27

243 21 1
                                    

entah masih dapat dikatakan atau tidak, wanita berambut merah tersebut masih dapat dipanggil gadis atau tidak. mengetahui identitasnya yang melajang, namun diusia yang matang untuk menikah.

"ryujin.. ada tamu" teriak gadis, err tidak wanita bernama chaeryeong tersebut

"anda benar benar tamu kurang ajar nona lee, anda tahu istri saya sedang mengandung" timpal hyunjin yang tiba tiba muncul dibalik tembok sembari menatih langkah istrinya

"oh tuan hwang, anda sekarang berkemampuan berbicara dengan 2 tarikan napas?" sindir chaeryeong, dan benar saja hyunjin hanya memutar bola matanya malas

"baiklah baiklah, aku akan membukakan pintu" chaeryeong kemudian bangkit dari tidurnya disofa dan melangkahkan kakinya menuju pintu. mata gadis tersebut terbelalak setelah melihat kehadiran seorang yang berada dibalik pintu setelah dibukanya pintu tersebut.

"LIA EONNIIIIII"

-

chaeryeong tengah menunduk malu, akibat teriakannya tersebut minha terbangun dari tidurnya. "maafkan aku" ucap chaeryeong ditengah kebrisikan tangis putra pertama lia dan lee know. 

"tidak sopan" bantah hyunjin

"aku tahu, aku hanya terkaget tiba - tiba bertemu lia eonni" chaeryeong menekuk bibirnya

"anda meng-" lia memotong ucapan hyunjin yang belum selesai tersebut

"tidak apa, lagi pula aku juga merindukan chaeryeong" sela lia

ryujin tersenyum miris melihat kehangatan ini. mengenang masa yang lalu, mereka selalu dekat dengan tambahan 2 orang lainya. yeji dan yuna, tak disangka mereka harus terpecah seperti ini. ryujin sendiri tak tahu apakah tuhan menyatukan 5 personil ini lagi atau tidak.

"ryujin apa yang kau rasakan belakangan ini?" tanya lee know membuyarkan lamunan ryujin

"biasa saja, hanya saja terkadang aku merasa lebih sering pergi kekamar kecil" balas wanita yang duduk sembari menimpa rangkulan dari suaminya.

"haha itu biasa ryujin. dulu saat aku mengandung minha kami, aku sering merasakan hal itu" lia membuka suaranya kembali sembari terus menepuk pelan pantat bayinya berharap agar berhenti menangis.

"ah begitukah rasanya hamil??" desah chaeryeong kecewa

"menikahlah, maka akan kau rasakan sendiri" sahut lia dihantar dengan tawa ryujin dan lee know. hyunjin? imagine pria tersebut adalah direktur dingin dan tampan, untuk apa tertawa.

"lebih baik bawa minha dikamar tamu, biarkan dia tidur dengan tenang" tawar ryujin, chaeryeong mengangguk kuat. 

"benar, ada beberapa hal yang harus kubahas dengan kalian yang telah berumah tangga" timpal chaeryeong

"mengapa? teringin sekali menikah?" sindir hyunjin dengan senyum miring khasnya

"banyak bicara!" bantah chaeryeong, kemudian wanita tersebut merangkul ryujin dan meninggalkan ruang tamu yang berisi dua pria.

-

lia menidurkan bayinya yang tengah terlelap dengan damai disebuah kasur beralas seprai putih, disisi lain terdapat chaeryeong dan ryujin sedang memandang bayi kecil dengan mata tertutup tersebut.

"tidak kusangka, ryujin akan segera menjadi ibu" chaeryeong menghela napasnya berat, menyiratkan beberapa kelelahannya dalam menjadi seorang wanita karir yang lajang.

"aku juga tidak menyangka kau akan dikalahkan yuna yang lebih muda darimu" balas ryujin dengan senyum manis ejekannya pada chaeryeong

"maksudmu?" pekik chaeryeong

𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang