terpaksa Nak,"

Nindy pun tidak bisa lagi membendung air matanya, lalu ia menangis, dan kemudian memeluk Sheril yang sedang menangis.

Tidak beberapa lama kemudian Sheril dan Mamah nya keluar menuju pelaminan, mereka semua terpanah dengan kecantikan Sheril, begitu pun dengan Devano, hatinya berdegup kencang seperti nya ia mulai jatuh cinta dengan Sheril.

o0o

Setelah selesai akad nikah, Sheril dan Devano duduk di bangku pelaminan, tetapi mereka berdua duduk nya agak berjauhan.

"Aduh kepala gw ko nyut-nyutan yah,"batin Sheril.

Tidak lama kemudian Sheril pingsan dan jatuh di bahunya Devano, yang membuat semua para tamu dan orang tua Sheril panik.

"Sher...ayo bangun Sher!"ucap Devano panik.

Kemudian Sheril di bawa ke mobil, dan mereka berdua bergegas pulang ke rumah Devano, dan meninggalkan semua tamu yang ada di gedung itu.

Tidak lama kemudian Devano sampai dirumahnya, lalu ia membopong tubuh Sheril, kemudian Devano mengoleskan minyak angin di hidung Sheril yang membuat Sheril tersadar dari pingsannya.

"Aduh...gw ada di manah ini?"ucap Sheril sambil bangun dari tidurnya.

"Kamu ada di kamar aku Sher,"sahut Devano.

"Eh...jangan macam-macam loh yah sama gw, jangan mentang-mentang loh sama gw udah nikah,loh se'enaknya megang-megang gw,"bentak Sheril.

"Enggak Sher, aku tau kok kamu gak cinta sama aku, dan aku janji gak akan nyentuh tubuh kamu kalau tanpa se'izin kamu,"jawab Devano dengan lembut.

"Yaudah bagus,"sahut Sheril.

"Ia maaf yah tadi aku megang tangan kamu,"ucap Devano.

"Alah...ganteng doang tapi kakinya palsu,"kata Sheril dengan nada berbisik.

"Apa kamu bilang?"

"Engga gw engga ngomong apa-apa,"sahut Sheril dengan gugup.

Halo teman-teman! Gimanh nih dengn chapter ini? Jangn lupa VoMen yah dan kalo ada saran boleh ko komen aja yah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo teman-teman! Gimanh nih dengn chapter ini? Jangn lupa VoMen yah dan kalo ada saran boleh ko komen aja yah!

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang