Ngemis VoMen boleh?
BRAK
Gebrakn meja itu menggema di diseisi kantor yang bernama, PT. AlNin Jaya. kantor yang bernuansa coklat dan putih, warna kalem dan enak di pandang.
"Kamu ini anak yang tidak tahu sopan santun! Kalo mau masuk itu ucapkan salam,"bentak seorang peria yang berpakaian jas berlengan panjang berwarna hitam dan dasi berwarna merah.
"Ayah, ayah kenapa ngelakuin ini semua? Apa salah mama? Mama selalu nemenin ayah di saat ayah susah maupun senang. Eh... Pas ayah udah sukses malah ningglin mama, dasar ayah yang tidak tahu di untung!"ucap salah satu wanita yang usianya masih belasan tahun.
Para pekerja pun lantas mengehentikan aktivitas nya masing-masing, dan ingin tahu apa yang akan terjadi pada Ayah dan anak itu.
"Sher, udah Sher malu tuh dilihatin sama orang-orang."cegah Devano.
Ternyata yang adu mulut itu adalah Sheril dan Alfaro_ayah Sheril. Karena geram dengan perilaku ayahnya yang semena-mena terhadap mamanya.
"Biarin, biar semua orang tahu kalau yang sedang berhadapan sama gua ini ternyata bejat prilakunya,"ucap Sheril dengan nafas yang tak beraturan.
"Jaga ucapan kamu yah! Dasar anak yang tidak tahu diuntung!"sahut Alfaro sambil memperlihatkan mata elangnya yang menghunus di kedua mata Sheril.
"Mana? Cewek gatel itu!"tanya Sheril dengan senyum kecutnya.
"Dia istri ayah! Kenapa emangnya?"jawab Alfaro.
"ISTRI?!"ujar Sheril dan Devano kompak.
"Ia, dia istri sirih ayah,"ucap Alfaro"kita sudah saling cinta semenjak ayah bangun perusahaan ini."lanjutnya.
"Ayah,"cicit Sheril sambil menunjuk ke wajah Alfaro"Tega!"lanjutnya dengan penuh penekanan.
Lalu Sheril dan Devano pergi dari kantor Ayah Sheril, air matanya tidak bisa terkontrol lagi, dadanya sesak, dan hatinya seperti tertusuk-tusuk.
"Gimana kalo mama tahu 'Van, kalo ayah itu punya istri lagi,"kata Sheril, pipinya sudah basah terkena air matanya.
"Sebaiknya kita omongin mama Nindy baik-baik, Sher,"ujar Devano yang tangannya masih berkutat pada setiran mobil.
o0o
Malam pun tiba, Sheril dan Devano sudah ngomong baik-baik dengan Nindy, dan Nindy sudah mantapkan hati untuk pisah sama Alfaro. walaupun berat hatinya, tetapi ia harus rela menerima nasibnya.
"Van, makasih yah udah nemenin gua seharian ini. Seharusnya kan lo istirahat buat kesembuhan kaki lo,"ucap Sheril sambil terus memandangi kaki Devano.
"Gak papa Sher, inikan udah tugas aku sebagai suami kamu untuk selalu menjaga dan mendampingi kamu,"ujar Devano sambil mengelus puncak kepala Sheril.
Sheril pun beberapa kali memejamkan matanya, merasakan sensasi yang baru pernah ia rasakan selain belaian ayahnya dan membiarkan tangan kekar Devano menyentuh kepalanya. Sentuhan itupun mampu membuat hati Sheril luluh, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan setiap dekat Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Disabled
Teen FictionSheril Lea, gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA, ia dijodohkan oleh orangtuanya karena, ada masalah hutang dimasa lalunya. ia dijodohkan dengan Devanno Dakara, pemuda tampan dan baik hati, tetapi ia menggunakan kaki palsu, alias cacat karena...