21

208 28 5
                                    

mature content!

hari ke hari terus berganti, perut ryujin semakin membesar seiring perkembangan janin dalam kandungannya. ryujin sudah tak dapat melihat lututnya kembali, jalan wanita tersebut semakin melambat. segalanya berubah, termasuk sikap hangat dan kepedulian hyunjin padanya.

sikap tersebut seakan menghilang dari jangkauan ryujin, tak berbohong ryujin sangat merindukan sikapnya. diusia kandungannya yang semakin mendekati hari kelahiran sang bayi, ryujin benar benar membutuhkan kasih sayang hyunjin pada calon anaknya tersebut.

namun, entah mengapa hyunjin seakan tak menganggap bayi yang sebentar lagi akan hadir tersebut. ryujin sebenarnya lelah terhadap sikap hyunjin, sebisa mungkin wanita tersebut memaklumi suaminya tersebut.

"maafkan ayahmu nak, dia hanya khawatir" ucap ryujin sembari mengusap pelan perut buncitnya itu

ryujin merasakan sebuah dentuman kecil dari dalam perutnya, rupanya kaki kecil dalam perutnya tersebut sedang membuat irama. sang ibu hanya tersenyum sembari menahan rintihan yang hampir keluar dari mulutnya.

-

ryujin berjalan perlahan sembari meraba dinding putih untuk menatih jalannya, matanya terbelalak setelah mengetahui identitas orang yang akan menjadi tamunya. ryujin menjauhkan matanya dari lubang kecil tembus pandang yang ada pada pintunya. wanita tersebut segera mengirim beberapa text pesan pada suaminya

ryujin

hyunjin|

ada yeji, aku harus bagaimana?|

hyunjin, segeralah pulang. aku takut|

pesan tersebut bahkan tak dibaca oleh hyunjin, ryujin masih berpresepsi bahwa suaminya tengah sibuk bekerja. ryujin berdoa pada tuhanya agar keputusanya tak salah

ryujin

chaee|

yeji, didalam rumahku|

apabila dalam 30 menit aku tidak mengirimu pesan lagi, segera cari bantuan|

-

ryujin ada pada kesialanya, chaeryeong bahkan tak membuka pesan yang dikirimnya. ryujin telah geram irama berisik bel yang terus mengusik telinganya. tuhan, menjadi harapan ryujin agar dapat menjaganya.

"lamban" ejek wanita berambut oranye tersebut

"oops, aku lupa kau punya beban" lanjutnya, tangannya nyaris bersentuhan dengan perut buncit ryujin. dengan sigap, sang pemilik perut segera menepis tangan yeji dengan tangannya. wanita tersebut mendesis kecil

"ada perlu apa kau kemari?" tanya ryujin tanpa berbasa basi

dengan seenak maunya, yeji melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemen hyunjin dan sengaja memberi benturan di bahu ryujin "hanya berkunjung, berkunjung dikediaman mantan calon suamiku dan orang yang telah merebutnya" ucapnya santai

"jaga bicaramu yeji" tegas ryujin dingin

"aku berbicara jujur kawan lama, tak disangka hyunjin akan menjadi ayah secepat ini. tak disangka lagi, hyunjin memiliki anak yang bukan anakku" yeji masih berbicara dengan santainya disaat dada ryujin memanas mendengar penuturannya

"hwang yeji, kepalamu terbentur benda keras apa sehingga melupakan semua pemberianku? aku memberikan anggota tubuhku pada hyunjin, kemudian aku memberikan seluruh identitasku padamu! memberikan hyunjin padamu! aku hampir memberikan seluruhnya padamu!" mata ryujin memanas, mendidih ingin menumpahkan sebuah tetesan tetesan kecil air mata.

𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang