nakyung melepaskan tautan tubuhnya dengan putrinya perlahan, ditatapnya sendu putrinya kemudian meringis kecil "bagaimana mama bisa tidak tahu semua ini?" ujar nakyung dengan nada khawatir
"ma.." lirih ryujin
"apa dia memaksamu? dia menyiksamu?" suara nakyung bergetar dikala dirinya menanyakan hal tersebut
"ma, ryujin melakukan ini semua karena ryujin tidak ingin berpisah lagi dengannya. ryujin harap mama mengerti dan bisa memaafkannya" balas ryujin
"bagaimana mungkin mama bisa memaafkannya? itu terlalu tega untuk dimaafkan" nakyung tak kuasa memandang putrinya, selama ini kerjasama dalam perjanjian konyol tersebut malah membuat putrinya tersiksa. bahkan nakyung tidak tau akan hal itu
"ma, ryujin tidak ingin berpisah dari siapapun. biarkan ryujin melindungi keberadaan siapapun yang berada disisi ryujin dan sangat ryujin sayangi. mama, papa, hyunjin, bunda, ayah, yuna dan semuanya" pinta ryujin sembari memandang hangat ibundanya tersebut
"ryujin yakin, jika mama ada diposisi ryujin saat ini mama akan melakukan hal yang sama. menurut ryujin, itu hal yang labil dilakukan bukan?" nakyung memandangnya dengan perasaan yang tak dapat diartikan.
sedih sudah pasti, tapi banyak perasaan lain yang tersirat disana. marah, kesal, bingung, bahkan iba.
"bagaimana itu bisa disebut hal yang labil? bajingan itu meninggalkanmu dikala perutmu sebesar ini dan membutuhkan banyak kasih sayang darinya sebagai seorang suami" nada bicara nakyung meninggi, dirinya masih belum teryakinkan dengan ucapan ryujin putrinya
"hampir setengah hidup ryujin, ryujin gunakan untuk mengenalnya, memperhatikannya. dan dokter lee know pernah berucap kepada ryujin, hyunjin mengalami semacam gangguan kecemasan"
-
flashback
"apa ini menganggumu lagi? membuat dadamu nyeri kembali?" tanya lee know khawatir
"jangan khawatirkan aku, ini tidak terlalu membebaniku. dan jangan beri tahu pada lia eonni, kumohon.." pinta ryujin
"bagaimana tidak membebanimu huh? kau sedang hamil besar dan pria itu bersikap seperti itu" geram lee know, tentu semuanya akan geram menghadapi sikap egois hyunjin tersebut
"aku tidak apa"
"kau terus berkata 3 kata itu, shin ryujin jangan lupakan kesehatan jiwamu yang kita lakukan dan membuatku hampir gila" dokter psikologi tampan tersebut berdecak kesal
"baiklah baiklah, yang dialaminya semacam anxiety dream, itu adalah istilah untuk menggambarkan mimpi buruk dari perasaan negatif dirinya sendiri. hyunjin tidak akan berhenti bermimpi itu apabila dirinya tak bisa meyakinkan dirinya sendiri dan berpikiran positif" lee know memandang rekan sekaligus pasiennya tersebut
"siapa yang mengetahui hal ini selain aku?"
"jaemin" balas ryujin sontak
"baiklah, aku akan memberikan obat pereda nyeri padamu.jangan mengkonsumsinya berlebihan, itu bisa membahayakan bayimu" peringat lee know yang diangguki hangat oleh ryujin
"berjuanglah, dan jangan khawatir aku tidak akan membuka sebelum kau membuka" ucap lee know, ryujin mengangguk dan keluar dari ruangan dengan dominan cat berwarna putih tersebut.
flashback off
-
nakyung kembali terisak dan memeluk erat putrinya "oh ya tuhan, bagaimana putriku bisa menjalani hal berat ini sendirian" isaknya
"mom, i really okay. i love him, i love you, i love everyone. i don't want to lose everyone" buliran kristal bening mulai menghiasi kelopak mata indah milik ryujin, nakyung melepas peluknya dan mengecup dahi putrinya tersebut
"maafkan mama" lirihnya
"tidak ada yang salah ma, kita hanya tidak tahu kebenaran yang terjadi" jelas ryujin, dua wanita dengan paut usia yang jauh saling menebarkan senyuman
-
hyunjin tengah memijat pelan pelipisnya. suaranya bergetar tersebut terdengar ditelinga nayeon yang masih pada rasa bersalahnya "apa yang dikatakan oleh jaemin itu?"
nayeon menghirup napasnya berat "yang dikatakannya adalah kebenaran.." balas nayeon
hening sesaat, dan kemudian wanita paruh baya tersebut kembali berucap "semuanya sudah mengetahui ini" lanjut nayeon
"lantas, mengapa bunda tidak memberi tahu hyunjin!!" sesal hyunjin dengan nada tinggi
"bunda hanya menjalankan perintah tuan shin, Nak. keluarga memiliki banyak hutang budi kepada keluarga ryujin. apalagi ryujin sendiri, ketika mengingat masa itu sungguh membuat dada bunda terasa sakit. hyunjin, disaat kamu berselingkuh didepan ryujin saja bunda dan ayah begitu malu dihadapan keluarga shin. nak ryujin disana membela kamu, tapi kamu justru mementingkan egomu itu. bunda dan ayah benar benar malu atas semua perilakumu" tegas nayeon
"lalu mengapa bunda berbohong tentang ryujin yang pergi keluar negeri?" isak hyunjin
"bunda tidak pernah berbohong kepada siapapun hyunjin, saat itu ryujin dan keluarganya pergi menuju kanda mencari donor mata untuk ryujin. tuan jaebum melarang keluarga kita menyusul karena kemauan ryujin sendiri. oleh karena itu, ryujin memiliki mata yang sehat dan bisa melihat meskipun miliknya telah didonorkan untukmu" jelas ibunda hyunjin
penyesalan dan penyesalan. hanya itu yang dirasakan hyunjin
nayeon memeluk putra semata wayangnya tersebut dan mengelus hangat surai hitam miliknya "bunda tidak tahu apakah sudah terlambat atau belum, tapi setahu bunda tidak ada terlambat untuk kata maaf. hyunjin, bunda tidak berbohong. bunda benar benar kecewa dengan hyunjin" ucapnya disela pelukan tersebut
"maafkan hyunjin bunda.." sesal hyunjin diiringi dengan isak air mata
tbc
don't forget to vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚊𝚋𝚘𝚞𝚝 𝚊𝚕𝚕 || 𝚑𝚑𝚓 𝚏𝚝 𝚜𝚛𝚓 [END]
Romance"kau harus mencintaiku hwang! aku akan menjadi istrimu" lanjut ryujin "mohon maaf, tapi cintaku hanya untuk hwang yeji seorang. lebih baik satu dari kita pergi, maka pernikahan konyol ini tak akan terjadi" senyum memang ada dibibir hyunjin. tapi mat...