-Tujuh

2.3K 170 160
                                    

-Happy Reading-
{Jangan lupa VoMen}

Satu Minggu berlalu, semenjak Sheril dan Devano menikah, mereka tidak pernah melakukan apa yang semestinya suami istri lakukan.
Karena Sheril masih membenci Devano, dan berpura-pura mencintainya ketika ada orang tua Devano.

Malam pun tiba, Sheril pergi membawa mobil nya Devano untuk menemui temannya yang sudah lama ia tidak temui semenjak ia menikah, dan Sheril pergi tanpa pamit ke Devano.

"Hai,"Sheril berteriak sambil melambaikan tangannya.

"Aghh...Sheril gw kangen banget sama Lo,"ucap Reva

Lalu Aini dan Reva memeluk Sheril dengan erat.

"Eh...jadi gimana nih udah cinta belum sama Devano,"ledek Aini.

Sheril hanya duduk terdiam dan tidak terlontarkan satu kata-kata pun dari mulutnya.

"Ih...ko diem aja sih,jawab dong?"celetuk Reva.

"Gw gak cinta sama Devano, dan gw gak pernah bersetubuh dengn Devano. Gw gak tau apakah ini Dosa atau tidak yang penting gw benci sama Devano, dan gak bakalan cinta sama Devano."gerutu Sheril.

"Alah OmDo(omong doang) Lo,"celetuk Reva.

"Ih...jangan kaya gituh,Devano kan Ganteng, kalo Lo gak mau sama Devano, mendingan buat gw aja yakan. Tukeran posisi yuk mau ga?"ajak Aini.

"Apaan sih kalian ini, mendingan kita Have Fun malam ini, dan please jangan ngomongin Devano lagi,"ucap Sheril seraya memohon.

"Hemm...ia maaf-maaf Sher,yaudah yuk kita Have Fun malam ini, dan anggep aja ini itu sebagai pengobat kesedihan kamu. Oky!"sahut Reva.

Lalu mereka meneguk segelas juz anggur yang sudah di sanjikan sejak tadi.

o0o

"Raina ada di mana ini,"batin Devano.

Tiba-tiba Sheril datang dan melemparkan kunci mobil itu ke dada Devano.

"BTW,makasih yah buat pinjamannya. Oyah satu lagi, mobil Lo bagus, bikin gw nyaman banget, dan bikin gw Cinta deh, tapi kalau soal pemiliknya engga deh."celetuk Sheril.

"Jadi kamu pake mobil aku! terus kamu habis pergi kemana?"sahut Devano.

"Bukan urusan Lo gw pergi kemana! Tapi inget yah nanti kunci mobil itu jangan di umpetin, biar gw bisa jalan-jalan, dan terbebas dari rumah penderitaan ini!"ujar Sheril.

Lalu Sheril pergi meninggalkan Devano yang sedang berdiri di hadapannya.

"Sher! Mau kemana Sher? Aku belum selesai ngomong!"teriak Devano.

BRUGHH...Sheril menutup pintu kamar Devano dengan keras, sampai terdengar di lantai Satu.

"Hiks...Hiks...kenapa sih takdir itu tega mempermainkan hidup gw?"Sheril menangis sambil menatap ke cermin, dan mengepalkan jari nya.

My Husband Is DisabledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang