"sam, i like you! be my boyfriend!"
"sorry joanne, you is pretty i know that. but i don't want to be your boyfriend"
"whyy??"
"sorry joanne.."
"sam!! be on guard!!"
BRAKK
"aww"
"j.. joanne!"
ryujin bangun dari mimpinya, tubuhnya serasa hampir tertabrak sesuatu. bangunnya ryujin tentu saja membuat hyunjin terkejut. hyunjin melirik kearah istrinya itu. keringat dingin nampak bercucuran deras pada pelipisnya.
wanita itu meraba matanya pelan, melihat keseliling dan ditemuinya pandangan berupa suaminya yang duduk tepat disamping ranjangnya. ryujin meneteskan air matanya. hyunjin semakin bingung dibuatnya
"apa yang terjadi padamu?" namun tak ada jawaban apapun dari mulut ryujin
tak mau ambil panjang, pria itu menautkan tubuhnya dengan tubuh istrinya
"aku bermimpi buruk hiks.." isak ryujin
-
momen berpelukan itu nampak pada mata jernih seorang na jaemin. pria yang berstatus sebagai sepupu tiri ryujin itu hampir menjatuhkan buket bunga yang ada pada genggamannya. jaemin harus melawan rasa cemburu yang menggebu pada dadanya.
tanpa disadari, hyunjin melihat bayangan sosok jaemin dengan ekspresi terkejutnya. pria itu menunjukkan seringaiannya. kemudian mengeratkan tautan tubuhnya pada tubuh ryujin. sementara disisi sang wanita hanya bisa melanjutkan isakannya.
"ryujin, aku akan menghantarkanmu kepada psikolog terbaik yang kau inginkan" tawar hyunjin ditengah tautan hangat itu
"tidak perlu, ryujin sudah memiliki dokter lee know" seru jaemin ditengah pintu yang menganga setengah lebar
ryujin yang semula terpejam dibahu hyunjin segera membuka matanya, menyadari kehadiran sosok jaemin jauh didepannya. "jaemin.." ucap ryujin lirih
hyunjin melepaskan tubuhnya dari pelukan hangat nan 'basah' itu. "bagaimana keadaanmu ryujin? apakah bajingan itu melukaimu?" sindir jaemin, membuat hyunjin membuka matanya lebar lebar
"tuan jaemin, kecemburuan mu tidak bisa menjadi latas belakang untuk memfitnahku" balas hyunjin
"cemburu maksudmu hwang?"
"kau cemburu tidak bisa mendapatkan ryujin sebagai istrimu?" jaemin naik pitam lagi karena ulah hyunjin
"jangan bertengkar aku mohon" sela ryujin diantara mereka. jaemin hanya memalingkan mukanya
"benar hyunjin, aku sudah berkonsultasi pada dokter lee know" ryujin melanjutkan perkataanya
"dokter lee know?" gumam hyunjin
"pergilah hwang, aku akan menjaga ryujin" jaemin memutar bola matanya malas
"tidak tuan na, hari ini aku cuti dan aku akan menjaga ryujin. lebih baik kau yang pergi" balas hyunjin lengkap dengan seringaiannya
"kau.." jaemin memicingkan matanya kesal
entah mengapa membuat jaemin cemburu sangat menyenangkan. bagi hyunjin terdapat sesuatu yang melegakan dan membingungkan. bingung karena hyunjin seperti menemukan sesuatu yang hilang dan ditemukannya kembali. tapi kebenarannya, pria itu sendiri tak mengerti apa yang ada dipikirannya sendiri.
-
hyunjin kembali diapartemennya untuk berganti bajunya, didepan pintu menuju tempat tinggalnya. ditemui yeji yang langsung memeluknya erat setelah melihat kehadiran hyunjin. "kenapa kau tidak mengabariku??" ucap yeji
"maaf, ryujin pingsan semalam dan kubawa dia kerumah sakit. ponselku mati" jelas hyunjin singkat
"aku tidak suka tubuhmu berbau wanita lain" yeji mendengus manja
"baiklah, maafkan aku" pria itu mencoba menenangkan kekasih gelapnya itu
"mana kado 2 tahun kita berhubungan?" tagih yeji pada hyunjin
hyunjin menepuk jidatnya kuat "m, maaf aku lupa. aku terlalu sibuk bekerja" sesal pria itu
"jahat!!" hyunjin menenangkan wanita yang merengek didepannya itu
salah satu sikap yeji juga menjadi kebimbangan bagi hyunjin. pria itu mengaku mencintainya, dan itu benar. disisi lain hyunjin merasa risih dengan sikap kekanak kanakan yeji yang manja. hyunjin selalu membangga bangga kan yeji, hyunjin berkata karena wanita itu yang menyelamatkan hidupnya dimasa lampau.
"joanne sayang, aku mohon jangan marah. aku akan membelikanmu berlian, katakan pada changbin jenis apa yang kau mau. nanti akan ku bayar" perkataan hyunjin sukses membuat mata yeji berbinar
"aww kau sangat baik,, aku mencintaimu!!" hyunjin tersenyum tipis
dalam pelukan setengah hangat itu, yeji tiba tiba melepaskan badannya dan hendak mendaratkan bibirnya di bibir hyunjin. sontak, pria berbibir tebal menghentikan kekasih gelapnya itu.
tentu saja yeji ditimbun oleh rasa kebingungan, dua tahun berhubungan dengan direktur hwang. wanita itu tak pernah skinship sama sekali, kecuali menautkan tubuh tanpa mendaratkan bibir dimana pun. hyunjin yang hanya pernah mengecup, itupun hanya punggung tangan yeji
"yeji, sudah ku bilang aku tak ingin merusak mu dulu" tolak hyunjin
sementara yeji hanya menekuk bibirnya tanda kecewa. hyunjin segera mengacak gemas rambut berwarna orange itu. keduanya tertawa gemas, dibalik momen yang sebenarnya wajar bagi pasangan hwang itu. hyunjin merasa ada yang mengganjal dalam dirinya.
to be continued~~
don't forget to vote and hope u like guys^^
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]
Romance"kau harus mencintaiku hwang! aku akan menjadi istrimu" lanjut ryujin "mohon maaf, tapi cintaku hanya untuk hwang yeji seorang. lebih baik satu dari kita pergi, maka pernikahan konyol ini tak akan terjadi" senyum memang ada dibibir hyunjin. tapi mat...