Plot Twist

141 58 60
                                    

Diana memasak mie instan dan Chanyeon menggunting kuku-kuku jari tangan dan kakinya yang panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diana memasak mie instan dan Chanyeon menggunting kuku-kuku jari tangan dan kakinya yang panjang.

Beberapa saat ke depan, sesuai kemauan Chanyeon makan di ruang keluarga saja, Diana pun tiba.

"Mie instan-nya sudah siap dan mari makan seraya kau bercerita," ungkap Diana sembari membawa nampan berisi 2 mangkuk mie kuah, 2 botol air mineral, dan sebotol cabe bubuk.

Pas sekali dengan potongan terakhir kuku kaki Chanyeon yang rampung, menyempatkan melirik ke arah Diana, lalu beringsut mencuci tangannya.

Tak berselang lama, Chanyeon kembali dengan topi snapback yang sudah tidak ia pakai lagi, memamerkan rambut brunette-nya.

Kening Chanyeon tampak mengerut ketika mendapati Diana banyak sekali menaburkan bubuk cabe ke mie kuah hingga merah sekali.

"Eh, kau sudah datang, Oppa?" ucap Diana ketika mendapati bayangan Chanyeon yang tengah beringsut duduk tertangkap netranya. Menyapa Chanyeon sesaat itu. Kemudian tampak tak acuh dengan khidmat mengaduk mie kuahnya yang mengepul.

Malas menjawab dengan pertanyaan yang jelaslah gadis di depannya sudah tahu jawabnya, Chanyeon memilih menyambar mangkuk mie kuah bagiannya.

"Kau suka pedas, Anna?" tanyanya, melirik Diana lagi yang kini selesai mengaduk mie kuah di mangkok, berwarna merah pekat.

Menimpal tatap Chanyeon. "Iya, aku menyukai pedas." Lantas Diana memulai menyuap.

Chanyeon mengangguk pelan. Meraih sendok, menabur cabe bubuk, mengaduk.

"Kau mencampurkannya dengan jamur?" komentarnya saat mengaduk mendapati suwiran jamur tiram.

"Iya, bukankah kau menyukai jamur?" jawab Diana yang telah berhasil menelan suapannya, melirik Chanyeon. "Oh, jika kau tidak suka, kau bisa membagikannya untukku saja. Sini ...," lanjutnya, mengulurkan mangkoknya dengan kedua tangan.

"Tidak usah. Aku menyukainya dan aku akan memakannya," sanggah Chanyeon yang kemudian mulai menyesap kuah mie yang sudah merah, semerah kuah mie Diana--tak mau kalah.

"Oh, syukurlah kau menyukainya." Diana tersenyum simpul sebelum melahap mie kuahnya lagi.

Beberapa saat ke depan, atmosfer lengang menyelimuti sekitaran ruang keluarga rumah Chanyeon. Mereka memakan mie kuah rasa soto dengan saling membisu. Berkali-kali Diana tampak melirik ke arah Chanyeon yang katanya--niat awal--hendak menceritakan sesuatu, perihal kenapa getol dirinya untuk menyetujui opsi menjadi asisten rumah di waktu dulu itu.

Akibat terlalu banyak menaburkan cabe bubuk, Chanyeon kepedasan hingga keningnya berpeluh, membasahi poni rambut, bibirnya memerah. Sesekali juga menguapkan mulutnya.

Melihat Chanyeon menguap kepedasan membuat Diana tersenyum tipis ketika menaruh mangkuknya ke meja yang sudah kosong. Meraih botol air mineralnya sembari berkomentar, "Apa sekarang kau sudah baikan, Oppa?"

Go Away Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang