26. Canggung
Panas dalam dan badan meriang adalah hal yang dirasakan Iris selepas bangun dari pingsan nya kemarin magrib. Pagi ini, ia tak masuk sekolah sebab kondisi tubuhnya yang tak mendukung.
Gadis itu hanya diam dikamar, bergelung dibawah selimut dan sesekali tersenyum sendiri. Memikirkan bagaimana penuturan dan ekspresi Azam ketika lelaki itu mengungkapkan isi hati kembali membuat lambung Iris dipenuhi dengan kupu-kupu.
Sejujurnya, ia tak pernah menyangka jika Azam juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Pengakuan Azam juga dirasa terlalu cepat dan begitu mengagetkan. Itulah sebabnya Iris langsung pingsan begitu mendengar pengakuan cinta dari calon suaminya. Kiw.
Sedang asyik membayangkan bagaimana gaya pacaran juga resepsi pernikahan nya bersama Azam kelak, suara notifikasi pesan dari ponsel berhasil menyadarkan Iris dari jurang hayalan nya.
"Anjir! Baru juga dihaluin. Udah nge-chat aja ni cowok." Tangan Iris langsung gemetar begitu mengetahui username siapa yang tertera pada kolom notifikasi pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirer Rúnda [Completed]
Romance"Semesta bercanda mempertemukan kita dalam sebuah rasa. Aku yang buta aksara, terkagum padamu yang mengajarkan ku metafora." -Iris Jacinda *** Azam Kairav Bratanadipta. Hanya tiga kosa kata nama yang mampu membuat seorang Iris Jacinda berdebar ketik...