-Dua Puluh Satu

1.2K 66 31
                                    

JANGAN LUPA VOMENT, CUMAN VOTE JUGA NGGAK PAPAH YANG PENTING NINGGALIN JEJAK!
-
-
-
-
❤️MAKASIH❤️

Pagi yang cerah dengan terik matahari yang sangat menyinar dan membakar kulit, tetapi semilir angin begitu setia menyejukkan badan manusia dan membuat dahan-dahan bergoyang ria.

Tiga cewek yang asik menonton Film Drakor sambil ditemani cemilan snack kentang dan es kelapa ditangannya masing-masing, tiga cewek itu kadang-kadang nangis kadang-kadang ketawa, mungkin terlalu menghayati filmnya. Reva dan Aini mereka sedang bermain ke rumah Sheril, dan mereka sedang berada di ruangan bioskop pribadi milik Sheril. Kata Reva sama Aini sih mereka bosen kalo dirumahnya, ketemunya itu-itu terus.
Sekali-kali ngunjungin rumah konglomerat yekan?!

Aini mendengus kesal, "Rev, gua bosen nih dirumah mulu. Ke mall yuk!"

"Yuk gas lah!"seru Reva.

Reva menoleh kearah Sheril yang sedang asik memakan snack nya."Sher, lo ikut nggak?"tanya Reva.

"Kalian duluan aja,"balas Sheril.

"Yaelah Sher, hari ini'tuh hari minggu. Ayolah Sher, besok'kan gua sama Aini sekolah. Kenapa
lo nggak ikut?"tanya Reva lagi.

Sheril menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "G-gua nggak punya duit,"jawab Sheril sambil terkekeh garing.

Kedua temannya langsung menepuk jidat dan sambil menggeleng pelan.

"Devano nggak ngasih duit ke lo?"tanya Aini.

Sheril memalingkan wajahnya, lalu ia berkata, "Habis."

Reva mendekati Sheril lalu ia berkata, "What! emang tadinya dikasih berapa sih?"

"Deket banget sih Lo, Rev! jadi nervous nih gue!"cerca Sheril.

"Dikasih berapa hayo jawab! suami lo pelit, hah?"tanya Aini.

"Apaan sih kalian, gua itu dikasih duit sama Devano 5M__"Sheril menggantungkan ucapannya.

Reva memicingkan matanya, "Setahun?"

"Sebulanlah, yakali setahun. Mati kelaparan gue!" seru Sheril yang langsung membuat kicep kedua temannya.

"Hah? yang bener aja lo! 5M lo habisin? Inikan baru geh awal bulan, Sher,"ujar Reva sambil menautkan kedua alisnya .

"Gua abisin buat beli buaya,"kata Sheril dengan mimik wajah seperti anak yang sedang dimarahi mamanya.

Aini langsung menangkup pipi Sheril. "Anjing, ngeri bego! Sekarang buaya nya mana? Aini takut,"ucap Aini yang diakhiri dengan mimik wajah ketakutan.

"Maksud gua boneka, bukan buaya beneran! yakali gua melihara buaya!"cetus Sheril.

"Yah siapa tahu lo lagi bosen tidur sama Devano jadi lo tidur sama buaya deh!"celetuk Reva. "Awww sakit!"Reva mengusap-usap kepalanya yang terasa ngilu lantaran Sheril menjitak keras kepalanya.

"Bangsat lo!"maki Sheril.

"Lo beli boneka buaya sama toko-toko nya yah, pasti?"tanya Aini heran.

"Ya nggak lah, satu boneka'kan 10 juta. Yakali boneka kesayangan gua, gua beli yang murah!"balas Sheril sambil memutar bola matanya malas.

"Sekarang, mending lo minta lagi sonoh ke Devano,"ucap Reva.

Karena ini hari Minggu jadi Devano libur, tetapi hari libur juga ia masih sibuk dengan layar laptopnya mungkin ada berkas-berkas yang harus diselesaikan oleh cowok itu. Devano duduk di sofa lantai satu, sedangkan bioskop pribadi milik Sheril berada di lantai empat.

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang