♪ playlist song : I'm in the Mood for Dancing - ost True Beauty
01. Hampir Tertabrak
"Gue mau, kita putus." Ujar Alfian seolah tak ada beban. "Gue bosen pacaran sama lo, Ris. Di ajak gini gamau, di ajak gitu gamau, monoton banget."
Iris memalingkan pandang ke sembarang arah. Sebisa mungkin dia menahan bulir air matanya agar tidak meluruh. "Segampang itu, Al? Segampang itu kamu bilang kata putus?"
Alfian mengangkat dagu. Lelaki itu bersandar pada pohon taman seraya menatap jengah ke arah kekasihnya. Ah, ralat. Mantan kekasih.
"Iya." Seakan tak ada beban dunia ketika mulut Alfian menuturkan hal tersebut. "Udahlah, gausah nge-drama. Gue tembak lo waktu itu .. karena kasian. Bukan karena cinta."
Iris menelan salivanya perlahan. Dadanya terasa sesak mendengar pengakuan dari lelaki yang dia cintai itu. "K-kasihan?"
Alfian memasukkan kedua tangan nya pada saku celana. "Iya, congek. Udahlah, gue mau cabut. Udah di tungguin sama si Yura."
Iris mencekal lengan Alfian. "Kamu jadian sama Yura? Yura teman SMP aku dulu? Kenapa harus dia, Al?"
Alfian menepis pelan jemari Iris dari lengan nya. "Tumben berani megang dulu? Di kiss aja gamau. Sekarang, udah berani megang lengan gue?"
Iris menghela napas. Habis sudah kesabaran nya. "Heh, monyet! Asal lo tau, ya, itu udah jadi hak paten jodoh gue nanti! Gue gak akan pernah kasih ciuman pertama gue, buat cowok playboy kelas simpanse kayak lo!"
"Dan, oke. Gue terima. Mulai detik ini, kita nggak ada hubungan apa-apa. Jangan pernah temuin, atau chat gue lagi!" Kata Iris penuh emosi. "Urusin, tuh, si Yurante. Semoga kalian berdua bahagia di jahannam tembus lantai seratus."
Selepas menuntaskan dialognya, Iris berbalik badan. Tangisan nya tak dapat terbendung lagi. Gadis itu berjalan cepat seraya menghapus kasar air matanya.
"Heh!" Alfian memekik. "Siapa juga yang mau nemuin cewek miskin plus sok cantik kayak, lo?! Cih! Amit-amit!"
Langkah Iris terhenti. Tangan nya terulur mengambil beberapa bebatuan dari aspal. Dengan perasaan marah, ia berbalik dan mulai melempari mantan kekasihnya menggunakan batu tersebut sembari memekik keras, "JANCOK!"
💌💌💌
Di sekitar jalanan sepi berdekatan dengan taman puncak, ada dua orang lelaki yang sedang sibuk belajar mengendarai motor. Dua orang lelaki itu bernama Akalanka Mirza Bratanadipta, dan sang kakak Azam Kairav Bratanadipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirer Rúnda [Completed]
Romance"Semesta bercanda mempertemukan kita dalam sebuah rasa. Aku yang buta aksara, terkagum padamu yang mengajarkan ku metafora." -Iris Jacinda *** Azam Kairav Bratanadipta. Hanya tiga kosa kata nama yang mampu membuat seorang Iris Jacinda berdebar ketik...