Ji Chanyeon mendadak hadir kembali ke kehidupan Diana Hadid setelah 3 tahun keduanya berpisah.
Diana membenci perkara Chanyeon kembali. Pasalnya ada kenangan indah yang malah menyakitkannya saat ditelaah ulang bersama idola hallyu satu ini.
Ini pe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy virus palsu satu ini sunggguh bedebah!
Huh! Apa motifnya tetiba bersaksi kepada Nyonya Jung jika dirinya adalah kekasih lelaki itu. Ini cukup membuat Diana semrawutan.
"Kenapa kau belum juga memberi tahu tentang hubungan kita, Anna?"
Mendengar nada bass itu, Diana yang masih dalam keadaan seperti orang linglung ingin sekali cepat menyobek mulut Chanyeon yang klimis membual.
Sejemang, Chanyeon tersenyum lebar hingga lesung pipitnya tampak. Beringsut mendekat mensejajari Nyonya Jung yang masih membisu menonton, merangkul dengan sebelah tangan.
"Padahal kita sebenarnya sudah sepakat untuk Anna mengatakan terlebih dahulu tentang hubungan kami kepadamu, tetapi sepertinya Anna terlalu malu untuk memulai, Umma," saksi palsu Chanyeon lagi sembari menoleh menatap Nyonya Jung.
"Kenapa kau memanggil Nana dengan Anna, hmm?" Nyonya Jung tampak masih bingung sekalipun perasaannya tak bisa dipungkiri senang mendapati kejutan ini.
"Anna adalah panggilan sayangku kepada Nana-mu, Umma," jawab Chanyeon dengan enteng.
Pikiran Diana semakin semrawutan mendengar kesaksian palsu pemilik suara bass itu, seiring dengan kembangan senyum yang akhirnya terlaku oleh sepasang ibu dan anak di hadapannya.
"Aigo, anak bujang Umma satu ini memang selalu pandai berbuat manis," komentar Nyonya Jung.
Diana ber-huh lemah dengan fakta apa yang baru saja didengar oleh rungunya.
Tak berselang lama, Chanyeon beringsut mendekat ke arah Diana untuk memberikan buket mawar merah segar.
"Spesial untuk Anna-ku yang manis," tutur Chanyeon sembari mengulurkan buket mawar merah.
Diana masih terpatung seperti orang linglung, sebelum berlalu terpaksa menimpali senyuman manis Chanyeon yang terkembang, meraih buket mawar segar yang diulurkan, mengucap syahda, "Gomawo, Oppa ...."
Diana bertambah keki setelah mengucap kalimat barusan.
Nyonya Jung khidmat menonton penuh senang.
"Apakah kau menyukainya, Anna?"
Harus berakting lagi. Diana mengangguk perlahan. Jelaslah dengan wajah semringah yang dibuat-buat.
"Aku menyukainya," ungkapnya, lalu mendekatkan mawar merah segar ke indera penciumannya. "Dan aku selalu menyukai aroma mawar segar seperti ini," imbuhnya.
***
"Ceritakan pada Umma bagaimana kalian bisa saling kenal, Chan."
Satu perintah Nyonya Jung itu yang berhasil membuat Chanyeon klimis sekali membual kini.
Chanyeon menceritakan penuh antusias sembari nimbrung memasak di dapur akan sebuah cerita yang ia beri judul "Cinta Bersemi dari Kaki Keseleo".