-Sembilan Belas

1.1K 89 84
                                    

Hai guys jangan lupa VoMent yah tolong hargai saya😥
Makasih ♥️

Deringan ponsel membuat atensi Sheril teralihkan, senyumnya terulas dibibir nya saat ia melihat nama Danu berada di notofikasi barnya.

Danu: Sher, ketemu yuk ditaman kemarin. Aku tunggu yah!

Dengan cepat Sheril pun terbangun dari duduknya dan bersiap-siap untuk pergi menemui Danu. Langkah Sheril terhenti saat tangannya dicekal oleh Devano.

Sheril menoleh. "Lepasin, Van!"namun Devano semakin mengeratkan genggamannya.

"Mau kemana malem-malem begini keluar?"tanya Devano dengan raut wajah datar. Namun Sheril tidak menjawab pertanyaan Devano.

"Masuk Sheril!"Devano menarik tangan Sheril agar masuk kedalam kamarnya, namun dengan cepat Sheril melepaskan genggaman tangan Devano.

"Bisa nggak sih jangan ganggu gua, kali ini aja! gua mau keluar bentar doang ko,"tutur Sheril dengan lembut.

Dengan berat hati, Devano mengizinkan istrinya untuk pergi. "Jangan lama-lama."ucapnya yang langsung mendapat anggukan dari Sheril.

Sheril pun langsung bergegas menuruni anak tangga dan keluar untuk menuju tempat yang ia inginkan.

Devano berfikir sejenak, lalu ia mengambil jaket dan kunci mobilnya, untuk mengikuti kemana istrinya akan pergi.

Devano berfikir sejenak, lalu ia mengambil jaket dan kunci mobilnya, untuk mengikuti kemana istrinya akan pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Danu. Sorry lama."ucap Sheril yang baru saja datang ditaman itu yang terlihat sangat sepi hanya beberapa lampu taman menghiasi taman itu, lalu ia mendudukkan dirinya di samping Danu.

"Iya nggak papa ko,"balas Danu.

"Tumben banget ngajak gua kesini malem-malem, ada apa emang?"tanya Sheril heran.

"Gua mau ngomong sesuatu sama Lo."balas Danu, lalu ia menarik punggung tangan Sheril sesekali ia mengelus nya.

Jauh dari tempat duduk Sheril dan Danu, seorang pemuda berdiri dibawah pohon yang rindang dengan memakai jaket hitam sambil melipat kedua tangannya dan mengamati dua orang di depannya dari kejauhan.

"Gua cinta sama Lo, Sher. Banget!"ucap Danu dengan lembut.

Mendengar itupun Sheril langsung terkejut jantung nya berdegup amat kencang, entah apa yang harus ia jawab.

Danu mendekatkan bibirnya ke pipi Sheril, ia hendak mencium nya. Sheril pun langsung memejamkan matanya.

Detik itu juga seorang pemuda dari kejauhan berlari mendekati Sheril dan Danu.

"Heh! mau ngapain kamu!"bentak pemuda itu, telat satu detik mungkin bibir Danu sudah mendarat di pipi mulus Sheril.

"D-devano!"beo Sheril.

Danu yang melihat itu pun langsung menggagalkan niatnya.
"Ckk. Sialan pake Dateng segala lagi!"batin Danu.

"Sher, ayok pulang!"Devano menarik tangan Sheril, Sheril pun langsung terbangun dari duduknya dan menuruti ajakan Devano.
Sheril hendak melangkahkan kakinya namun dengan cepat Danu mencekal tangan kiri Sheril. Sheril menoleh, dengan lembut ia menghempaskan tangan Danu dari tangannya.

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang