-Dua puluh Dua

1.1K 67 50
                                    


Raganya kembali, tapi tidak dengan hatinya. Dan luka lama yang aku sudah buang jauh-jauh akhirnya kembali lagi bersama kenangan didalamnya.

-Reva Andriani


Malam berganti pagi, matahari yang begitu terik menyinari bumi, suara kicauan burung tetangga mulai bersahutan.

Awali pagi dengan sarapan bukan harapan, harapan yang akan membuat hatimu terluka. Jangan berharap kepada manusia tapi berharap lah kepada Tuhan, karena jika berharap kepada manusia pasti akhirnya akan K-E-C-E-W-A.

Dengan rambut yang dikuncir kuda, cewek itu dengan lihai nya mengorak-arik masakannya, cewek itu memasak nasi goreng kesukaan suaminya__Devano.

Devano mendudukkan dirinya di kusi meja makan sambil menunggu masakan khas buatan istrinya, setelah beberapa menit nasi goreng itu sudah siap disantap. Lalu Sheril datang membawa sepiring nasi goreng kesukaan Devano, dengan lahap Devano langsung memakannya.

"Syerr kuamu ngguak ikwut mukan?"tanya Devano tak jelas karena ia masih mengunyah nasi goreng dimulutnya.

"Kalo mau ngomong di habisin dulu makanannya!"cerca Sheril.

Dengan cepat Devano langsung mengunyah makanannya lalu ia berkata, "Kamu nggak ikut makan?" tannyanya yang langsung mendapat anggukan dari Sheril.

Saat Sheril memasukkan satu sendok nasi kemulutnya iapun langsung memuntahkan nya.

Khuek khuek

Devano terkejut saat melihat istrinya memuntah, "Sher kamu kenapa?"

"Gue nggak papa ko, cuman sedikit pusing doang."

"Nggak papa gimana bibir kamu aja pucet tuh! kita kedokter aja yuk,"ujar Devano.

Sheril menggeleng dengan pelan, "Nggak usah mungkin cuman masuk angin__khuek khuek."lagi-lagi Sheril memuntah namun tak ada apa-apa yang keluar dari mulutnya.

Dengan paksa Devano membopong tubuh Sheril ala bridal style, namun Sheril langsung memberontak alhasil cowok itu menurunkan istrinya.

"Udah kamu ke kantor aja sonoh nanti telat lagi, katanya ada miting penting. Kalo kamu nggak dateng kamu bakalan rugi miliaran, "ucap Sheril dengan bibir yang pucat pasi.

Devano menggeleng cepat, "Nggak Sher, uang itu bisa dicari. Tapi nyawa__nyawa itu hanya satu kali dalam hidup,"ujar Devano.

Sheril memegang kepalanya yang terasa pusing, lalu Devano menggandeng Sheril untuk menuju kamarnya.

"Udah, Van. Kamu pergi aja sonoh, nanti aku suruh Reva sama Aini kesini,"kata Sheril saat keduanya sudah sampai di kamarnya.

"Yang bener Sher?

"Beneran, Van."

Dengan berat hati Devano menuruti ucapan Sheril, lalu ia pergi meninggalkan istrinya yang terbaring lemas di atas kasur.

Jari mungilnya mengambil benda pipihnya dan mencari nama Reva di hape nya, setelah nama itu ketemu Sheril menekan tombol telpon.

"Halo Rev,"sapa Sheril.

"Halo nyonya ada apa?"tanya Reva dari sebrang sana.

"Kesini yah sama Aini. Cepetan,"ucap Sheril dengan penekanan diakhir kalimatnya.

"Siap,"balas Reva.

Tidak lama kemudian kedua temannya sudah sampai dirumahnya.
Reva dan Aini tersontak saat melihat temannya terbaring lemah di atas kasur dengan bibir yang begitu pucat pasi.

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang