-Enam Belas

1.4K 119 181
                                    

Jangan lupa VoMen:))

Tolong ajarkan aku, agar aku bisa buat kamu tertawa, seperti dia yang sudah membuatmu tertawa.

-Devano Dakara

Flashback on

Brakk

"Aduh, Sorry! Ga sengaja."ucap wanita berparas cantik itu sambil memohon.

"Iya nggak papa, kamu nggak papa?"ujar pemuda yang lengkap dengan Jas dan Attache Bag ditangan kanannya.

Perempuan itu memicingkan matanya saat ia melihat pemuda yang sepertinya ia kenal.
"Devano yah?"

"Eh...iya."sahutnya, "Anda siapa yah?"sambungnya.

Wanita itu menjulurkan tangannya, bermaksud untuk mengajaknya berkenalan.
"Kenalin, gua Reva."balasnya, "Sahabatnya, Sheril."lanjutnya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Oh, Reva."ujar Devano dengan sedikit tersenyum.

Reva pun sempat terdiam sejenak, entah apa yang ia pikirkan. Namun dengan beraninya ia mengajak Devano duduk disebelah sofa yang ia pilih.
"Van, duduk dulu sinih!"

"Mau apa?"

Reva menepuk-nepukan telapak tangannya diatas sofa ini, agar Devano menuruti ajakannya.
"Udah duduk aja dulu. Lo ngga sibukkan?"

"Nggak."Devano mendudukkan dirinya di samping sofa tempat duduk Reva.

"Lo mau Sheril cinta kan sama lo? "tanya Reva.

"Iya, mau."

"Sheril, itu orangnya gampang baper. Eits... tapi dia itu ngga gampang jatuh cinta,"ucap Reva.

"Eh... Gimana maksudnya?"tanya Devano.

"Gua bisa bantu lo buat bisa bikin Sheril jatuh cinta sama lo."

"Gimana caranya,"tanya Devano lagi.

"Pepet terus dia. Gua udah tahu semuanya dari Sheril, sebenarnya Sheril itu ngga benci lo ko, cuman dia belum nerima perjodohan ini. Lo setiap hari bikin dia baper aja, nanti juga dia luluh ko,"ujar Reva dengn tertawa renyah nya.

"A-aku takut nanti kalau dia itu nambah benci lagi."sahut Devano.

"Ngga bakalan. Seratus persen berhasil!"

"Hem... Kita liat aja nanti,"balas Devano. "Makasih sarannya."lanjutnya.

"Sama-sama. Good luck yah!"
Reva beranjak dari duduknya, sambil menjulurkan tangannya. Devano pun langsung membalas juluran tangan Reva.
"Thanks!".

Itulah ceritanya kenapa Devano akhir-akhir ini sering mendekati Sheril sekarang, berkat inisiatif dari Reva.

o0o

"Jadi orang tuh jangan lurus-lurus doang."Reva menoyor kepala Aini dengan pelan.

"Oh... Jadi Aini harus belok gituh yah?!"sahut Aini tanpa membalas tindakan Reva.

"Bukan gituh maksudnya!"geram Reva.

"Apa nyet!"celetuk Aini.

"Lo tuh yah, kalo ada yang ngajak jadian jangan diliat dari cover nya doang! Siapa tahu luar nya ganteng dompetnya kosong!"ujar Reva.

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang