KLEK
"Sheril, kamu kenapa?"tanya Devano yang baru saja datang.
Melihat kedatangan Devano Sheril pun langsung mengusap air matanya.
"Sher, siapa yang jahatin kamu? kamu kenapa ko nangis?"Devano khawatir iapun mengusap surai hitam milik Sheril.
"Gak papa ko Van."balas Sheril.
"Cerita sama aku, kamu kenapa?"tanya Devano lagi.
"Lu ko lama pulang nya?"Sheril bertanya balik.
"Hm, kangen yah?"ledek Devano, tangannya pun mulai mengacak puncak kepala Sheril.
"Ekh...Serius Van!"Sheril mendengus sebal.
"Ele-eleh...kamu kalo ngambek bikin gemeys dech,"ledek Devano sambil mengusel-usel pipi tembam Sheril.
"Please...jangan buat gua baper Van,"batin Sheril.
"Cantik banget sih istri aku, sini cium dulu,"ucap Devano, lalu ia pun mengecup lama kening Sheril.
Sheril tidak bisa menghindar lagi. Badanya mematung, mulutnya seperti terkunci rapat dan pipinya merah merona saking malunya.
"Yuk tidur Sher, udah malem,"ajak Devano, "Jangan ngambek lagi yah, kalo ngambek aku cium lagi nih!"lanjutnya mengancam.
Lalu Devano pun mengajak Sheril tidur disampingnya dan langsung dibalas anggukan oleh Sheril. Entah kenapa akhir-akhir ini Sheril tidak sewot lagi sama Devano.o0o
"Devano ini apa?"tanya Sheril keheranan saat melihat satu kotak kado disamping tempat tidurnya.
"Buka aja sayang."suruh Devano.
"Sayang? Idih enek!"batin Sheril menggerutu.
Tangannya pun langsung membuka tutup kado berwarna hitam dengan tali pita berwarna putih."Hah?!"Sheril terkejut, "Buaya."lanjutnya dengan mata berbinar-binar.
"Suka?"tanya Devano.
"BANGET!"jawab Sheril sambil menyunggingkan senyumnya, "Ko lu bisa tau, kalo gua suka boneka buaya?"lanjutnya sambil memicingkan matanya.
"Ia bisa dong,"Devano tersenyum lebar.
Sheril tidak menggubris ucapan Devano, ia sedang asyik dengan boneka barunya.
"Gua beri nama 'SheVan, yang artinya Sheril dan Devano. Heheh!"Ucap Sheril disertai kekehan kecilnya.
"Yes berhasil!"batin Devano kegirangan.
"Setuju ga? Kalo itu namanya."tanya Sheril.
"Ia sayang, terserah kamu aja."jawab Devano.
Lalu Devano mengecup kedua pipi gembul Sheril, dan sang empunya hanya bisa terdiam kaku sambil beberapa kali memejamkan matanya.
"Please... gua jadi baper Vano!"batin Sheril sambil menggigit bibir bawahnya.
Jika Sheril punya sayap, ia ingin terbang sekarang juga, tapi takut kalo nantinya bakalan kejedot genteng.
Siapapun tolong culik Sheril! Ia tidak tahan dengan sikap Devano saat ini...!o0o
Cafe dengan nuansa hitam dan putih yang sedari tadi sudah sibuk dengan pelangan yang kelaparan, dan suara bising-bising dari yang kalangan muda sampai yang tua, namun tidak menghalangi dua anak manusia yang sedang asik mengobrol di pojok sana dengan memesan minuman cappucino.
"Gimana Van, berhasil?"tanya seorang wanita dengan memakai celana Cargo berwarna hitam.
"Berhasil dong!"jawab Devano sambil bertos ria.
"Tuhkan, apa gua bilang! Pasti bakalan berhasil,"ucap wanita itu.
"Makasih banyak yah,"ujar Devano sambil tersenyum lebar.
"Ia sama-sama Van."sahut wanita cantik itu.
Lalu keduanya saling pandang memandang sambil menyunggingkan senyum mereka masing-masing.
Insyaallah secepatnya bakalan lanjut!
Yang mau tahu siapa wanita tersebut, tetap pantengin terus ceritanya!
Visual Kadonya adanya kek gini maaf yah, heheh!
Kalo yang ini boneka buayanya, namanya 'SheVan (Sheril, Devano) :
Next!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Disabled
Teen FictionSheril Lea, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA, ia dijodohkan oleh orangtuanya karena, ada masalah hutang dimasa lalunya. ia dijodohkan dengan Devanno Dakara, pemuda tampan dan baik hati, tetapi ia menggunakan kaki palsu, alias cacat karena...