11 | Empty House

3K 584 231
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Para lelaki yang sudah agak lelah itu masuk kedalam ruangan privat milik Hana. Ruangan itu berisi barang-barang mereka seperti tas maupun sepatu yang sebelum kesini memang mereka pakai.

Hana duduk di sofa panjang yang bisa memuat tiga orang. Disampingnya ada Doyoung dan Junkyu. Sisanya duduk dibawah dengan tatapan penasaran bercampur khawatir kepada gadis itu.

Hana menghapus air matanya, Doyoung reflek mengusap bahu gadis itu beberapa kali seraya menenangkan. Mereka diam, menunggu Hana menjelaskan perihal apapun yang mungkin bisa diceritakan.

"Mereka emang sering jahat segitunya sama lo di sekolah lama?" ujar Junkyu membuka percakapan itu.

Gadis dengan rambut sepunggung itu mengangguk samar, kilatan sedih masih terpancar pada wajah itu. Wajar, air matanya saja belum kering sepenuhnya.

"Jangan khawatir, Han, kita bakalan jagain lo terus habis ini," Jeongwoo berjanji, kalimatnya terdengar menenangkan di hati Hana.

"Ada yang mau lo ceritain gak ke kita?" ujar lelaki yang hobi tidur itu, ia berkata selembut mungkin agar Hana tidak tersinggung.

Hana menoleh kepadanya, "Apa?"

"Ya ... apa aja?"

"Soal air di baju lo," tutur Asahi begitu saja.

Hana menunduk untuk melihat baju hitamnya yang tadi basah. Memang air yang disiramkan sampai menembus ke badan dan membuat kain itu menempel sedikit ke tubuhnya. Sekarang keadaannya lembab, belum kering sepenuhnya.

"Maaf ya, tapi kita agak penasaran kenapa airnya gak buat lo berubah." Doyoung berkata, wajahnya agak canggung karena takut Hana tersinggung.

Jeongwoo yang melihat sedikit perubahan pada wajah Hana pun berkata. "Gak apa-apa kalau gak mau cerita."

"Itu karena..." lirih Hana ragu.

Jeongwoo mencoba tersenyum, tangan kanannya menepuk dengkul Hana sok asik. "Ih! Gak usah cerita kalau ragu. Santai aja, Han."

"Maaf ya, tapi gue masih agak ragu sama kalian," tutur Hana jujur.

Para lelaki itu mengangguk-angguk mengerti mendengar ucapan Hana. Meskipun dalam kurun waktu sebulan ini mereka sering bertemu, tak dipungkiri bahwa Hana mungkin ada sedikit rasa tidak nyaman.

Lagipula mereka orang baru, itu alasan Hana belum sepenuhnya percaya untuk menceritakan semuanya. Tapi keduabelasan yakin bahwa gadis itu anak baik. Mungkin itu yang menjadi alasan para murid di sekolah Hana menindasnya.

Mermaid Man✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang