Happy Reading
Sehabis pesta dan mengacak halaman belakang rumahnya, para sahabatnya tentu saja langsung pulang tanpa membereskan barang bungkus permen sekalipun. Inilah kadang yang membuat Hyunsuk malas, bisa-bisanya ia bertahan untuk selalu bersama para lelaki itu. Ngomong-ngomong, pesta dadakan mereka semalam berakhir pukul satu dini hari. Hyunsuk sendiri baru bangun pada jam sembilan pagi di rumah mewahnya yang sedang sepi.
Lelaki itu menuju ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Seperti ritual yang memang biasa ia lakukan sehabis bangun tidur, lelaki itu terlebih dahulu mencuci muka dan tidak akan mandi sampai sore. Prinsip Hyunsuk, mandi jika ingin pergi. Kalau tidak pergi ia tidak akan mandi kecuali kalau memang sedang bosan. Walaupun orang kaya, budaya hemat air harus dilestarikan sejak dini.
Pokoknya orangtua Hyunsuk harus bangga karena memiliki anak yang jarang mandi. Hyunsuk juga tak merasa bau badan dan berkeringat, lagipula aktivitasnya di hari minggu ini hanya leha-leha tak tentu arah.
Lelaki itu menatap cermin, memandang wajah tampan yang menurutnya pari purna itu. Tak lupa tangannya meraba dagu untuk mencari janggut kecil yang mungkin saja tumbuh. Kalau tubuh harus dicukur agar ketampanannya tak tertutupi. Untungnya tidak ada, alhasil Hyunsuk tak perlu repot-repot mencari pisau cukur yang entah dimana.
"Gila sih ganteng banget gue." gumamnya, setelahnya tangan itu memutar keran air.
Hyunsuk langsung saja membentuk kedua telapak tangannya sedemikian rupa untuk membendung air itu. Diusapnya wajah mulus ketika air dirasa cukup, kegiatan itu ia lakukan berulang kali. Setelah wajah itu basah, ia kembali menatap cermin dengan senyuman. Hyunsuk merasa seksi kalau dalam keadaan seperti ini katanya, lantas diambilnya sabun cuci muka yang berada disana.
Saat ia membuka tutupnya, tiba-tiba kakinya merasa lemas entah mengapa. Hyunsuk seakan lumpuh, wajahnya kaget ketika merasakan itu. Apa mungkin ia salah urat? Ada apa ini? Kenapa rasanya ia tidak bisa berdiri.
Akhirnya ia jatuh ke lantai kamar mandi yang kering, lelaki itu meluruskan dua kakinya. Alangkah terkejutnya saat tiba-tiba kaki itu berubah menjadi ekor ikan raksasa yang membuatnya ingin pingsan.
"AAAAAAA! AAAAAA!" paniknya dengan histeris.
Ekor berwarna biru gelap dengan banyaknya sisik yang berkilauan itu memang terlihat cantik. Namun Hyunsuk takut sendiri melihatnya. Lelaki itu menangis sejadi-jadinya ketika menggerakkan ekor itu. Benar, itu miliknya.
"GAK MUNGKIN! AAAAAAA! MAMAAA!" teriaknya dengan tangisan yang deras.
Demi apapun Hyunsuk takut sekali, pikirannya seakan kosong hanya untuk menatap ekor itu saja. Hyunsuk menggerakkan ekor itu berharap bisa berubah wujud kembali menjadi seorang manusia. Namun nihil, tak ada perubahan sama sekali. Hyunsuk tak tahan lagi, perlahan kesadarannya mulai hilang karena tak bisa menatap ekor itu dengan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...