Happy Reading
Kebingungan melanda orang-orang yang tadinya terbuai akibat lantunan suara. Terutama mereka yang tak sadar telah menceburkan diri kedalam air hingga membuat tubuh itu basah sendiri.
Percakapan mereka semua tak jauh beda dari kebingungan. Jeno naik keatas panggung untuk menenangkan suasana yang terasa aneh tadi. Lantas kegiatan pentas yang seperti konser itu terhenti selama beberapa menit.
Yang tubuhnya basah dibiarkan berlalu. Maka juri adalah kelompok yang disuruh masuk kedalam tenda untuk berganti baju. Sisanya, murid yang di izinkan pulang akibat kedinginan. Hingga acara yang tertunda lima belas menit itu dimulai lagi. Penampilan musikalisasi puisi dari salah satu kelas naik kesana.
Sedangkan disisi lain -tepatnya pada pinggiran pantai dengan pepohonan yang cukup banyak- ketigabelas anak manusia yang tengah menjelma terseok. Tubuh setengah ikan itu berusaha menuju daratan agar wujud asli kembali lagi.
Mereka duduk berdekatan dengan Jihoon yang mulai menggerakkan kekuatannya untuk mengeringkan ekor-ekor itu. Tak butuh waktu lama, mereka semua kembali berubah. Namun luka yang ditorehkan mahluk mengerikan itu tak kunjung hilang.
"Kyu, tangan lo lecet semua!" ujar Yoshi memegang salah satu tangan Junkyu.
"Iya, anjir. Perih banget!"
"Itu tadi apa? Serem banget, gila!" ungkap Haruto yang tak habis pikir. Baru pertama kali ia melihat bentukan yang seperti itu.
"Serem, monster laut kali?" ceplos Jaehyuk asal.
Hyunsuk menoleh kepada Hana yang diam. Perban di kaki gadis itu entah kemana. Kini lukanya sudah tinggal bekas saking hebatnya. "Itu tadi apa?" tanyanya.
Hana mengangkat kepalanya yang tadi menunduk untuk melihat kaki. "Gue gak tau."
"Bahaya banget kalo sering nyerang manusia cuma gegara nyanyi!" ujar Yedam.
Jeongwoo menunjukkan kedua tangannya yang juga banyak lecet. "Cakarannya gak main-main!" ungkapnya.
Jaehyuk menunjuk dirinya, "Apalagi gue yang hampir digigit? Rabies kali gue sekarang!"
"Lo kira anjing," kata Asahi datar.
Haruto mengangkat sebelah alisnya sembari menatap Asahi, "Kok bawa-bawa kembaran Jeongwoo?"
"Terserah." Jeongwoo capek.
Junghwan menggeleng, "Bisa-bisanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...