13

197 24 3
                                    

seorang pria berjalan dengan gontai akibat kondisi lengarnya. entah berapa teguk alkohol yang telah menerobos dahaga yang menyumpal kerongkongannya. sang istri yang kaget segera melepaskan selimut yang mengurung tubuhnya, berlari menghampiri suami yang tengah dalam kondisi pengaruh alkohol.

kesadaran yang hilang akibat benda berbentuk miras itu menganggu perilaku hyunjin. pria itu melihat moleknya tubuh sang istri dengan gaun malam yang sebenarnya tak terlalu tipis.

jantung ryujin berdegub kencang setelah melihat pandangan hynjin dengan mata elangnya. rasa khawatir seketika berubah menjadi rasa takut. tatapan hyunjin seolah menyirat sebuah nafsu yang harus segera dilampiaskan. apalagi pria itu mati matian menahan nafsu setelah aksi jalang yeji.

aksi dimana yeji menggodanya ditahan hyunjin dengan segala benteng pertahanannya. mata dengan tanpa kesadaran itu langsung luluh setelah melihat ryujin. wine yang menyegarkan berujung runtuhnya benteng nafsu hyunjin.

tangan hyunjin beranjak membelai dagu ryujin kemudian mengangkatnya, ryujin kaku dibuatnya. jempolnya mengangkat dagu ryujin yang semula menunduk. mendekatkan bibir tebalnya dan mendarat sempurna dibibir ryujin. dikecupnya lama, sementara ryujin diam terpaku dengan keadaanya. ryujin mendorong pelan tubuh hyunjin, berharap kecupan yang berubah lumatan itu berhenti.

"mengapa kau memberhentikanku hm? bukankah aku suamimu?" hyunjin hendak melanjutkan kegiatannya pun tertunda akibat ryujin yang memundurkan badanya ketakutan

"jangan menghindar sayang, sepertinya tubuhmu lebih menggiurkan dari milik yeji itu" langkah mundur ryujin disusul dengan langkah maju hyunjin

"hyunjin aku mohon jangan, kau mabuk.." isak wanita itu

"arghh... jangan menangis!!" hyunjin mendorong tubuh ryujin hingga terjatuh tepat diatas ranjang mereka

"hyunjin.. berhenti hiks.." lanjut ryujin ketakutan

isakan ryujin tak ditanggapi sekalipun oleh hyunjin, tubuhnya yang sedang diatas ryujin itu tengah puas melumat bibir ryujin dengan kasar dan penuh gairah. ryujin dengan sekuat tenaga berusaha memberontak dan menghentikan lumatan itu. naas, bibirnya malah berdarah akibat gigitan gairah hyunjin

"hyunjin berhen.....empppphhh" 

"bibir mu sangat menggoda, baiklah kita akan menuruti kemauan bunda" bisik hyunjin setelah menyelesaikan masalah bibirnya

PLAK

"berhenti hwang hyunjin!! aku bukan pelacurmu, aku tahu kau sedang berhubungan buruk dengan yeji. tapi tidak dengan memuaskan nafsumu dengan melampiaskannya denganku! aku tidak ingin hubungan seperti itu!" hyunjin sedikit tercengang mendengar perucapan istrinya

"ashhh.. mengapa kau menamparku seperti tadi yeji menamparku" pria berkabut gairah dan nafsu itupun berubah menjadi seolah bayi yang malas tidur dari bangunnya

"kapan kau akan benar benar menganggapku sebagai istrimu? kau keterlaluan hyunjin!!" ryujin melanjutkan isakannya, dengan air mata yang semakin mengucur deras

"hm? aishh aku sudah bilang aku membenci perempuan yang menangis" hyunjin mengerucutkan bibirnya, sebenarnya lucu namun ryujin tak mampu tertawa setelah sikap keterlaluan hyunjin itu

"hyunjin, aku mohon.... ahhh" biasanya, selaan diungkapkan dengan sama percakapan. lain dengan hyunjin yang justru meremas gundukan kenyal milik ryujin. perlahan hyunjin kebingungan dengan tangisan ryujin, pria itu berpikir apakah karena ulahnya? kemudian iapun meninggalkan ryujin yang masih dengan isakannya selepas berada bawah kungkungannya.

-

ryujin bangun dengan mata sembabnya, dadanya kembali terasa nyeri setelah beberapa hari ini dadanya tak lagi mengeluarkan pemberontakannya. ryujin tergesa gesa mencari keberadaan sebotol obat miliknya.

ditegaknya sebuah pil dan diberi dorongan berupa sebuah air mineral. matanya terbelalak setelah melihat kehadiran hyunjin dengan wajah khas bangun tidurnya. "apa kau memiliki penetral pengar?" tanya hyunjin yang dibalas gelengan bingung ryujin

"semalam maafkan aku membuatmu menangis, lagi pula mengapa kau menangis? bukankah kita suami istri yang sah?" ucap hyunjin selanjutnya

nyeri dada yang semula telah diredakan oleh obatnya berdalih menjadi dada yang panas akibat kekesalan. ryujin menaruh gelasnya dengan keras, mungkin ditambah sedikit tenaga lagi gelas tersebut berubah menjadi berkeping keping. "hwang hyunjin! kita memang suami istri yang SAH. tidak berarti kau menjadikanku pelampiasan nafsu ketika kau bertengkar dengan yeji!" sanggah ryujin kesal

"shin ryujin, aku tidak melampiaskanya padamu. aku sudah berkata aku tidak pernah menyentuh yeji hingga sejauh itu, aku menghormatimu sebagai istriku! dan aku tidak bercanda, semalam tubuhmu memang menggoda" hyunjin menggaruk kepala belakangnya

BYURR

dipagi yang pengar hyunjin, langsung terbalas dengan sebuah guyuran air mineral. kekehan kecil terdengar ditelinga ryujin "tidak perlu malu nyonya hwang" goda hyunjin. ryujin berdecak kesal

"h-hyunjin"

"ya?"

"besok butiku akan kedatangan tamu dari australia, bisakah kau datang juga?" tanya ryujin ragu

"tentu, akan kuhadiri sebagai suamimu" balas hyunjin santai

"maafkan aku sekali lagi ryujin, aku hanya terlalu mabuk semalam. aku tidak akan memperlakukanmu sebagai jalangku, aku tetap menghargaimu ryujin." lanjut hyunjin. ryujin menangguk kecil sembari menunjukkan senyumnya.

















"joanne akan terungkap"













to be continued~~

don't forget to vote n hope you like^^

god bless you!

𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang