12 | About New Friends

2.5K 585 408
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Aku Lee Jearin. Salam kenal, semoga kita jadi teman."

Mendengar hal itu, entah mengapa Doyoung dan Mashiho yang berada paling jauh dari si gadis malah saling bertatapan. Sisanya hanya tersenyum canggung, mencoba terlihat natural meskipun agak takut.

Tapi karena Jihoon tak mau terlihat buruk, lelaki itu tetap menjabat tangan Jearin sekilas dan melepaskannya kemudian. Jearin tersenyum, gadis itu tak kunjung berdiri.

"Aku yakin kalian kesulitan untuk menuju ke rumah kamu," katanya sembari menatap Asahi. "Gimana kalo masuk ke rumah aku, pas hujan berhenti kalian boleh pulang."

Hyunsuk meneguk ludah, ia menoleh kearah pintu belakang yang merupakan tempat si gadis keluar dari sana. Yang benar saja, rumah angker seperti ini membuatnya sedikit curiga.

Tak ada yang berbicara, semuanya tetap diam dan menjadikan suara gerimis sebagai pemecah hening. Jearin menghela nafas agak kecewa, memangnya ia terlihat jahat?

"Kalau kalian membayangkan rumahku sangat horor, kalian salah. Diluar memang keliatan gitu soalnya orangtuaku belum memanggil kuli buat renovasi. Tapi dalemnya bagus, kok."

"Boleh, kita neduh sebentar ya?" sebenarnya Yedam agak resah berkata seperti ini.

Jearin tersenyum manis, senang sekali kelihatannya. Lantas ia mengangguk dan berjalan beriringan bersama para lelaki yang gerakannya mulai terseok.

Ia membuka dua pintu itu lebih lebar agar keduabelasan bisa masuk. Jujur saja, bergerak seperti ini membuat tubuh mereka pegal. Jearin yang seorang perempuan tak kuat jika harus mengangkat mereka satu-persatu.

Jearin menutup pintu. Bersamaan dengan itu, keduabelasan mengedarkan pandangan mereka ke sekitar. Benar saja, tak ada yang terlihat mengerikan. Semuanya bersih dan tersusun rapi persis rumah pada umumnya.

Kalau begini mereka tak perlu khawatir, memang harus menunggu tukang kebun dan kuli untuk merenovasi bagian depan rumah itu.

"Aku ganti baju dulu. Semoga kalian cepet kering, ya." dirinya berlalu kemudian.

Jihoon langsung menggerakkan tangannya agar para sahabatnya bisa berubah dengan cepat. Tak butuh waktu lama, tiga puluh detik kemudian para ekor sudah kembali menjadi kaki.

Orang-orang yang tadi menceburkan diri di kolam ikan depan rumah reflek mengendus tubuh mereka. Mashiho langsung berlagak muntah lagi, ternyata baunya belum hilang sama sekali.

"Buset, bau banget!" tutur Jeongwoo yang berada disamping Junkyu.

Bukannya minta maaf atau menjauh, Junkyu malah menarik lelaki itu untuk tambah mencium baunya. Jeongwoo langsung heboh, dirinya bergerak tidak tenang karena baunya memang setajam itu.

Mermaid Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang