23

214 26 2
                                    

"apa kau masih tak ingin menganggap keberadaan anakmu sendiri?" tanya ryujin tiba tiba, sontak hyunjin membelalakkan matanya

"aku - aku.." balasnya gugup

"seberapa menakutkan mimpimu hingga kau harus menghiraukan anakmu yang akan segera terlahir?" tanya ryujin lagi dengan murung, beberapa tetes air mata sudah terjun kebawah

"bukan begitu"

"lalu?" potong ryujin

"DENGARKAN AKU BERBICARA!" bentak hyunjin yang ada pada titik didih emosi

"k - kau membentakku?" wanita itu menatap hyunjin sendu 

"shin ryujin, seharusnya kau tau memiliki anak membutuhkan kesiapan. terlebih lagi kau tahu aku begitu menyanyangimu! apakah kau tidak bisa berpikir  ini adalah bentuk kekhawatiranku padamu!" jelas hyunjin

ryujin menyeka air matanya, menghela napasnya perlahan "aku keluar sebentar" ryujin berjalan pelan meninggalkan hyunjin yang masih dengan amarahnya.

-

rintikan hujan malam dari mata ryujin membuat dada ryujin begitu nyeri, nyeri yang nyaris tak pernah lagi ryujin rasakan menyiksanya kini kembali datang. perkataan hyunjin yang begitu mungkin mengataskan keegoisannya pada rasa sayang terhadap ryujinnya.

padahal jelas anak yang tengah yang dikandung ryujin adalah darah dagingnya, entah mimpi bajingan apa itu hingga hampir memporak porandakan rumah tangga ryujin dan hyunjin yang semula sangat, amat harmonis.

"ryujin aku sudah menyelesaikan masalah yeji" ucap jaemin tiba tiba

"ryujin?" jaemin yang mengagetkan ryujin atas kehadirannya yang tiba tiba, justru tercengang dengan keadaan sepupu tirinya tersebut

"apa dia?" ryujin menangguk lemah

"kurang ajar.." jaemin yang hendak pergi justru ditahan oleh ryujin

"jangan.." mohon ryujin

jaemin menggeleng kuat, dan menepis tangan ryujin pelan. kemudian pemuda tersebut berlari menghilang dari pandangan ryujin. jelas arahnya, pemuda tersebut pasti akan menemui hyunjin.

ryujin mengelus perut buncitnya tersebut pelan, dengan sejuta siratan rasa kasih sayang. meratapi hidupnya bersama hyunjin yang hampir tak pernah mulus. wanita tersebut menarik sudut bibirnya kecil, membayangkan betapa menyedihkannya hidup anaknnya nanti apabila keadaan tak kunjung berubah.

dirinya terus berharap agar keadaan segera mendukung kehadiran bayinya, anak yang tengah berada dalam gua gama ryujin. darah yang jelas jelas terdapat milik hyunjin disana, ryujin sedikit miris karena mimpi entah yang seberapa menyeramkan bagaimana membuat hyunjin begitu ketakutan untuk kehilangan ryujin.

-

sementara disisi lain, jaemin berlari sekuat yang ia bisa. mengetahui jarak dimana ryujin berada dan kamar tempat hyunjin berada cukup jauh. melihat posisi hyunjin sebagai direktur perusahaan hwang corp yang dikenal sebagai perusahaan yang besar di negeri gingseng ini, tentu pihak  rumah sakit menempatkannya ditempat dengan fasilitas lux.

setelah beberapa langkah panjang yang jaemin jalani, dan tepat didepan matanya terdapat kamar yang berisi pasien bernama hwang hyunjin. karena pria tersebut sedang tersulut api amarah yang besar, dirinya melupakan tata krama dan langsung masuk begitu saja tanpa permisi.

"hwang hyunjin!"

tanpa diketahui, ternyata terdapat lim nayeon dan shin nakyung disana. shin nakyung selaku ibu mertua hyunjin kaget dengan kemunculan keponakan tirinya secara tiba tiba. begitu pula nayeon dan putranya yang tak kalah kagetnya dengan nakyung.

𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang