Sweetheart

143 61 13
                                    

Chanyeon dan Diana sepakat mengunjungi Nyonya Jung bersama di akhir pekan, saat mereka mempunyai waktu senggang bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeon dan Diana sepakat mengunjungi Nyonya Jung bersama di akhir pekan, saat mereka mempunyai waktu senggang bersama.

Diana berkunjung lebih awal dari Chanyeon tatkala mentari condong ke barat, saat bayangan seseorang sama dengan tingginya.

"Kunjungan kali ini, aku akan menunjukkan kemampuan memasakku, Ahjumma. Karena itu, aku kini membawa banyak bahan-bahan memasak," jelas Diana sembari membawa kantong belanjaan yang berisi sayuran, biji-bijian, dan rempah-rempah ke dapur.

"Oh, itu ide yang bagus sekali, Nana. Ahjumma bersemangat sekali untuk membantu. Kebetulan, Ahjumma juga belum memasak untuk makan siang," riang Nyonya Jung yang melangkah beriringan dengan Diana. "Omong-omong, mau memasak apa?"

Iris mata Diana terfokus ke arah Nyonya Jung yang kini berhadapan dengannya--di sisi top table--dengan kedua tangan melamban mengeluarkan belanjaan dari kantung.

"Aku mau memasak menu kesukaanku di rumah."

"Oh, apa? Pasti sesuatu yang lezat dan jelaslah masakan Indonesia, 'kan?" selidik Nyonya Jung.

"Iya. Ini adalah salah satu sup tradisional, Ahjumma."

Nyonya Jung mengangguk sembari netranya mengamat bahan-bahan yang sedang dikeluarkan Diana dari kantong belanjaan ke top table; ada jagung manis, kacang panjang, pepaya muda, kacang tanah, wortel, tomat, asem, dan rempah-rempahan.

"Ah, Ahjumma menjadi teringat Chan. Dia juga suka memasak. Andai kita bertiga bisa memasak bersama, pasti akan lebih seru," curhat Nyonya Jung, tiba-tiba teringat anak semata wayangnya.

Berhubung Nyonya Jung belum diberi tahu perihal Chanyeon juga hendak berkunjung di siang ini, Diana tersenyum tipis saja.

"Sebenarnya akhir-akhir ini Ahjumma tengah menimang-nimang mempertemukan kalian dalam waktu dekat, tapi apakah kau mau, Nana?"

Diana yang kini tengah mencuci sayuran di wastafel menyahut, "Hmm, jangan sungkan, Ahjumma. Asalkan dia bersedia bertemu denganku, aku mau-mau saja."

"Baiklah, Ahjumma akan menghubungi Chan nanti untuk mengobrolkan tentang ini. Mencari waktu yang tepat ketika kalian berdua mempunyai waktu senggang yang sama, membuat janji temu." Nyonya Jung bersemangat sembari mulai menguncir rambut hitamnya yang hanya sebahu.

Masih mencuci sayuran, Diana memilih menyahut singkat, "Baik, Ahjumma."

"Chan pasti akan sangat senang akhirnya bertemu denganmu. Kau tahu, dia sangat menyayangimu hanya lewat cerita-ceritaku. Jika akhirnya kalian bertemu, saling mengenal nanti, mungkin kapasitas sayangnya akan berlipat ganda." Nyonya Jung tertawa kecil. Mengkuncir rambutnya selesai.

Sejemang, Diana termenung, serebrumnya tetiba mencari sebuah jawaban perihal sebuah tanya yang mendadak hadir.

Mungkinkah dia menyukaiku karena ini? Seperti halnya aku menyukainya lewat dia yang menjadi perantara bertemu Papa?

Go Away Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang