Happy Reading
Sebuah suara yang menggema sampai seisi lautan datang. Dua kaum yang memang telah hidup dengan seutuhnya bergerak ke atas untuk melebarkan barisan. Mereka melakukan hal itu semata-mata hanya untuk melihat jelas bagaimana pertumpahan darah itu terjadi.
Keduabelasan termundur, mata mereka berkaca-kaca walaupun tak bisa dilihat akibat air laut yang menyatu. Mereka merasakan sebuah kekecewaan yang teramat sangat akan hal itu.
Jearin dan Hana. Dua orang yang mereka sayang namun malah membalas semuanya dengan ini. Semuanya tak bisa dideskripsikan dengan kata 'hanya', karena menjadi manusia adalah impian dua bangsa itu.
Kedua gadis itu memiliki impian yang terpendam selama sepuluh tahun, sama seperti keduabelasan yang ingin hidup normal kembali. Ini semua hal adil yang harus diperjuangkan.
Tetapi mereka kalah jumlah.
"Han ... kenapa?" lirih Yedam dengan nada rendah. Dirinya tak kuat menatap Hana dengan mata yang menyala.
Hyunsuk tersenyum pedih, "Lo sama jahatnya ternyata. Kita sakit banget, Han. Kenapa lo gitu?"
"Karena aku ingin menjadi manusia." jawab gadis itu dengan suara yang bergetar mengerikan.
Jihoon mengepalkan tangannya, "Tapi lo gak pantes bohongin kita! Lo gak perlu bersikap baik buat nutupin semuanya!"
"Sakit banget, Han! Sakit banget pas tau lo sama Jearin malah lebih buruk lo!" lanjut Jihoon sembari memukul-mukul dadanya.
Hana tersenyum miring, "Kalian semua terlalu bodoh. Gak ada siren yang punya hati nurani."
Jaehyuk bertepuk tangan. Wajah yang biasanya menyebarkan candaan penghidup suasana malah hilang. Berganti dengan ekspresi penuh kekecewaan yang terpendam.
"Bagus, lo beneran gak punya hati sama sekali! Lo penipu! Lo orang paling jahat!" sarkas Jaehyuk menunjuk gadis itu.
Mata Hana memancarkan kilatan marah. Kuku-kukunya perlahan menjadi semakin panjang hingga ujung itu terlihat tambah mengerikan. Keduabelasan termundur, menghindari amarah siren yang tak bisa terpendam.
"Ayo mulai semuanya!"
Seketika kaum siren setengah manusia bergerak. Mereka semua mengepung keduabelasan dan lima orang gadis yang tampak lemah diantara situ.
Teriakan heboh yang mengerikan langsung terdengar bersahutan dari dua kaum penonton. Kaum siren tersenyum senang melihat bagaimana ramainya pasukan mereka. Sedangkan kaum duyung hanya pasrah ketika menyaksikan pertumpahan darah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Man✓
FantasySemua berawal dari harapan tidak jelas Jihoon di bulan purnama, hingga membuatnya menyusahkan para sahabatnya. Jihoon menganggap harapannya yang terwujud adalah keajaiban, berbanding terbalik dengan Junkyu yang mengatakan bahwa ini adalah kutukan. L...