"hyunjin aku membawa...." ryujin baru saja menginjakkan kakinya itu dilantai marmer dapur apartemen hyunjin. tak disangka suaminya itu sedang bersama selingkuhannya. ryujin menghela napasnya dan menunjukkan senyum tipisnya.
"maaf aku menganggu waktu kalian, aku hanya membawakan makanan dari mama" lanjut ryujin
hyunjin menghampiri istrinya itu "bergabunglah, mari makan bersama" tawar hyunjin tanpa dosa
"tidak, ini hanya dua porsi. kau masaklah sendiri aku akan memakan ini dengan yuna ditempat lain" wanita itu meninggalkan hyunjin yang diam saja.
-
benar perasaanya, jangan terlalu akan perubahan sikap hyunjin padanya beberapa hari lalu di rumah sakit. nyatanya, dirinya tak akan jauh lebih mengasyikan dibanding hwang yeji.
wanita itu tersadar dali lamunannya, menepuk jidatnya. teringat sesuatu yang dipesankan sang ibu mertua dengan senyum yang mewanti-wanti. ryujin kembali ke apartemen hyunjin. dan disanalah wanita itu melihat, hyunjin tak memiliki beban sama sekali jika bersama yeji. tawanya begitu tulus dan lebar, ryujin tersenyum pahit.
"hyunjin, nanti malam bunda meminta kita datang kerumah" panggil ryujin, kedua pasangan yang sedang bercumbu mesra pun melihat kearah wanita tersebut
"baiklah, kemarikan cincinku" hyunjin melebarkan telapak tangannya, kemudian tangan kosong tersebut terisi sebuah logam mulia berbentuk cincin. yeji menampakkan seringaian. senyum dibibir dengan polesan lipstik khas penggoda itu seakan mengejek ryujin
seringaian yang memiliki banyak makna, 'im winner and you losser' kira kira seperti itulah makna dari senyum dengan penampakan gigi putih diujungnya. ryujin menghela napasnya "berhenti menyeringai yeji, kalau begitu aku pergi dulu" yeji kalap dibuatnya.
-
"hah, carilah jodoh sendiri jangan mau dijodohkan" dengus ryujin pada adiknya itu
"k- kak maksudmu?" yuna bergeming
"lagi pula aku tidak akan meninggalkan kekasihku jeongin" adik ryujin itupun menunjukkan senyum malunya
"memalukan" ryujin mengacak rambutnya kesal
ryujin berbohong, porsi makanan yang diberi ibundanya tidak untuk 2 porsi. melainkan lebih banyak lagi, wanita itu berkata lain lantaran tak sudi membagi makanan dengan parasit rumah tangganya.
sekilat kenangan menunjuk pada hangatnya hubungan persahabatan antar yeji dan dirinya. segalanya berubah setelah kehadiran hwang hyunjin diantara mereka. ryujin berusaha menjaga jarak antar mereka, begitu juga dengan serapah kata yang selalu dipendam dalam hatinya.
tak berbohong, wanita itu menyayangi yeji bagai seorang kakak perempuan baginya. atas skenario tuhan, hatinya terbesit akan rasa sakit hati yang besar. bahkan jika diobati pun, ryujin merasa tak akan pernah dapat sembuh.
sebuah tempat yang semestinya tak ditempati oleh sesuatu yang entah direncanakan atau bukan. sebuah adegan yang sangat membingungkan. satu pertanyaan yang menjadi inti dari segalanya. dapatkah selesai dan terungkap?
"berhenti mengacak rambutmu shin, mari pergi kesalon" ujar adiknya yang bosan dengan pemandangan kakaknya itu
"aku tak suka bersolek" tolak ryujin
"sudah lah, membahagiakan suamimu tidak akan membuatmu rugi" yuna menarik paksa tangan ryujin
ryujin mengikuti langkah yuna dengan malas "dia tak akan bahagia denganku" gumam ryujin lirih yang sama sekali tak didengar yuna
"warnai rambutmu, rambut hitam sangat membosankan" titah yuna
"tidak akan!"
-
wanita itu selesai pada pemolesan riasan pada wajahnya. dengan sentuhan natural, padu dengan gaun selutut hitamnya. warna dress nya senada dengan tas dan sepatunya. tak salah ryujin memiliki butik, wanita itu pandai memadukan sebuah benda dengan warna sehingga menjadi set yang padu dan menyatu kuat.
hyunjin memandang kagum istrinya, matanya tak mampu memupuh kebohongan. semuannya tersirat jelas, pria itu terkesima dengan penampilan shin ryujin. kain hitam yang dipakainya serasi dengan wanita cantik didepannya itu
"mari segera pergi" ajak hyunjin mengalihkan pandangannya, ajakan pria itu pun hanya dibalas sebuah anggukan anggun
"cantik" batin hyunjin
-
terdapat ritual cipika cipiki antar mertua dengan menantu. pelukan hangat disertai dengan pertanyaan seputar kabar, pekerjaan, dan.. rumah tangga.
"kapan ya bunda gendong cucu?" perkataan nayeon ini membuat hyunjin tersedak
"kenapa jin?" tanya nayeon selanjutnya. hyunjin hanya diam kikuk
"bisa bisanya saat seperti ini menginginkan cucu" batin hyunjin
"cucu? dianggap saja tidak pernah, oh tuhan" batin ryujin
suasana suami istri didepan orang tuanya ini tentu membuat nayeon kebingungan. sekaligus kecurigaan, seperti yang diketahui belum lama ini hyunjin menjadi perbincangan hangat media setelah terciduk berselingkuh oleh jaemin dan ryujin.
"apa hyunjin masih berselingkuh ryujin? apa dia masih menyakitimu ryujin? apa hyunjin juga tidak pernah menyentuhmu?" bertubi tubi pertanyaan itu datang begitu saja, hati ryujin mecelos mendengarnya. jiwanya ingin bebas dan berteriak dengan keras bahwa
YAAA HYUNJIN MELAKUKAN SEMUANYA
tidak, ryujin tidak setega itu pada orang yang amat disayanginya itu. kejujurannya bisa saja memisahkannya dengan hyunjin. tidak, ryujin tidak akan mau berpisah hyunjin!
"tidak bunda, hyunjin baik pada ryujin, hyunjin tidak pernah menyakiti ryujin, hyunjin juga menafkahi ryujin kok" kalian tahu bukan? semua perkataan ryujin adalah dusta!perlakuan hyunjin pada ryujin bertolak belakang dari apa yang dikatakannya. sementara pada diri hyunjin terdapat rasa lega dan rasa bersalah. secirat rasa bersalah itu kemudian agak tepis, mengingat seorang wanita yang terlanjur dicintainya
yang pastinya bukan ryujin.
to be continued~~
don't forget to vote n hope you like
happy birthday hwang yeji <3
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]
Romance"kau harus mencintaiku hwang! aku akan menjadi istrimu" lanjut ryujin "mohon maaf, tapi cintaku hanya untuk hwang yeji seorang. lebih baik satu dari kita pergi, maka pernikahan konyol ini tak akan terjadi" senyum memang ada dibibir hyunjin. tapi mat...