-Dua Puluh Tiga

1K 62 18
                                    

Ini bukan salahmu tapi ini salahku, yang terlalu mencintaimu sampai-sampai aku lupa kalau cinta itu bersahabat dengan patah.

-Reva Andriani

Malam yang begitu sunyi aku rasakan, malam ini dan hati ini sama-sama sunyi dan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang begitu sunyi aku rasakan, malam ini dan hati ini sama-sama sunyi dan kosong. Aku hanya mengenal kesunyian dalam hatiku, hati yang dulunya ter'isi oleh seorang pemuda yang sangat aku cintai, tapi kini ia pergi meninggalkan luka dan semua kenangan di dalamnya.

Sekarang hati ini menjadi tempat kosong tanpa ingin aku isi lagi, begitu banyak tetesan air mata setelah kamu pergi, ternyata begitu berarti nya kamu dalam hidupku. Aku pikir dia tidak akan kembali ternyata sebaliknya, dia datang namun tidak dengan hatinya yang seperti dulu.

Itulah yang dirasakan seorang gadis yang sedang duduk di meja belajarnya dan sambil memegang satu foto polaroid, gadis itu menatap nya dengan sendu sesekali ia menitikkan air mata.

Foto itu sangat berarti baginya, foto itu adalah saksi bahwa ia pernah merasakan cinta namun akhirnya ia merasakan luka.

Foto yang berisikan gadis itu dengan seorang pemuda dengan seragam SMA yang melekat ditubuhnya masing-masing.

Gadis itu tersenyum tipis lalu berkata, "Aku tidak menyesal karena telah mencintaimu, tapi aku terlalu bodoh sebab mencintaimu terlalu dalam."

"Mencintaimu adalah hal yang paling indah yang pernah aku rasakan, sehingga saat kamu pergi aku begitu kesepian dan hanya ada kesedihan dalam hidupku."

"Apa kabar Kenzi? ingin rasanya aku memelukmu lagi dan menumpahkan tangisanku dalam dekapanmu, akan ku ceritakan betapa sunyi'nya hatiku saat tak ada dirimu,"gumam gadis itu lalu ia mengecup lama foto polaroid yang ada ditangannya.

Gadis itu berjalan mendekati balkon kamarnya, saat ia sudah sampai disana matnya terpejam saat angin menyapa wajah mulus nya.

Malam yang sunyi hanya ada bunyi gesekan dedaunan yang diterpa angin dan langit yang terlihat sangat indah karena bintang-bintang saling bergemerlap menemani bulan yang menerangi malam.

Senyum gadis itu terulas kala melihat satu bintang yang begitu terang di langit.
"Apa kamu masih suka bintang seperti dulu? aku masih ingat, ketika kita sering keluar malam hanya ingin melihat bintang yang berkedip,"ucap gadis itu lalu terkekeh hambar.

"Kamu itu bagaikan bintang Sirius, bintang yang berkilau dan paling terang menerangi malam yang gelap. Dan kamu sudah menerangi hati'ku ini, tapi saat kamu pergi hati ini begitu gelap dan sunyi seperti tempat yang terbengkalai,"gumam gadis itu sambil terus menatap sendu bintang yang ada di langit.

Lalu gadis itu membalikkan badannya dan berjalan masuk ke kamarnya lagi.

Lalu gadis itu membalikkan badannya dan berjalan masuk ke kamarnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang