Meet Dad

154 59 13
                                    

Seoul, Korsel, 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, Korsel, 2021

Dalam keremangan malam di Desa Gamcheon, di depan gerbang kayu putih salah satu rumah bercat warna-warni yang ada, lelaki bertubuh jangkung yang masih mencengkram kedua lengan atas Diana menyakap khawatir lagi.

"Gwaenchanha?" Nada bass-nya itu.

"Hmm, aku baik-baik saja, Oppa," sahut pelan Diana dengan netra masih mengilat ke arah lelaki di hadapannya yang tampak khawatir nian. Dialah Chanyeon.

"Baguslah," timpal Chanyeon, lalu melepaskan cengkraman kedua tangannya di lengan atas Diana yang terbalut kemeja putih panjang. Menurunkan masker hitam yang dipakainya ke bawah dagu untuk membuang napas secara leluasa.

"Gomawo ...," terima kasih Diana.

Hanya ditimpal sahutan singkat. "Hmm."

"Ayo berbalik. Coba kulihat, bagian apa yang mengenai tubuhmu," cicit Diana dengan rikuh setelah berhasil membenahi rambutnya yang cukup berantakan.

"Oh," singkat Chanyeon dengan kemudian sebelah tangannya menyusur ke lehernya, menemukan sesuatu yang lengket di situ.

"Ayo berbalik. Biar kuperiksa," paksa Diana, menjadi tidak sabaran dengan netra mengilat tuntut.

Tidak mengindahkan cicitan Diana, atensi Chanyeon justru teralih cepat ke arah Yuri di belakang yang sedari tadi cemas dan bingung menindak apa--antara kabur ke rumah atau meminta maaf. Ia membalik tubuh jangkungnya cepat dan sesuai atensinya, langsung menemukan tubuh Yuri yang tengah mencoba kabur masuk ke gerbang rumahnya.

"Kajima!" interupsi Chanyeon. Berhasil membuat Yuri yang selangkah lagi berhasil masuk gerbang rumah, menahan laju langkah kakinya yang mengenakan sandal anti selip biru laut.

"Begitukah tatakrama setelah membuat kesalahan, Agassi?" interupsi Chanyeon lagi, masih membeku saja di tempatnya, enggan mengejar Yuri.

Diana bergeming khidmat menyimak. Yuri merajut was-was dalam langkah kakinya yang masih tertahan.

"Berbalik. Kau sudah membuat leherku kotor dan lengket," tekan Chanyeon dengan netra sipitnya mengilat kesal ke arah punggung Yuri yang mengenakan sweater biru laut.

Diawali dengan meneguk ludahnya, terbalut rasa cemas berlebihan karena telah membuat laku tak senonoh pada orang yang tak dikenalnya, Yuri menundukkan kepalanya dalam seraya membalik tubuh.

"Joseonghamnida, Ahjussi," maaf Yuri dengan menekuk punggungnya. Beberapa helai rambut pirang panjangnya yang tergerai tampak mengurai ke depan wajah.

"Mwo? Ahjussi?" Nada bass Chanyeon menggumam kesal. Dan kenyataan itu membuat Diana di belakang Chanyeon menutup mulutnya dengan sebelah tangan untuk menyembunyikan lengkungan bibir karena geli.

Interupsian Chanyeon itu berhasil membuat Yuri semakin takut, menguatkan keberanian mengangkat wajahnya yang sedari tadi disembunyikan.

"Joseonghamnida ...." Ucapan Yuri mengambang setelah kedua netra sipitnya sempurna menangkap wajah lelaki jangkung di hadapannya radius 5 meter. Mengoreksi letak kesalahannya akan sebuah panggilan Ahjussi. Namun, ia justru terperangah dengan wajah familiar yang didapatkannya.

Go Away Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang