Jelaslah tertegun akan pengungkapan Chanyeon barusan. Itu berhasil membuat jantung Diana mencelus. Tapi, tunggu, satu manusia di hadapannya suka sekali berkelakar, ia tidak mau dibodohi, langsung percaya begitu saja.
Kemudian dengan atmosfer harap-harap cemas tengah menyusupi Chanyeon, Diana perlahan memberanikan diri menimpali tatapan mata rapper EXE itu.
"Ya! Ada apa denganmu? Apa kau sedang ngelindur? Atau malah mabuk, Oppa?" cibir Diana.
Chanyeon belum menjawab, memilih menikmati wajah di hadapannya yang mencibirnya barusan. Dadanya berasa ngilu, perihal ia tidak menemukan tatapan bola mata cokelat Diana yang juga mengesan perasaan yang sama dengannya.
Ah, seharusnya ia tak boleh berharap apa pun memang. Faktanya, ia sudah jelas tahu jika Diana sedang mencintai lelaki lain. Nekat mengungkapkan perasaannya, jelaslah harus terima resiko mutlak untuk patah.
"Aku tidak sedang ngelindur ataupun mabuk, Anna. Barusan itu murni dari lubuk hatiku, tapi tidak usah kau ingat omonganku barusan, anggap saja hanya derau. Aku tidak menuntut apa pun. Lupakan," balas Chanyeon, mengakhiri dengan tertawa canggung.
Jantung Diana mencelus lagi; antara percaya dan tidak dengan kenyataan yang ia dapat dari mulut lelaki jangkung di hadapannya yang kini tengah tertawa aneh, kentara dipaksakan itu. Namun, kecewa juga perlahan menyusup, perihal kenapa lelaki itu bisa pasrah begitu saja setelah nekat mengungkapkannya. Padahal juga menginginkan ... ah, lupakan!
"Bawakan saja softdrink untuk kami, Anna, karena kami sudah membeli corn dog mozarella. Dan ya, kami membelinya yang halal, Kyung dan Bae menginginkan kau bergabung untuk memakannya bersama," jelas Chanyeon tergesa dengan nada menahan gugup.
"Oh, baik," singkat Diana.
Chanyeon mengulas senyum tipis untuk mengakhiri percakapannya dengan Diana sebelum beringsut pergi.
"Oppa! Tunggu!" panggil Diana.
Berhasil membuat Chanyeon menghentikan langkahnya. Melengok. "Hmm?"
"Gomawo," terima kasih Diana.
Belum paham terima kasih perihal apa, Chanyeon mengerutkan keningnya samar.
"Atas jaket denimmu itu," singkat Diana, "Oh, aku akan segera mengembalikannya." Tergesa berbalik untuk mengambil, tapi tertahan dengan Chanyeon gesit menahan dengan suaranya.
"Tidak usah, Anna. Lagian kau besok akan mencucinya."
Diana menengok. "Oh, iya. Tapi ada jepit rambutnya. Aku akan mengambil dan mengembalikannya padamu," sahutnya, hendak beringsut pergi, tetapi tertahan oleh suara bass Chanyeon yang menahannya lagi.
"Tidak usah, Anna. Itu untukmu."
Lagi. Diana menengok. "Untukku?"
"Hmm. Aku lelaki, tidak mungkin memakai jepit rambut seperti itu. Lebih baik untukmu, dipakai olehmu, kau bagus me ...." Chanyeon tergesa mengambangkan omongannya perihal hendak mengatakan "kau bagus memakainya .... dan manis". Berakhir dengan tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
FanfictionJi Chanyeon mendadak hadir kembali ke kehidupan Diana Hadid setelah 3 tahun keduanya berpisah. Diana membenci perkara Chanyeon kembali. Pasalnya ada kenangan indah yang malah menyakitkannya saat ditelaah ulang bersama idola hallyu satu ini. Ini pe...